FILM FF - Pemulih Jiwa (Nursing Care)
Headlines News :

FILM FF


suka banget sama film film korea :D , ini ceritannya di ambil dari teman fb aku


[FF Freelance] Only You (Oneshot)


Thanks To : ChoiHeeRa@choiheera3424.wordpress.com (yang udah buatin posternya ^^
Title : Only one –SeoKyu Version
Author : Park Hee Hyun II
Main Cast :
- Kyuhyun [Super Junior]
- Seohyun [SNSD]
Support Cast : Jessica [SNSD]
Length : Oneshoot
Genre : Romance
Rating  : PG-15
Disclaimer : Semua cast adalah milik Tuhan serta merta emak-bapak nya masing-masing ^^
Warning : FF ini sudah pernah aku post di blog lain, juga blog pribadi aku ~

Happy Reading ^^
“ hmm… mianhe oppa, lebih baik kita akhiri saja hubungan ini. “ ucap seorang yeoja
“ waeyo Sica-ah? Aku masih mencintaimu. “ tanya namja dihadapannya, lirih. Seakan tak rela.
“ nado oppa. mianhe aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi, sekali lagi mianhe oppa “ ucap yeoja itu lagi, lalu melangkah pergi menjauhi kekasihnya. Sementara kekasihnya masih berdiri dengan lesu di sisi danau itu.

Terlihat jelas bahwa namja atau bisa disebut mantan kekasih Jessica itu sangat terpukul oleh perkataannya barusan. Bagaimana tidak, hubungan yang sudah dijalinnya selama 3 tahun 5 bulan itu kandas ditengah jalan hanya karena alasan yang tidak jelas.
@@@@
Kyuhyun POV
2 tahun kemudian …
Dua tahun sudah peristiwa menyedihkan itu berlalu. Aku masih sangat ingat kejadian menyedihkan itu. Jessica memutuskan hubungan kami tanpa ada alasan yang jelas. Juga meninggalkanku sendirian di tempat ini. Tempat yang menyimpan sejuta kenangan antara aku dan dia.
Sica… where are you now?
Sejak peristiwa itu, Jessica tak pernah lagi menampakkan batang hidungnya dihadapanku. Sica-ah…. Sebenarnya apa salahku hingga kau memutuskan hubungan kita? Sebegitu besarkah kesalahanku sehingga kau tak mau lagi bertemu denganku? Aku merindukanmu Sica-ah … neomu Bogoshippoyo …
Aahhh… kenapa aku mengingatnya lagi !! Haissshh ! padahal aku sudah bertekad untuk melupakannya. ‘ Ayo Cho Kyuhyun… come on.. kamu pasti bisa melupakannya, lagipula kamu sudah mempunyai yeojachingu yang lebih baik dari Jessica. Masa lalu akan tetap menjadi masa lalu. Dan Jessica hanya masa lalu bagimu. ‘ umpatku dalam hati

“ Sudah jam 1 siang, aku harus menjemput Seohyun “ gumamku
Aku tersadar dari lamunanku dan bergegas pergi menjemput Seohyun di kampusnya. Seohyun… yeojachingu ku  yang baru. Gadis yang mempunyai sifat keibuan, baik, ramah dan tentunya manis. Dia adalah satu-satunya gadis yang dapat membangkitkan ku dari keterpurukan yang kualami akibat kepergian Jessica. Atau bisa dibilang menyembuhkan ku dari panyakit patah hati yang ku derita beberapa waktu lalu. Walaupun belum sepenuh hati aku mencintainya, tetapi aku akan berusaha untuk memusatkan seluruh cintaku padanya.

Sesampainya di kampus Seohyun, mataku langsung disuguhkan oleh pemandangan yang sangat indah. Aku melihat seorang yeoja manis sedang berdiri di depan gerbang kampus tersebut. Ahh, tidak salah lagi, itu pasti Seohyun. Setelah motorku terhenti di depan gerbang kampusnya, aku segera membunyikan klakson motorku berkali-kali dan akhirnya Seohyun melihat kearahku.
@@@@
Seohyun POV
Sepertinya Kyu oppa mengajakku ke danau itu lagi. Tempat dimana aku dengannya bertemu untuk pertama kalinya. Aku dapat mengetahuinya karena jelas-jelas arah yang ditempuhnya adalah arah menuju danau itu. Lagi-lagi Tanpa persetujuanku. Dia selalu saja mengajakku kesini. Ini bukan kali pertama dia mengajak ku ke sini tanpa persetujuanku dahulu.
Di sisi danau ini kami selalu menghabiskan waktu senggang bersama-sama. Memang tak bisa kupungkiri bahwa danau yang ada di hadapanku ini sangat indah dan nyaman. Tetapi sebagai seorang kekasih, aku masih sangat prihatin dengan Kyu oppa, sepertinya dia masih sangat mencintai Jessica. Aku juga mengetahui bahwa aku hanyalah pelarian baginya. Kenapa aku baru menyadarinya sekarang??? Tidak tidak. Aku menyadarinya sejak dulu tapi … entahlah aku bingung dengan diriku sendiri.

Walau begitu, aku akan membuatnya mencintaiku seutuhnya. Dan beginilah caraku, berpura-pura sudah melupakan semua masa lalunya, seakan-akan tidak tahu apa-apa. Walau sebenarnya hatiku sangat sakit jika seperti ini. Dari awal bertemu dia sudah jujur padaku. Dia menceritakan semua kisahnya bersama pacar pertamanya Jung Jessica. Ternyata tempat ini adalah tampat favorit nya bersama Jessica. Tempat dimana Kyu oppa menyatakan cintanya. Sekaligus menjadi tempat dimana Jessica memutuskan hubungan mereka secara sepihak.

Tepat di sisi danau ini kejadian menyenangkan sekaligus menyedihkan itu terjadi. Sekarang? Tempat ini menjadi tempat favorit kami berdua. Aku menyatakan cintaku di tempat ini, tepat di sisi danau. Akankah aku juga mengalami hal yang sama seperti mereka dahulu? apakah Kyu oppa nanti juga akan memutuskan hubungan kami disini? Aku takut jika hal itu terjadi. Aku juga takut jika sewaktu-waktu Jessica muncul dan meminta Kyu oppa untuk kembali bersamanya.

Kami berdua masih saja duduk di sisi danau ini. Berdiam diri, sibuk dengan pikiran masing-masing. Entah sudah berapa lama kami berada disini, aku rasa kami sudah sangat lama dan daritadi tak ada perbincangan sekecil apapun diantara kami. Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh Kyu oppa. Tau kah kau oppa, jika aku sedang memikirkanmu sedari tadi ?
Titittt titittt ….
Tampaknya ponsel Kyu oppa berbunyi, dia langsung mengangkatnya dan pergi menjauh dariku. Beberapa saat kemudian dia kembali dengan senyum yang mengembang di bibirnya. Pasti ada sesuatu? Dia kembali ke posisinya semula, duduk disampingku.
“ Jessica menelepon ku dan mengajak ku untuk bertemu” ucap Kyu oppa
Wow kebetulan sekali. Sepertinya ketakutanku tadi akan menjadi kenyataan. Kenapa begitu tiba-tiba ? rasanya seperti di sinetron saja. Aku coba berusaha tenang.
“ Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya Kyu oppa
“ Bukankah kau sangat menantinya oppa? 2 tahun sudah kau menantinya bukan? Kurasa kau harus manemuinya” jawabku dengan berat hati, lalu berusaha untuk tersenyum seindah mungkin di hadapannya.
“ ne akan kucoba untuk menemuinya. Gomawoyo Seohyun-ah “
@@@@
Kyuhyun POV
Jessica hari ini mengajakku makan siang bersama. Dia tampak berbeda sekarang. Tak dapat kupungkiri bahwa Jessica semakin cantik dengan rambut pirangnya kini. Mataku tak pernah lepas untuk memandangi wajahnya. 3 tahun sudah aku menantikan dirimu Sica-ah, dan sekarang aku bisa melihat mu lagi.

Setelah hari itu, Jessica jadi semakin sering mengajakku jalan bersama, ataupun sekedar makan siang bersama. Aku semakin bahagia dibuatnya. Sampai suatu saat, dia mengajakku ke danau tempat favorit kami dahulu, kemudian….
“ Oppa, apakah kau masih menyayangiku?”
“ eh kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu ?”
“  yah hanya untuk memastikan” jawabnya. Seulas senyum terpancar dari wajahnya
“ ne, aku masih menyayangimu hingga saat ini”
“ Tahukah kau oppa, aku sangat bahagia mendengarnya. Aku juga masih sangat menyayangimu, bahkan rasa sayangku ini semakin bertambah setelah kandasnya hubungan kita dulu”
“ lalu mengapa kau memutuskan hubungan kita saat itu, kalau kau masih menyayangiku?” tanyaku, mengingat masa lalu.
“ sebenarnya aku dulu hanya berpura-pura oppa.”
“ ne?  ”
“ Saat itu aku hanya ingin menge-test mu oppa, seberapa besar cintamu padaku.  Aku ingin tau apakah kau benar-benar mencintaiku atau malah sebaliknya. Aku menuggumu oppa. Setelah kata putus itu terucap dari bibirku, aku menuggumu untuk mengajakku kembali menjalin hubungan. Aku menunggumu untuk kembali padaku. Atau setidaknya kau menahanku untuk pergi. Tapi saat itu kau hanya bertanya ‘mengapa’. Aku kira kau akan menahanku, tapi ternyata kau hanya diam. Aku sangat kecewa padamu oppa. Selama 2 minggu aku berdiam diri di rumah, hanya untuk menunggu kedatanganmu, tetapi kau tak kunjung datang. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke California menyusul orang tuaku. Dan akhinya aku kembali ke sini. Aku hanya ingin kita seperti dulu lagi oppa. itulah yang menjadi alasanku kembali kesini.” tuturnya

“ 3 tahun ? setelah 3 tahun, baru sekarang kau mengingat ku Sica-ah. keterlaluan ? “ sindirku
“ aku.. aku.. aku sudah berusaha melupakanmu oppa !! tapi susah. Dan baru sekarang aku menyadari bahwa aku tak bisa melupakanmu. Sejauh apapun aku pergi dan selama apapun , aku tetap tak bisa melupakanmu . Mungkin kedengarannya aneh. Tapi tak bisa kupungkiri bahwa hingga saat ini aku masih sangat mencintai mu oppa. Jeongmal saranghaeyo “
Aku hanya diam menanggapi pernyataannya barusan.
“ Oppa kenapa diam saja? Oppa… kau mau kan menerimaku lagi menjadi yeojachingumu ?” dan lagi-lagi aku hanya diam menanggapinya.
“ Oppa? Oppa? Kau melamun yaa?”
“ ah eoh, tidak, tidak! ” ujarku gugup
“ lalu apa jawabanmu oppa, kau mau kan?”
“ mianhe Sica-ah, aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa. Mungkin aku akan menjawabnya di lain waktu” tiba-tiba saja aku merasa teringat sesuatu. Tapi apa ?
“ baiklah”

Seohyun POV
Seminggu sudah Kyu oppa tak menghubungiku. Bahkan menjemputku saja tidak. Dia hanya menghubungiku jika ingin meminta persetujuan –apakah dia boleh menerima ajakan dari Jessica atau tidak– . Seharusnya ia tak perlu meminta persetujuanku terlebih dahulu. Membuatku kesal saja. Tak pernah sekalipun ia menayakan keadaanku atau paling tidak menanyakan kabarku. Kau mungkin sudah lupa padaku oppa. Aku pun tak berani menghubungimu duluan, karena aku takut kebersamaanmu dengan Jessica akan terganggu. Huhh… aku sangat benci memikirkan hal ini.
Aku memutuskan untuk berjalan-jalan di luar mencari udara segar, setidaknya untuk menghilangkan kepenatanku di rumah. Setelah puas berjalan-jalan diluar, aku memutuskan untuk pulang ke rumah saja. Sungguh hari yang sangat membosankan, sepertinya aku harus mencari pekerjaan. Daripada harus seperti ini terus, huftt. Lagipula aku hanya berkuliah setiap Sabtu dan Minggu saja. Yapp ! aku harus mencari pekerjaan. Pokoknya mulai besok aku harus mencari pekerjaan. Harus .

Telpon genggam ku tiba-tiba berdering .. Kyu oppa menelepon ku. Tumben. Pasti dia ingin meminta izin untuk bertemu dengan Jessica. Huft. Kenapa tidak izin sekalian ke pak RT saja. Kenapa harus ke aku ?
“ ada apa oppa ? jika kau ingin meminta izin untuk bertemu dengan Jessica, aku akan membolehkannya oppa” tebakku, seakan tau apa yang akan ia ucapkan. Tapi ternyata hipotesa ku salah besar.
“ eoh – tidak-tidak Seohyun-ah. Aku hanya ingin mengajakmu dinner malam ini. Kamu bisa kan ?”
“ mwo ? oppa mengajakku dinner ?” tumben sekali dia mengajakku dinner. 2 tahun terakhir, atau lebih tepatnya semenjak jadian, baru kali ini ia mengajakku dinner bersama.
“ ne . Kamu mau kan ? ayolah Seohyun-ah” bujuk Kyu oppa
“ hmm… ne oppa”
“ baiklah aku tunggu di rumahku yaa”
Tiitt telepon dimatikan…
Apa-apaan ini ? dirumah Kyu oppa ? hahh yang benar saja ? dia membiarkanku malam-malam mengunjungi rumahnya yang jauh itu sendirian, Menggunakan bus pula ? Tidak Sopan !! tapi… apa boleh buat ?
@@@
Setelah tiba di rumah Kyu oppa, aku langsung digiringnya menuju balkon yang ada dikamarnya. Well aku sudah beberapa kali kesini, tetapi tak ada yang berubah sedikipun dari tempat ini. Di balkon itu sudah tersedia saperangkat alat makan, termasuk sebuah meja dan 2 kursi untuk kami ber2.

Hening . Kami berdua hanya sibuk dengan makanan kami masing-masing. Kalau dilihat-lihat, tempat ini tak ada kesan romantisnya sama sekali, hanya tempat makan seperti halnya di dapur. Oppa memakai setelan seperti biasanya, tidak ada yang mengesankan sedikitpun. Benar-benar. Untung saja tadi aku mengurungkan niat ku untuk memakai dress serta berhias.

Tak terasa makanan kami sudah habis… tapi tetap tak ada yang bersuara.
“ Kemarin sore Jessica mengajakku kembali padanya” seru Kyu oppa memecah keheningan.
“ eoh… aku sudah menduganya ?” jawabku sambil beranjak dari tempat duduk ku lalu berjalan ke sisi balkon. Aku berdiri disana dan memandang seluruh kota Seoul dari atas balkon ini.
“ lalu apa responmu Seohyun-ah ?”
“ beginilah responku oppa” lirihku
“ jujur .. aku ingin sekali kembali padanya “
Oppa … apa yang kau katakan barusan sangat menusuk batinku. Seketika aku merasa ada sesuatu yang menghujam tepat ke dada ku. Bisa-bisa nya seorang lelaki berbicara seperti itu pada yeojachingunya sendiri.
“ tapi .. jika kau melarangku untuk kembali padanya, aku tak akan kembali padanya “ lanjutnya
“ apa tak masalah bagimu jika aku kembali padanya ?” tanya nya lagi dan lagi, seolah tak memberiku waktu untuk berbicara.
“ apa yang harus dipermasalahkan ? aku pikir tak ada yang perlu dipermasalahkan” ucapku akhirnya.
“ lalu … apa maksud dari hubungan kita selama ini Seohyun-ah ? apa kau hanya menganggapnya sebagai gurauan saja ? apa kau tak mencintai ku ?” bagaimana bisa dia bertanya seperti itu setelah pernyataan yang diutarakannya barusan ‘jujur .. aku ingin sekali kembali padanya’ . Sebenarnya apa yang ada dipikiranmu oppa ?
“ ahni, aku mencintaimu , hanya saja ………”
“ hanya saja apa Seohyun-ah ? jika kau mencintai ku, bagaimana bisa kau rela melepasku  bersama orang lain ?  “
‘Sungguh aku mencintaimu oppa’ batinku
“ Jawab Seohyun-ah… Jawab “ kini suara Kyu oppa terdengar seperti gumaman. Terasa sekali bahwa kyu oppa sedang memegang kedua bahuku dari belakang.

Aku membalikkan badan ku. Menghempaskan kedua tangannya yang berada di bahu ku. Wajah Kyu oppa terlihat sangat lesu sekarang. Aku tak mengira jika mantan kekasihnya itu benar-benar ingin kembali padanya. Apa ia tak tau kalau Kyu oppa sudah mempunyai kekasih sekarang ? atau Kyu oppa yang tidak memberitahu nya bahwa ia sudah punya seorang kekasih ? sungguh menyakitkan bila Kyu oppa yang tak mengakui ku sebagai kekasihnya.

“ aku tak mungkin membiarkanmu bersamaku lagi oppa… itu sangat tak mungkin. Melihat kau yang selalu merenung setiap hari. Melihat kau yang selalu meratapi dirimu sendiri. Kau terlihat menyedihkan oppa. Sedangkan aku bisa apa ? aku hanya bisa diam melihat mu seperti itu. Aku tak bisa oppa . Aku tak bisa melihatmu tersiksa disampingku. Aku rasa kau akan bahagia bersamanya. “ kini aku angkat bicara. Matanya yang bening itu menatap kearahku sekarang.
“ seharusnya kau bahagia oppa. Hal ini yang kau tunggu tunggu selama ini kan ? aku akan bahagia jika kau bahagia oppa. Kembalilah kepadanya. “ lanjutku . Sekuat tenaga aku berusaha tersenyum dihadapannya
“ kau tak bahagia berada di sisi ku ? “ tanya Kyu oppa lirih
“ aku bahagia oppa. Tapi tampaknya kau yang tak bahagia berada disisiku “ butiran-butiran air mata kini turun membasahi pipiku. Aku hanya bisa menatapnya nanar
“ sungguh aku pun bahagia jika kau berada disisi ku”  matanya berubah sayu, dan wajahnya memucat seketika
“ lalu… kemana saja kau selama seminggu ini oppa ? tak pernah sekalipun kau menanyakan kabarku. Kau selalu sibuk dengan diri mu sendiri. Yang kau tanyakan hanya seputar tentang mantan kekasih mu itu. Meminta izin kepadaku untuk bertemu dengan nya. Tega sekali kau oppa. Kau tak mengerti perasaanku“
“ mianhe Seohyun-ah. Mianhe. Aku tak bermaksud seperti itu. Aku melakukan hal itu hanya untuk menghargai hubungan kita. Tak mungkin jika aku pergi dengan nya tanpa sepangetahuan mu. Itu sama saja aku menghianati mu . Aku tak ingin hal itu terjadi“
“ hubungan ? hubungan oppa bilang? Sungguh mulai saat ini aku tak menganggap nya lagi seperti suatu hubungan. Kembali lah padanya agar kau bahagia. Jika kau tetap bersama ku, itu berarti sama saja kau menyakiti diri mu sendiri”
“ juga aku. “ sambungku ketus
Itulah kata-kata terakhir yang ku ucapkan padanya. Setelah itu aku memutuskan untuk segera pergi dari sini. Mengacuhkannya yang tetap berdiri pada tempatnya. “ baiklah… jika itu yang kau mau. Aku akan kembali padanya “ ucapnya sinis
Deg. Apa yang barusan Kyu oppa bilang ? Pernyataan Kyu oppa barusan membuat langkahku terhenti sejenak. Mencerna kata-kata nya barusan. Dan memutuskan untuk pergi secepat mungkin dari sini. Aku tak ingin menangis disini. Aku tak ingin terlihat rapuh di depannya
@@@@
Author POV
Sore itu Kyuhyun dan Jessica bertemu di danau … yaaa kalian tau lah, danau yang mana. Danau favorit mereka dulu (gak bosen apa di danau mulu ? gua aja bosen) . Mereka duduk di tepi danau itu, diatas sebuah kursi yang sudah berkarat, namun masih dapat diduduki.
“ oppa … sudah seminggu tapi kau belum juga menjawab pertanyaanku. Aku tak ingin menggantung hubungan kita seperti ini oppa “ ujar Jessica
“ eoh … itu. Aku tak bisa kembali bersamamu sica-ah . “ ucap Kyuhyun terang-terangan
“ apa karena oppa mencintai gadis lain ?”
“ ne. Aku sudah mempunyai kekasih “
“ ne?  Kenapa baru sekarang oppa memberitahuku ?”
“ entahlah …  Mungkin aku lupa”
“ bukankah waktu itu oppa bilang oppa masih mencintai ku ?”
“ ahni. Aku hanya bilang kalau aku menyayangi mu kan ? bukan berarti aku mencintai mu “
“ tcih… sama saja oppa” umpat Jessica meremehkan
“ berbeda. Kalau kita cinta , sudah pasti kita sayang. Tapi kalau kita sayang , belum tentu kita cinta. ” Jelas Kyuhyun singkat
“  aku pikir kau masih mencintai ku oppa. Aku pastikan kau akan bahagia bersamaku oppa. Jadi … kembalilah kepadaku”
“ jika aku kembali padamuu, bagaimana dengan kekasih ku ? kau sangat egois jika menyuruhku untuk memutuskannya. Lagipula dia gadis yang sangat baik .Dan pastinya tidak meragukan perasaan ku kepadanya seperti mu. “
“ tapi aku masih sangat mencintai mu oppa. Kembalilah kepadaku “ bujuk Jessica
“ aku tak bisa “
“ aku mohon oppa.. jebal “ lirih Jessica. Tak terduga… Jessica bangkit dari duduknya dan dengan mantap berlutut di depan Kyuhyun -yang masih setia duduk di kursinya-. Namja itu sangat terkejut melihat tindakan Jessica yang sangat memalukan. Apakah tidak berlebihan jika ia bertindak serendah ini ?
“ Ya !! apa yang kau lakukan ? ayo bangun !!! “ seru Kyuhyun, berusaha menuntun Jessica bangkit
“ Ahni… aku tak akan bangun sebelum oppa mau kembali padaku lagi dan meninggalkan gadis itu “ Jessica tetap kekeuh pada pendiriannya.
“ Kau masih sama seperti dulu. Kekanak-kanakan . Ayo bangun !! aku tak mungkin meninggalkan kekasihku. Akan sia-sia saja tindakanmu ini. ” Bentak Kyuhyun keras.

Akhirnya Jessica menyerah dan bangkit. Dari sorot matanya, sangat terlihat jelas bahwa yeoja itu sedang marah. Butiran air mata jatuh dari mata indah gadis itu. Tampaknya kemarahannya sudah bercampur dengan kesedihan yang amat sangat. Dia sungguh-sungguh ingin kembali pada Kyuhyun rupanya.
Kyuhyun hanya diam melihat tingkah gadis itu. Kyuhyun tahu pasti kalau Jessica tidak main-main dengan perasaannya. Tapi apa boleh buat? Kyuhyun tak mungkin menerima gadis itu lagi.
Kini mereka sudah berdiri berhadapan. Tak tahan melihat Jessica yang menagis terus, Kyuhyun akhirnya merengkuh Jessica ke dalam pelukannya seraya berkata “ Please jangan menangis… sekalipun kau menangis, aku tetap tak akan bisa menerimamu lagi. Apakah kau tau sedihnya aku saat kau meninggalkanku dulu ? aku selalu datang ke tempat ini, berharap kau datang dan meminta untuk kembali. Tetapi hal itu sudah sirna oleh waktu sica-ah. Kini aku tak bisa menerimamu lagi dalam kehidupanku. Satu pesanku padamu, jangan pernah lakukan hal ini lagi pada siapapun nantinya. Hal itu sama saja kau meragukan perasaan orang lain terhadapmu. Ayolah gadis manis… jangan menangis lagi. “ ucap Kyuhyun lembut, sambil menepuk-neput punggung Jessica
Tangisan gadis itu semakin menjadi setelah mendengar penjelasan Kyuhyun. Tetapi Kyuhyun dengan sabarnya tetap mendekap Jessica dalam pelukannya.
“ jangan menangis lagi. Aku berjanji, setelah ini aku akan tetap berada di sisimu, walau bukan sebagai namjachingu mu .” seru Kyuhyun lagi dan lagi berusaha menenangkan Jessica

Setelah Tangisan Jessica mereda, Kyuhyun melepas dekapannya dan tersenyum pada Jessica. Jessica pun balik membalas senyumnya.
@@@@
“ huh… susah ! “ keluh Seohyun. Saat ini ia berada di ruang tamu rumahnya. Seohyun sedang mengerjakan pekerjaannya.
Kini ia bekerja di salah satu perusahaan media di Korea Selatan sebagai orang yang mendesain layout sebuah majalah. Ia baru bekerja 3 hari yang lalu. Jadi ia berusaha semaksimal mungkin menunjukkan hasil kerja terbaiknya. Seohyun sedang membuat sketsa gambarannya dengan kertas, lalu kemudian akan ia pindahkan ke laptop. Setelah itu ia pergi ke tempat kerjanya untuk mengkonsultasikan apa yang baru saja ia gambar. Apakah layak tampil atau tidak. Pekerjaannya memang tergolong mudah dan ia bisa bekerja di rumah. Tetapi pekerjaan ini membutuhkan tingkat kreativitas yang tinggi. Dan itulah yang menjadi tantangan buat Seohyun.
“ ahh ayolah Seohyun.. kau pasti bisa.”  gumamnya pada diri sendiri
“ tapi ini benar-benar susah “ lagi – lagi ia berbicara sendiri. Saking kesalnya ia pun melemparkan pensil ke arah pintu rumahnya sendiri.
“ owwwhh” pekik seseorang yang berada tepat di depan pintu rumah Seohyun
Ternyata pensil itu mengenai mulut Kyuhyun. Kebetulan sekali. Pintu rumah Seohyun memang terbuka. Sengaja karena ia pikir kalau pintu itu terbuka, akan ada hawa positif yang masuk. Itu sudah menjadi kebiasaan Seohyun setiap malam.
“ oh Tuhan ! kau mengagetkan ku saja oppa ! “ ucap Seohyun yang sangat terkejut oleh hadirnya Kyuhyun secara tiba-tiba
“ bukankah sudah aku bilang sebelumnya, kalau malam-malam jangan asal membuka pintu !! nanti kalau ada penjahat yang masuk bagaimana? Huh kau ini !! “ bentak Kyuhyun oppa
“ ne mianhe . Aku hanya butuh angin malam, sekedar untuk menyegarkan otakku. Oiya ada perlu apa oppa kesini ? “ Tanya Seohyun
“ aku hanya ingin meminta maaf “
“ untuk ?” tanya Seohyun lagi
“ Untuk semuanya. Untuk kesalahan ku selama ini yang selalu mendiamkanmu, yang selalu menyalahkanmu, yang selalu …. Ahh intinya aku minta maaf untuk semua kelakuan ku padamu Seohyun-ah “ Kyuhyun bergegas duduk di sofa tepat disamping Seohyun
“ tak perlu meminta maaf oppa. Aku pikir semua itu wajar bagi orang yang sedang patah hati “
“ aku sudah menolak permintaan Jessica“
“ mwo ? “ Seohyun lagi-lagi dibuat keget oleh Kyuhyun
“ aku sudah menolak untuk kembali padanya. Dan aku ingin kembali bersamamu “
Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Seohyun. Ia hanya diam. Membisu .
“ aku berjanji akan berubah. Tidak seperti dulu lagi. Kalau perlu aku akan menjadi sosok yang romantis.. atau seorang lelaki yang humor atau ……..“
“STOP oppa ! aku tak perlu semua itu. “ potong Seohyun cepat
“ lalu ? “
“ aku pikir kau akan bahagia jika bersama Jessica “ Seohyun tak menggubris pertanyaan Kyuhyun tadi
“ justru aku akan bahagia jika kau mau menerima ku lagi menjadi namjachingu mu “ seulas senyum mengembang di bibir Seohyun. Dan akhirnya Kyuhyun pun tersenyum lalu mendekap Seohyun dalam pelukannya.
-END-


Title :  Crazy Little Thing Called LOVE

http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/405096_391963807482595_100000069388602_1519221_183918359_n.jpg 

Author: kkezzgw / Kezia Gabriella Winoto

Main Cast:
  • Jung Jessica (SNSD)
  • Lee Donghae (Super Junior)

Other Cast:

  • Cho Kyuhyun (Super Junior)
  • Im Yoona (SNSD)
  • Kwon Yuri (SNSD)

Support Cast:

  • Kim Hyoyeon, Lee Sunkyu, Choi Sooyoung (SNSD)
  • Kim Taeyeon, Seo Joo Hyun (SNSD)
  • Kim Ryeowook, Park Jungsu (Super Junior)
  • Jung Krystal [f(x)]
  • Tiffany Hwang (SNSD)
  • Member Super Junior
  • SMTOWN Family

Genre: Romance

Length: Chapter

Rated: General

Facebook: http://www.facebook.com/keziagw

Twitter: https://twitter.com/#!/kkezzgw


A/N: FF ini MURNI dari pemikiran saya, diambil dari kisah film “Crazy Little Thing Called Love” yang diperankan Mario Maurer dan Pimchanok di tahun 2010. Kalo mau dapet feelnya, disarankan buat nonton filmnya, pasti berasa bgt dech dijamin.

Oh iya, di chapter sebelumnya, mianhae karena banyk kesalahn ketik, karena wktu tu author lgi bener2 ngntuk, tpi dipaksain bwt bkin, tanggung…

Author juga sempet tersinggung karena ad yg ngmng author ni nge-plagiatin FF org, bener2 merasa tersinggung, jdi tolong ya, author ksh tw lgi, INI MURNI HASIL KARYA AUTHOR. BAHASA SEMUA PAKE BAHASA SENDIRI, TIDAK COPAS SAMA SEKALI.

Itu ajaaaa^&^
                                                       Ada 2 versi, yaitu HaeSica dan YoonWon^&^

YOONWON: http://restygeestory.wordpress.com/2012/03/23/2s-crazy-little-thing-called-love-part-1/

Minta sarannya dong, yg FF YOONWON di share di FB lgi / gak..?? GOMAWO^&^

                                                                            HAPPY READING^&^
                                                           READ, COMMENT, AND LIKE PLEASE :D


“Aku ingin memberitahumu, bahwa kau telah berhasil sejak awal kau mencoba...”
...hanya bisa berharap kau akan mengetahuinya... bahwa aku disini untuk mencintaimu, Aku memohon agar kau mengetahuinya.... suatu hari....”
“Cinta bisa mengalahkan segalanya, termasuk rasa takut”
"Kenapa waktu kita tak pernah cocok?"

Donghae berjalan ke arah Kami sambil tersenyum, “Ah, aku hanya ingin bertanya kenapa kau masih ada disini. Tapi pertanyaanku sudah terjawab...”

Donghae menepuk bahu Kyuhyun kemudian pergi. Aku menatap kepergiannya dengan tak percaya.

“Jadi jawabannya apa Sooyeon? Jika kau diam saja aku akan menganggap kau oke dengan itu”ujar Kyuhyun.

Aku membeku. Kenapa? Kenapa Kyuhyun? Kenapa bukan…DONGHAE? TT__TT
Eottokae? Apa yang harus kukatakan?


                                                 …“CRAZY LITTLE THING CALLED LOVE” PART 2…



JESSICA POV


“MWO?? KYUHYUN?” seru Sooyoung cs dengan tak percaya. Aku mengangguk lesu.
“Bagaimana bisa?”tanya Sooyoung, “Lalu, Donghae hanya mengatakan itu?”
Aku mengangguk lagi.
“Lalu apa jawabanmu pada Kyuhyun, Sooyeon?”tanya Soonkyu.
“Aku tak menjawab. Apa yang harus kulakukan Sooyoung..?”keluhku.
“Kau harus menunggu dan melihat. Kyuhyun adalah sahabat baik Donghae, jika kau melakukan sesuatu tanpa pertimbangan maka Donghae pasti akan marah padamu...”

**

Aku sedang jalan-jalan di siang hari ketika motor Kyuhyun berhenti di dekatku. Kyuhyun mengajak ku untuk pergi bersamanya. Tadinya aku menolak, namun ketika Kyuhyun mengatakan kalau hari ini adalah hari pertandingan pertama Donghae, Aku langsung ingin ikut.

“Sooyeon, ini air untukmu..” kata Kyuhyun sambil menyerahkan botol minumnya padaku. Karena tak enak, aku menerimanya saja. Donghae semakin tampan, bahkan sekalipun sedang bertanding..

Di pertandingan Donghae yang kelelahan menghampiri bangkuku, “Apakah kau ada air?” tanya Donghae pada Kyuhyun.

Kyuhyun tak punya karena baru ia berikan padaku. “Ini kesempatan untukku..” gumamku dalam hati. Aku akhirnya memberi airku. Donghae meminum air pemberianku dan menyiram wajahnya. Aku melihatnya dengan terpesona.

“Dia memang sempurna..” gumamku masih terpesona. Tapi, Ryeowook songsaeng menyuruhnya buru – buru pergi untuk segera melanjutkan permainnanya. Pertandingan hari itu, Donghae menang.

 Aku pulang bersama Donghae dan Kyuhyun. Aku dibonceng oleh Kyuhyun, sementara Donghae mengendarainya sendiri. Mereka mengendarai motor sambil saling mengobrol.

“Kau tahu Tuan Kancing? Aku ingin berada di belakang Donghae, di sepeda motornya...” kataku dalam hati.

**

Hari itu hari ulang tahun Sooyoung. Hyoyeon bertanya padanya hendak membeli cake apa pada hari ulang tahunnya.
“Vanilla Cake, Sooyeon sangat suka kue itu”ujar Sooyoung. Saat Sooyoung sedang asik memilih-milih kue, aku belum datang. Hyoyeon segera menelponku.

Aku sedang pergi ke danau bersama Donghae cs, “Aku sudah menelpon Sooyoung tadi pagi hajiman, ia tak mengangkat teleponnya, sampaikan ucapan selamat ulang tahunku padanya.. De, mianhaeyo karena aku takkan bisa pulang tepat waktu...”

Di danau, semua sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang asik bermain gitar, ada yang memanggang makanan. Aku duduk di meja makan sambil memandangi Donghae yang asik memotret pemandangan dari jembatan. Tak lama Kyuhyun menghampiri sambil menghidangkan cumi-cumi hasil panggangannya, mau nggak mau aku berpaling dari Donghae. Wajah Kyuhyun mendekati wajahku, aku benar - benar risih, “Aku akan kembali..” katanya. Saat aku kembali melihat ke arah jembatan, Donghae sudah tak ada.
“Aish,kau mengangguku, Kyuhyun..huh!” gerutuku dalam hati.
Aku pergi ke jembatan dan duduk disana. Donghae datang, “Apa yang kau lakukan disini?”

“Aku rasa pemandangan disini indah”kataku. Sepertinya keputusanku untuk datang kesini memamng benar.

Sekarang aku dan Donghae hanya berdua, kami sama-sama terdiam. Aku akhirnya membuka percakapan sambil menawarkan cumi, “Kau mau makan cumi?”

Donghae menoleh, “Kau tak tahu cerita cumi ya?”

Aku menggeleng, “Aniyo, waegurae?”tanyaku bingung.

“Aku akan memberi tahumu,” Donghae pindah duduknya ke sampingku.

Dia mulai bercerita, “Pada suatu waktu, ada pasangan cumi. Mereka telah mengarungi lautan dan samudra yang luas hingga mereka bertemu dan saling jatuh cinta, akhirnya mereka menikah. Pada hari pernikahannya, pendeta cumi menyuruh mereka saling berpegangan tangan... jadi mereka saling berpegangan tangan.... memegang tangan... memegang tangan... memegang tangan...”

Donghae menempelkan jari-jarinya satu-satu. Aku tertawa geli melihatnya.

“Oppa, kau gila!”ujaku yang masih terkikik.Donghae tersenyum.

“Tapi lucu” tambahku lagi.“Yang mana? Yang cerita, atau yang cumi?”tanya Donghae.

“Yang cerita! Eh, ani, yang cumi! Umm... aku bingung...” ujarku. Jangan sampai dia curiga mendengar perkataanku tadi.

Ku lirik cumi panggang, “Aku jadi agak tak mau memakannya.”

“Aku juga tak makan cumi begitu lama karena cerita itu” tambah Donghae. Kami pun terdiam.

“Jadi...” aku bersuara, “Apakah kau pernah memegang tangan seseorang seperti cumi itu?”

“Pernah sekali” jawab Donghae sambil menatap ke danau, “Seorang gadis berwajah canggung hampir jatuh dari panggung, jadi aku memegang tangannya...”

Wajah canggung? Jatuh dari panggung? Apa jangan – jangan…

Belum selesai Donghae cerita, Kyuhyun datang. Huh! Selalu saja dia penganggunya! -_-

“Ya! Sooyeon, Donghae, kau tidak mau memakan cumi ini? Ini enak lohh..” kata Kyuhyun sambil langsung memakan cumi panggang.

Aku dan Donghae berteriak, “ANDWAE!”

“Wae? Ini enak..”ujar Kyuhyun sambil terus mengunyah. Aku dan Donghae cuma bisa menghela nafas kesal.

Kami bertiga hendak pulang. Donghae dan Kyuhyun berjalan di depan sementara aku mengikuti di belakang. Donghae dan Kyuhyun berbicara serius.

 “Aku bertanya padamu langsung. Apa kau suka pada Sooyeon?” tanya Kyuhyun.

“Eh, kau akan bersamanya bukan? Kenapa kau bertanya padaku seperti itu?” tanya Donghae bingung.

Kyuhyun menepuk bahu Donghae sambil tersenyum, “Ani. Aku hanya bertanya...”

“Kyaa…aw..aw..” pekikku. Aku terpeleset hingga kakiku terkilir. Donghae dan Kyuhyun langsung berlari ke arahku. Kyuhyun bertanya apa aku masih bisa berdiri, aku mengiyakan. Tapi ternyata aku tak sanggup, mau tak mau aku menerima tawaran Kyuhyun. Sedangkan Donghae yang menggendong tasku.

"Tuan Kancing... hari ini Donghae membawakan tasku..." kataku dalam hati.

Pulangnya aku langsung ke rumah Sooyoung. Aku membawakan cake kecil. Saat pintu rumah Sooyoung dibuka, Aku sudah bersiap, “Saengil chukka...”
Namun yang keluar ternyata umma Sooyoung, “Sooyoung tak ada. Ia masih pergi bermain dengan Hyoyeon dan Soonkyu. Sooyeon tak bersama mereka?”
Aku menggeleng sambil tersenyum kecut.
“Telepon saja mereka” saran umma Sooyoung lalu menutup gerbangnya lagi. Aku akhirnya meniup lilin di cake itu sendiri.

Keesokan harinya Sooyoung, Hyoyeon, dan Soonkyu mengerjakan PR tanpa aku. Aku justru duduk bersama gengnya Donghae.

“Aku rindu hari-hari ketika kita mengerjakan PR bersama-sama”kata Hyoyeon.

“Seorang bidadari harusnya berada di surge, mana mungkin berada di neraka seperti kita”ucap Sooyoung sinis. Ia masih marah karena aku tak datang ke ulang tahunnya.

“Tenanglah Sooyoung, kau masih punya ulang tahun tahun depan” ucap Hyoyeon.
Sooyoung emosi, “Aku hanya punya tiga orang teman Hyoyeon! Jika aku jadi dia, aku takkan melakukan hal itu!”

Aku yang melihat chingudeulku sedang mengerjakan PR bersama menghampiri, “Ya! Kita kerjakan PR bersama-sama yuk!”

“Kenapa kau tak mengerjakannya bareng Donghae saja?!”ujar Sooyoung sinis langsung menutup bukunya dan segera pergi dari situ. Hyoyeon dan Soonkyu mengikutinya. Aku ditinggal sendiri.

**
Aku sedang duduk sendirian di depan kolam ketika Donghae datang.
“Kyuhyun belum datang? Aku disuruh olehnya mengajari anak kelas 3,” tanya Donghae duduk disampingku.

Aku tersenyum, “Kyuhyun oppa sedang mencari buku untuk proyek anak kelas 3”

Donghae ikut tersenyum, ia memandang lurus ke depan, “Hari itu ummaku masuk rumah sakit...”

Aku menoleh, “Kapan?”

“Hari dimana appaku ayahku gagal melakukan tendangan pinalti. Aku lahir pada hari itu. Jadi appaku memberi hadiah pada hari kelahiranku... yaitu tak bermain sepak bola lagi seumur hidupnya. Akulah yang membawa nasib buruk. Coba lihat, Provinsi ini tak pernah mencapai sejauh itu sejak hari itu...”

“Gwenchana?”tanyaku khawatir.

“Bagiku untuk dihina?”tanya Donghae balik, “Gwenchana. Aku sudah biasa. Sudah menjadi nama belakangku. Donghae, yang appanya tak bisa menendang pinalti...”Aku menunduk menyesal.

Donghae tersenyum, “Tapi aku benar-benar tak apa. Aku seorang pemain sepak bola.”

“Jadi kau mau terus bermain sepak bola?”

“Aku tak tahu... untuk saat ini, aku lebih membutuhkan seseorang...”

Aku menoleh kaget. Seseorang? Ayo Donghae, cepat lanjutkan kalimatmu…

Tapi sebelum aku mendengar penjelasan Donghae lebih lanjut, Kyuhyun datang dan memanggilku. Ia meminta bantuanku untuk mencari buku bersamanya.Sudah ku bilang, Kyuhyun selalu menganggu! -_-

Aku pun terpaksa menerima tawarannya, “Donghae, aku pinjam sebentar ya..” kata Kyuhyun yang hanya dijawab anggukan dan senyuman Donghae.

Malamnya Donghae dan chingudeulnya mengadakan piknik dan api unggun. Aku ikut. Aku membantu Donghae yang bertugas memasak. Kyuhyun duduk di dekat api sambil mendengar Yoona bernyanyi. Yuri memandanginya, jelas-jelas sekarang Yuri naksir pada Kyuhyun. Aku dan Donghae membicarakan soal kejutan ulang tahun untuk Heechul, teman kami.

Tanpa sengaja tangan kami saling bersentuhan. Hatiku berdebar, aku mendekatkan diri lagi ke Donghae. Oh Tuhan…aku ingin bersamanya..

Kemudian acara kejutan untuk Heechul dimulai. Donghae dan Kyuhyun mau perform cerita.
“Ini terjadi ketika kita kelas 5 SD...”Donghae memulai cerita.
Kyuhyun ketawa, “Kita berdua jatuh cinta pada yeoja yang sama. Namanya Song Qian, kelas 4. Kita bersaing satu sama lain, berlatih menari agar salah satu dari kami bisa berdansa saat pesta sekolah. Tapi saat hari itu tiba, Donghae kita kena sakit cacar....”
Semua tertawa termasuk aku.
“Jadi hak berdansa dengannya jadi milikku, yeah...”lanjut Kyuhyun.
Donghae menambahi, “Tapi pada akhirnya Kyuhyun juga tak berdansa dengan Song Qian. Jadi kita berdua sama-sama gagal...”
“Eitt” sela Kyuhyun, “Itu karena Donghae  mengancam kalau ia tak mau berteman lagi denganku. Setelah itu kita saling berjanji....”
“Bahwa kita takkan jatuh cinta pada yeoja yang sama lagi...”tambah Donghae.

DEG!~ Tawaku pupus sudah. Kyuhyun jelas-jelas naksir padaku, itu berarti tak ada harapan untukku ditaksir oleh Donghae.

Donghae dan Kyuhyun kemudian bernyanyi sambil menarikan tarian yang lucu, mengundang keceriaan. Kyuhyun menarikku agar ikut menari bersama mereka. Yang lain juga berdiri dan ikut menari. Semuanya diliputi keceriaan. Namun di tengah tarian, Kyuhyun yang rupanya sedang bahagia mengambil kesempatan mencuri pipiku. Aku terpaku. Yang lain masih menari, sementara kebahagiaanku sudah hilang.

Kyuhuyn mengantarku pulang. Saat aku hendak segera masuk ke rumahku, Kyuhyun berkata,
“Sooyeon, besok aku akan datang ke sini lagi ya. Kita nonton pertandingan Donghae bersama-sama”

“Kyuhyun oppa tak perlu menjemputku lagi”ujarku dingin.

“Wae? Kau ada acara?”

“Ani, maksudku tolong jangan terlibat denganku lagi...”

Kyuhyun bangkit dari sepeda motornya, “Kau marah karena aku mencium pipimu? Bukankan kau yeojachinguku?”

Aku berbalik marah, “Kyuhyun oppa, aku tak pernah menerima bahwa aku yeojachingumu”

“Lalu apa artinya semua selama ini?”

“Mianhae oppa, aku sudah mencintai seseorang...” jawabku.

“Nugu?” tanya Kyuhyun. Kyuhyun frustasi.

Aku hanya berbalik dan segera masuk rumah tak menjawab pertanyaannya.

“Nugu…Sooyeon..Nugu?!”tanya Kyuhyun. Ia terduduk lemas di sepeda motornya.

**

Kyuhyun menemui Donghae untuk menceritakan semuanya, “Dari semua yeoja yang bersamaku, ini yang paling menyakitkan.... Aku mohon satu hal saja padamu Donghae... Tak peduli apa yang terjadi, kau tak akan memacari Sooyeon kan?”

Donghae mendengus kesal , “Apa kau berpikir alasan Sooyeon memutuskanmu adalah aku?”tanya Donghae.

“Ani. Hanya aku tak tahan, jika sahabat terbaikku berpacaran dengan yeoja yang kucintai...”
Donghae memandang keluar sambil menghela nafas, “Jika kau mengatakan seperti itu, aku bisa apa?”

“Tak apa-apa kan buatmu?”tanya Kyuhyun.

“Hmm..” jawab Donghae. Mereka berdua kemudian saling menjabat tangan.

**

Hari-hari berikutnya dilaluiku seorang diri. Tak ada lagi chingdeul, tak ada lagi Kyuhyun yang menjemputku ke sekolah dan Donghae juga seperti menghindariku. Ketika aku melihat Kyuhyun yang digoda Yuri dengan trik ‘terkilir kaki’ aku juga tak bisa berbuat apa-apa. Aku memutuskan untuk fokus belajar agar mendapat ranking satu. Meski aku sering terbayang Donghae jika  melihat Tuan Kancing dan membuatku menangis sendirian.

Aku rindu Donghae, Sooyoung, Hyoyeon, Soonkyu, Kyuhyun, Yoona, Yesung, Kibum, Heechul, dan semuanya. Tapi, apa yang bisa ku perbuat??

**

Di rumahnya Donghae bermain sepak bola dengan appanya yang sekarang tak takut lagi. “Donghae-ah, kau tahu tadi Manajer Seoul Glass meneleponku...”kata appanya.

“Lalu?”tanya Donghae masih fokus ke bolanya.

“Dia bilang kalau dia akan menerimamu di Klub Seoul Glass”

Donghae tak percaya, “Appa menipuku agar bisa merebut bola dariku ya...”

Appanya tertawa, “Untuk hal sepenting ini siapa yang berbohong. Setelah ini kau harus segera bersiap-siap. Mungkin setelah lulus ujian tahun ini, kau akan pergi belajar ke Seoul.”
Donghae senang sekali, ia menghampiri appanya dan memeluknya, “Aboji, GOMAWO...!”

Hari ujian tiba, aku menjalankan ujianku dengan serius. Aku ingin bertemu dengan appa yang di Amerika.

Di luar Taeyeon songsaeng sedang sangat sedih. Ryeowook songsaeng mendapat beasiswa untuk melanjutkan study ke luar. Taeyeon songsaeng meminta sesuatu pada Ryeowook songsaeng.

“Hmm?”tanya Ryeowook songsaeng.

Taeyeon songsaeng menunjuk ke arah hati Ryeowook songsaeng. Ryeowook songsaeng salah paham, ia malah memberikan peluit miliknya.

“Nah, itu dia guru yang baru..” Tak lama datang Guru olahraga baru yang akan menggantikan Ryeowook songsaeng. Ternyata guru yang baru lebih keren dan ganteng daripada Ryeowook songsaeng, “Hmm..Ryeowook songsaeng, lebih baik kau segera ke bandara, agar tidak ketinggalan pesawat, palli..palli” Taeyeon songsaeng langsung menghampiri Guru baru itu dan mengacuhkan Ryeowook songsaeng. Ryeowook songsaeng cuma bisa garuk-garuk kepala bingung.

“Ahhh…chonun Kim Taeyeon imnida, nuguseyo?” tanyanya ramah.

“Park Jungsu imnida, tapi kau bisa memanggilku Leeteuk..” katanya sambil tersenyum manis, membuat Taeyeon songsaeng jatuh hati.

**

Tahun pelajaran berikutnya...

 Hari itu Sooyoung memutuskan tak akan melanjutkan sekolah yang sama dengan chingudeulnya. Ia akan memasuki sekolah kejuruan.

“Sooyoung-ah, kenapa kau pindah sekolah??” tanya Soonkyu sedih.

“Karena SMA disini menggunakan seragam pink..” kata Sooyoung yang mmebaut Hyoyeon dan Soonkyu tertawa.

Saat mereka asik mengobrol, Aku datang dan suasana langsung tak enak. Aku duduk dengan sedih di jarak yang tak jauh dari mereka. Aku memandangi wajah Sooyoung dan masih berharap Sooyoung akan memaafkanku. Rupanya hati Sooyoung masih belum luluh. Aku dengan sedih menyanyikan lagu yang dulu kami nyanyikan bersama nyanyikan bersama-sama.

A/N: http://www.youtube.com/watch?v=qU9BURpemDo 

“Senin aku menunggu... Selasa aku masih menunggu dan melihat, melihat apakah kau baik-baik saja... Rabu kau masih tak ada disini, pagi hari atau kemudian, Kamis juga masih kosong...”

Soonkyu tak tahan, ia menghampiriku dan kami bernyanyi sama-sama sambil menangis.

“Jum’at, Sabtu atau Minggu, tiada hari tanpa merindukanmu... Tiada hari kau akan kembali...”

Hyoyeon ikut menangis meski ia masih ada disamping Sooyoung, sementara Sooyoung masih bertahan.

“...menjadi tua dalam hari-hari kita... hari dimana kau ada disampingku, hari dimana kau ada di dekatku, hari dimana kita saling berpegangan tangan...”

Aku mendekati Sooyoung, “...hari dimana aku mencintaimu, hari dimana aku berbicara denganmu, hari dimana kau mendengarkanku....”

Akhirnya Sooyoung menangis dan ikut bernyanyi, “...Berapa lama aku akan seperti ini aku tak tahu, Berapa bulan atau berapa tahun....”

Kami berempat saling berpelukan dan menangis bersama. (aslinya ini lagu ceria, tapi pas dinyanyikan ma mereka jadi kelihatan sedih...), “...berapa miliar kenangan masa lalu kita bersama, aku selalu merindukanmu...”

“Sooyoung, Sooyeon minta maaf”isaku.

Sooyoung menangis, “Kenapa kau menangis? Menyanyikan lagu seperti kita sedang berakting di opera sabun saja...”

“De...” kataku masih menangis, “Kenapa kita menangis? Kita tidak menangis, kita sedang tertawa...” kata Hyoyeon yang membuat mereka menangis bersama lagi.

Mereka pun menyanyikan lagu nya bersama-sama dengan gerakan tangan.

**

Aku sedang menyapu dan beres-beres rumah ketika Sooyoung cs datang dan memberitahu kalau mereka bertemu dengan Taeyeon songsaeng di toko eskrim, “Dia mengatakan kalau dalam ujian.... Sooyeon mendapatkan.... “

“Aku mendapatkan apa? tanyaku tak sabar.

“Sooyeon..Sooyeon...dapat ranking 1...” kata mereka berakting sedih..

“Sudah kuduga..” kataku lemas. “Heuh? Ranking 1??”Aku terkejut. Aku melompat-lompat senang kemudian memeluk ummaku. Ummaku mengatakan sekarang aku sudah bisa bertemu dengan appa. Aku semakin senang. Soojung melihatnya iri.

“Sooyeon, aku dapat ranking 8, bolehkah?” tanya Soojung melas.

Aku tersenyum, “Tentu saja boleh…”
Soojung tersenyum senang, “…tapi setelah kau mendapatkan ranking 1 hha..” Soojung cemberut.

Dia mendapatkan ranking 8 tapi ia ingin ikut dengaku. Aku tak mengizinkan.

Saat itu tiba-tiba aku langsung memikirkan Donghae.

Di hari yang sama, Soojung kedatangan temannya. Dia mengantarkan foto namja yang Soojung taksir. Sooyeon yang tertarik menghampirinya dan menggodanya.

“Wow…tampannya..” goda kami. “Itu pacar Luna..” kata Soojung bohong.

“Aniyo, aku tomboy, dia yang menyuruhku mengambil foto itu, namanya Choi Minho..” kata Luna yang langsung mendapat death glare gratis dari Soojung.

“Sooyeon, jangan beritahu umma, jebal..” melas Soojung.Soojung tahu kalau ini adalah kesempatan untukku balas dendam karena dulu dia pernah mengadukan soal aku yang naksir Donghae. Tapi aku yang baik hati, cuma menggodanya dan menasihati agar dia tak cepat-cepat memikirkan soal pacaran karena belum dewasa.

“Bagaimana denganmu? Kau juga menyukai namja sebelum kau dewasa..wekk…!” kata Soojung kabur setelah berhasil mendapatkan foto Minho dari genggaman tangan Sooyeon.

Sooyeon kemudian kumpul bersama chingudeulnya. Sooyoung bertanya, “Sooyeon apakah Donghae sudah tahu?”

Aku menggeleng lemah. Soonkyu menatapku heran, “Kau sungguh hebat! Jatuh cinta pada orang yang sama 3 tahun lebih!”

“Kurasa kau perlu mengatakannya pada Donghae” timpal Hyoyeon, “Biar seluruh dunia mencatat bahwa ada seorang yeoja gila yang mencoba untuk menjadi cantik selama tiga tahun demi seorang namja. Meskipun namja itu tak tahu apa-apa.”

Sooyoung menasihatku, “Sooyeon, mungkin mulai sekarang kau takkan pernah melihatnya lagi. Kau masih akan diam saja?”

Aku melirik buku 9 Metode Cinta nya, “Aku sudah coba berbagai cara...”

“Jangan takut, kami selalu mendukungmu”ujar Sooyoung, “Benarkan?”

“De!”sahut Hyoyeon dan Soonkyu bersama, “Kau sangat cantik, rajin belajar juga baik hati kenapa dia bisa tak menyukaimu?”

Sooyeon kesal, “Kalian benar-benar memujiku tidak sih?”

 “Tentu saja, lebih baik kau pakai metode ke-10, ini dari Thailand, dan ini yang paling tulus…” kata Sooyoung sambil membacakannya.

Malamnya aku menghias setangkai bunga Mawar Putih, metode ke 10, dari Thailand, yang paling tulus.

** 

Hari kelulusan tiba, Aku menunggu Donghae keluar dari kelasnya namun ternyata Donghae masih dikelilingi oleh chingudeulnya (PS: Sooyeon dan Donghae lulus bersama, sepertinya Sooyeon akselerasi). Sooyeon harus menunggu sampai ia dan Donghae memiliki waktu hanya berdua saja. Ia mengikuti Donghae bersama teman-temannya. Sampai akhirnya Donghae pergi untuk memotret sendirian ke ruangan kolam renang.

“Ini waktu yang tepat…” aku didorong chingudeulku untuk mengambil kesempatan itu. Chingudeulku berjaga di luar ruangan.

Donghae memotret Kolam renang sebagai kenang-kenangan. Aku menghampirinya, Donghae pun memotretku.

“Sooyeon, kau belum menanda tangani kemejaku,” ujar Donghae. 

“Donghae oppa, aku ingin mengatakan sesuatu”Aku menghela nafas mengumpulkan kekuatan.

Kemudian aku mulai mengatakan semuanya, “Jeongmal saranghae. Aku sudah mencintaimu selama lebih dari 3 tahun ini. Aku sudah melakukan segalanya, mengubah diriku dalam banyak hal demi kamu. Aku mendaftar klub penari klasik, melakukan drama panggung, menjadi pemimpin grup mayoret, lebih rajin belajar, semuanya karena kamu.... Tapi aku tahu sekarang, hal seharusnya kulakukan, dan harus sudah kulakukan sejak dulu bahwa... adalah memberitahumu... Sooyeon sarang Donghae oppa...”

Aku menghela nafas dan mengeluarkan air mata kelegaan. Aku menyerahkan mawar putih yang sudah ada kartu ucapan dan Tuan Kancing yang terikat di tangkainya pada Donghae yang tertegun sambil menatapku dalam.

Sesaat setelah aku menghapus air mataku karena lega, tanpa sengaja mataku melihat ke arah kantung kemeja Donghae. Tertulis disitu, “Yoona sarang Donghae”. Aku terkejut.

“Yoona eonnie dan Donghae oppa...?”tanyaku hampir tak bisa bersuara. Air mataku mengalir lagi. Dadaku terasa sesak, badanku terasa lemas seketika. Kukeluarkan lagi air mata kesedihan.

Donghae mengangguk dengan berat.

“Kapan?”tanya aku lagi dengan susah payah (author nangis pas bagian ini)

“Seminggu yang lalu...”jawab Donghae pelan.

Aku seperti orang lingung yang bingung untuk bertindak. Aku menangis tapi kemudian berusaha untuk tertawa, “Hahaha.... Yoona eonnie dan Donghae oppa berpacaran... haha... kalian cocok... lucu...”

Donghae masih memandangiku dengan penuh perasaan bersalah. Aku sekuat tenaga menahan tangisku, aku menepuk bahu Donghae, “Semoga kalian bahagia...”

Aku yang sudah tak tahan ingin segera pergi dari situ, lupa kalau di sampingnya ada kolam. Aku berbelok dan langsung tercebur.

“Sooyeon!”seru Donghae.

Aku yang basah kuyup mencoba untuk terus tertawa, “Gwenchana...”

Donghae menawarkan bantuan untukku keluar dari kolam, tapi aku tak menyambutnya. Aku benar-benar berusaha tak terlihat menangis.

“Kalian cocok”ucapku sebelum berbalik pergi memunggungi Donghae.

“Sooyeon, gwenchanayo?”tanya Donghae cemas.

Aku menangis tapi memberi isyarat kalau aku baik-baik saja lewat jarinya, “OK”

Donghae tak percaya, ia masih berusaha memanggilku, “Sooyeon!”

Di luar aku disambut chingudeulku yang terkejut melihatku basah kuyup. Aku langsung pergi tanpa ingin bertemu chingudeulku dulu. Soonkyu berusaha menyusulku namun ditahan Sooyoung. Mereka ikut menangis karena sudah bisa menebak apa yang terjadi.

Aku berjalan melewati Yoona, Yoona juga kaget melihatku basah kuyup.

“Sooyeon, waegurae? Gwenchana?” Yoona menahanku dan bertanya apa yang terjadi. Aku tadinya ingin langsung pergi. Tapi kemudian aku kembali dan memeluk Yoona erat-erat tanpa berkata apa-apa lalu langsung pergi dan membuat Yoona terheran-heran.

http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/s720x720/534524_392173450794964_100000069388602_1519874_350184122_n.jpg

AUTHOR POV

Donghae tiba di rumah setelah malam (sepertinya dia mampir dulu ke suatu tempat) dan terheran-heran melihat sebuah mobil sedan bagus terparkir di depan rumahnya. Di rumah ia langsung disambut oleh lemparan kaos dari appanya, “Selamat datang pemain junior Seoul Glass!”

Rupanya di rumah sudah ada Manajer dan Pelatih tim Seoul Glass. Donghae sudah di terima sebagai pemain junior mereka. Donghae yang senang memeluk ummanya.

“Donghae-ah, chukkae..” kata umma Donghae sambil tersenyum manis.

Kemudian ia membuka kulkas dan mengambil sesuatu yang sangat familiar...
Kotak cokelat pemberian Sooyeon yang duluuuuuu... banget *flashback ke part 1*, rupanya masih disimpan baik-baik oleh Donghae seperti Sooyeon yang masih menyimpan gelas pepsi pemberian Donghae. O.0 apa artinya tuh?

“Siapkan pakaianmu Donghae, malam ini kau harus berangkat bersama Sungmin ahjussi (pelatih Seoul Glass), besok kau harus sudah ada di kamp pelatihan!”

“Hah?! Hari ini??!”seru Donghae terkejut.

“De, buat apa lagi ditunda?”tanya appanya balik.

DONGHAE POV

Aku segera berlari ke kamarku menaruh tas yang di dalamnya terselip bunga mawar putih pemberian Sooyeon. Aku mengambil sebuah buku di meja belajar. Buku album foto.

A/N: Mulai sekarang akan ada flashback adegan, dan kita akan melihat semuanya dari sudut pandang Donghae.

Aku membuka buku itu, buku itu penuh dengan foto Sooyeon yang kuhias begitu indah. Aku tersenyum sambil mengusap wajah Sooyeon yang difoto dengan lembut. Lembaran dibuka.

Ada halaman yang penuh dengan foto buku 9 Metode Cinta milik Sooyeon. Aku memotret buku itu di foto ketika Sooyeon meninggalkannya saat latihan drama.

(Flashback adegan saat Sooyeon mengambil buku itu dan menyeret-nyeret kakinya buat menutupi nomor telepon Donghae).

“Hati – hati ya..” ujarku sambil memperhatikannya. Sebenaranya aku sudah tahu, kalau Sooyeon menyeret – nyeret nomo telponku. 

Di bawah foto buku itu, ku tulis, “Buku ini lucu. Tapi membuatku tahu betapa kau telah mencoba”
Di sampingnya lagi juga ada tulisan, “Aku ingin memberitahumu, bahwa kau telah berhasil sejak awal kau mencoba...”

Halaman berikutnya penuh dengan foto Sooyeon yang di sedang didandani oleh Yoona.

(Kemudian flashback adegan lagi saat Sooyeon tampil menjadi snow white yang cantik pertama kali. )

Saat itu aku terlihat tak tertarik dan hanya mengatakan, “Dia tampak sama, Snow White dengan kawat gigi.” Padahal, saat pergi aku tersenyum sangat senang sampai mengepalkan tanganku karena melihat perubahan Sooyeon yang bisa menjadi begitu cantik.

Kutulis, "Dia tampak sama, selalu imut setiap saat"  itulah yang sebenarnya ingin kukatakan..

Aku tersenyum senang mengingat kejadian itu..

Halaman berikutnya penuh dengan foto tanganku sendiri. Aku memotret tanganku sendiri kemudian menulis, “Bersentuhan tangan untuk pertama kalinya. Tapi aku harus segera melepaskan tanganku karena orang lain akan curiga”

(Flashback adegan saat Sooyeon hampir jatuh dari panggung.)

Saat itu, aku berusaha menahan rasa grogiku, perasaan penuh bahagia muncul ketika aku mengenggam tangannya untuk pertama kalinya..

Di halaman berikut penuh dengan foto apel yang telah digigit, kutulis “Memberinya apel tapi ku gigit sedikit”. Sebelum pergi mengambil hadiah fotografi, Aku, akulah yang memberi Sooyeon  apel itu.

Kemudian aku membuka banyak halaman lagi, semuanya isinya foto Sooyeon yang sedang latihan mayoret, banyak sekali...Akui tersenyum lagi...

“Kau menjadi semakin baik! Fighting Sooyeon!”

(Flashback saat Sooyeon mati-matian berlatih melempar tongkat siang dan malam, rupanya Donghae hampir setiap saat memperhatikannya.)

Kemudian aku memandangi foto Sooyeon yang menjadi pemimpin Mayoret.

“Cinta bisa mengalahkan segalanya, termasuk rasa takut”

(Flashback saat Donghae berhasil menendang pinalti untuk pertama kalinya.)

Aku berusaha menyingkirkan trauma dan rasa takutku demi Sooyeon. Aku ingin agar Sooyeon juga tak takut pada tongkat mayoretnya. Dan, sepertinya itu berhasil, Sooyeon memandang tongkatnya dengan senyum yang sangat yakin seakan mengatakan -aku pasti bisa-.

Di halaman berikutnya ada foto pertumbuhan Pohon Mawar Putih yang sudah aku siapkan jauh-jauh hari sebelum hari valentine.

Di foto pertama kutulis, “Hari pertama.” Foto kedua, “Sangat sulit untuk tumbuh.” Foto kelima, “Tunas pertama.”

(Flashback saat Donghae memberikan mawar putih pada Sooyeon)

“Ini dari temanku”  Setelah aku mengatakan itu, Aku berbalik kemudian menyalahkan diriku sendiri yang tak bisa jujur.

Di bawah foto mawar putih yang telah tumbuh:

“Hari ini aku memberikan mawarnya pada Sooyeon, kukatakan itu dari temanku karena aku tak bisa mengatakan yang sebenarnya”

(Kemudian langsung flashback adegan saat Kyuhyun menembak Sooyeon.)

Aku memandang keatas dengan penuh kesedihan. Aku turun dari tangga dengan lemas. Aku hampir tak bisa berjalan lagi kemudian menyandarkan kepalaku ke dinding tangga.

Halaman berikutnya gambar Kyuhyun dan Sooyeon dari bawah tangga.

“Hari ini aku melihat Kyuhyun menembak Sooyeon. Kau tahu? aku sakit. Kenapa waktu kita tak pernah cocok?”

Aku menepuk bukuku dengan sedih. Lalu memandang keatas dengan tatapan sedih.Teringat saat aku berlari-lari agar bisa memotret Sooyeon yang jadi pemimpin mayoret.
Juga saat Kyuhyun menggendong Sooyeon yang terkilir kakinya. Aku sempat memotret dan memasangnya di buku album itu.

“Aku juga, ingin kau naik ke punggungku.”

(Juga banyak adegan flashback yang lainnya,)

Setelah Sooyeon memberikanku air minumnya, aku berbalik badan dan tersenyum penuh semangat dan segera berlari lagi ke lapangan.

Saat aku dan Sooyeon di kolam renang. Aku sempat menyelesaikan kalimatku meski tak didengar oleh Sooyeon yang pergi dengan Kyuhuyn, “Sooyeon, maukah kau jadi kekasihku?”

Aku mulai merasa hatiku makin tersiksa dan sakit. Aku sedih, kenapa terlalu banyak rintangan antara aku dan Sooyeon. Aku mengelus keningku frustasi. Saat Kyuhyun mencium pipi Sooyeon, ekspresiku berubah langsung, kaget dan pucat pasi.

Di rumahnya Sooyeon terus menangis. Tentu saja, ia telah mencintaiku lebih dari 3 tahun. Ia terus menangis sendirian di depan jendela kamarnya.

Tanpa sadar malam itu aku datang ke depan rumahnya. Aku datang untuk menaruh buku album yang aku buat untuk Sooyeon, agar tahu kalau selama ini aku juga telah mencintainya lebih dari 3 tahun. Sejak Sooyeon masih si itik buruk rupa, aku telah mencintainya apa adanya, aku memutuskan untuk mengetuk pintu rumah Sooyeon..tapi,,

“Aku memohon satu hal padamu Donghae, apapun yang terjadi kau takkan memacari Sooyeon kan?”

Dengan langkah gontai aku pergi dari rumah Sooyeon, karena aku harus segera berangkat ke Seoul. Sooyeon yang masih menangis tak tahu kalau aku melintas di bawah jendela kamarnya.

A/N: http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=AG4Jl6QCmJ0

Nonton adegan semua flashback Donghae sambil dengerin OST nya yang pas banget sama hati Donghae saat itu, bener-bener bikin aku nangis. Sedikit liriknya deh di bagian ending kutulis: ...hanya bisa berharap kau akan mengetahuinya... bahwa aku disini untuk mencintaimu, Aku memohon agar kau mengetahuinya.... suatu hari....”

AUTHOR POV

END OF FLASHBACK ->

9 tahun kemudian......

http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/292129_391964497482526_100000069388602_1519224_1044477179_n.jpgDonghae 2003 - 2012^&^

Motor Donghae berhenti di sebuah perusahaan. Donghae masuk ke perusahaan tersebut sambil menggendong bayi yang ia bawa dari museum fotografinya, dilihatnya Yoona melambai ke arahnya.

Yoona menghampiri Donghae yang menyerahkan bayi itu pada Yoona, “Mianhae sudah merepotkanmu”kata Yoona.

http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/524448_391965064149136_100000069388602_1519230_1993442539_n.jpgYoona 2003 - 2012^&^

Bayi itu ternyata bukan anak Donghae, melainkan anak Yoona. Sepertinya Donghae sudah memutuskan Yoona di malam setelah Sooyeon mengungkapkan perasaannya pada Donghae.

“Tak apa, anakmu sudah seperti anakku...”kata Donghae.

Yoona merengut “Seandainya Siwon bisa menyayanginya seperti kamu...Dia terlalu sibuk..”

Donghae mengacak rambut Yoona, “Ah, kau ngomong seperti itu lagi...”

Kemudian Donghae hendak pergi tapi ditahan oleh Yoona, “Ya Donghae! Bagaimana tentang acara TV yang kau sebut? Apa kau akan hadir?”

Donghae tersenyum, “Aku tak tahu...”

Latar pun berpindah ke sebuah acara talk show di sebuah TV terkenal. Di situ Sooyeon duduk. Ia dihadirkan sebagai seorang desainer ternama yang karyanya terkenal di Amerika. Bahkan katalog modenya pun dimuat di majalah mode terkenal.

http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/s720x720/540971_391976620814647_100000069388602_1519246_131264716_n.jpgSooyeon di majalah NY terkenal (ceritanya)

http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/404159_391964917482484_100000069388602_1519228_1601693928_n.jpgSooyeon 2003 - 2012^&^

Sooyoung, Hyoyeon dan Soonkyu pun datang ke acara itu, mereka sudah dewasa, Hyoyeon bahkan memakai seragam polisi. Mereka melambaikan tangan ke Sooyeon yang dibalas oleh Sooyeon dengan riang.

http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/553638_391965397482436_100000069388602_1519231_926040511_n.jpgSooHyoSun 2003 - SooHyoSun 2012^&^

Taeyeon songsaeng juga hadir. Taeyeon songsaeng rupanya sudah menikah dengan Guru Olahraga tampan yang baru itu, Leeteuk songsaeng. Tapi Leeteuk songsaeng sangat romantis terhadapa Taeyeon songsaeng, bahkan cenderung terlalu romantis hingga Taeyeon songsaeng terlihat risih. Soojung dan umma Sooyeon juga datang. Soojung sudah besar sekarang.

http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/554048_391967157482260_100000069388602_1519233_862977608_n.jpgSoojung 2003 - 2012^&^

Kemudian talk show pun menyerempet ke masalah masa lalu Sooyeon, “Kamu memberitahu wartawan bahwa dulu saat kau masih muda, maaf, kau sama sekali tak cantik, tak modis, sama sekali beda dari yang sekarang. Lalu apa yang membuatmu berubah?”

http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/541467_391967600815549_100000069388602_1519235_1391974724_n.jpgSooyeon as NY Fashion Designer^&^

“Itu karena saya jatuh cinta pada seseorang...”ucap Sooyeon sambil tersenyum.

“Jatuh cinta?”tanya Hostnya, “Bisakah kau menceritakan cerita itu?”

“De” kata Sooyeon memulai cerita, “Ia adalah senior saya. Seorang pemain sepak bola. Sangat lucu. Pada saat itu saya berwajah jelek di kelas 1, maka saya mencoba memperbaiki diri, jika itu bisa membuat saya menjadi lebih cantik dan lebih baik, saya coba untuk lakukan. Saya juga mencoba belajar dengan lebih rajin agar dia mungkin menyukai saya”

“Lalu apakah akhirnya dia tahu perasaanmu?”

“Dia tahu, tapi kisah kami tak berakhir bahagia. Aku pergi belajar ke Amerika untuk tinggal bersama appa”

“Oh itu buruk sekali”ucap Hostnya.

“Tapi ketika saya kembali memikirkannya, dia seperti inspirasi untuk saya, dia membuat saya menggunakan cinta dengan cara yang lebih baik... dia seperti... kekuatan yang mendukung saya agar saya bisa menjadi lebih baik hingga menjadi Sooyeon yang sekarang...”

Host itu kemudian mengeluarkan sesuatu yang sangat Sooyeon kenal. Itu Album yang dibuat Donghae untuk Sooyeon, “Sooyeon-ssi, kau masih mengingat buku ini?”

Sooyeon terkejut, ia menerima buku itu kemudian mendekapnya erat, “Ingat. Iya saya ingat, bahkan sangat ingat...”

Host nya tertawa, “Kalau begitu mari kita sambut pemilik buku ini! Lee Donghae, Mantan Pemain Seoul Glass!”

Sooyeon terkejut. Ia menoleh ke belakang. Chingudeulnya juga terkejut. Dari belakang panggung, Donghae muncul dengan membawa sebuket bunga dan menghampiri Sooyeon.

“Sekarang ia merubah karirnya menjadi fotografer profesional...”jelas Hostnya.

Sooyeon yang gugup tak tahu harus berbuat apa hanya bisa berdiri dan merapikan gaunnya. Donghae menyerahkan bunganya, “Saya ingin memberi ini untuk Sooyeon”

http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/531074_392168524128790_100000069388602_1519864_1465320883_n.jpg

Sooyeon masih gugup, ia menunjuk dirinya sendiri, “Naega??”

“Ini untuk SooyEon...”ujar Donghae lagi.

Sooyeon mengelus tengkuknya grogi, ia menerima bunga itu sambil malu-malu. Mereka berdua masih berdiri sampai hostnya harus menyuruh mereka duduk.

http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/534663_392169877461988_100000069388602_1519866_771653956_n.jpg

“Donghae-ssi, setelah lama tak bertemu Sooyeon, ada yang ingin kau katakan? tanya Host.

“Euh, saya ingin memberitahu Sooyeon bahwa...”Donghae mengeluarkan sesuatu dari kantongnya, rupanya Tuan Kancing, “Kancing ini sebenarnya bukan milikku. Mungkin milik Jonghyun.”

“Owhh…” Sooyeon menerima kancing itu dengan hati pahit. Sementara Donghae malah tertawa geli.

“Lalu Bagaimana denganmu Sooyeon? Apa kau memiliki sesuatu untuk dikatakan?”tanya Host.

“Emm, saya ingin bertanya pada Donghae oppa...”kata Sooyeon takut-takut, “Apakah... Donghae oppa sudah menikah?”

Donghae terlihat ragu dan berat mengatakannya, “Ummm.... aku....”

Sooyeon menunggu dengan tegang. Tapi kemudian Donghae tersenyum.

“Aku menunggu seseorang pulang dari Amerika...”kata Donghae memandang Sooyeon penuh senyum.

Sooyeon tersenyum dan menangis bahagia. Kisah cintanya ternyata tak berakhir sedih. Mereka sama – sama masih saling menunggu selama lebih dari 12 tahun…


                                                                            

FF "Late To Love You" (OneShoot)

oleh Tami Nuryanti pada 20 Maret 2012 pukul 20:04 ·
Title : Late To Love You
Ranting : G
Genre : Angst
Cast : Sooyoung SNSD, Key SHINee
Other Cast: Find by our self
Author : Tami Nuryanti

Sooyoung Pov-

TERPAKSA
Hanya itulah yang dapat ku rasakan. Aku menikah dengan namja itu karena ‘Keterpaksaan’ dan aku juga sangat membencinya. Dia baik, ya memang dia sangat baik. Tapi aku terlanjur membencinya.
“Chagi, bisa tolong buatkan ku kopi ?” Pinta namja menyebalkan itu.
“Kau masih sanggupkan membuatnya, Buatlah sendiri” Teriakku dari dalam kamar. Dan dia tidak membalasnya.
*****************************************************************
Aku bersiap-siap menuju dorm SNSD. Hari ini aku harus berlatih, karena sudah seminggu ini aku merasa mual dan pusing itu mengakibatkan aku harus meminta libur.

Tapi tiba-tiba aku melihat sesuatu yang kubenci berada di atas meja makan. Namja itu Menyebalkan sekali. Akupun berjalan menuju dapur dan mengambil kain untuk membersihkannya. Kalian tau aku membenci kebiasaannya yang selalu meninggalkan gelas kopi dia atas meja karena itu membuat meja menjadi lengket.
SREEKKK
Sebuah surah terjatuh dari samping gelas yang tertutup kain. Aku pun mengambil dan membaca surat itu.
“Chagi, mian aku tidak pamit. Kulihat tadi kau tertidur pulas dan aku tidak sanggup membangunkanmu yang tertidur pulas. Mungkin mala mini aku tidak pulang, karena aku akan menginap di Dorm Shinee”
                                   Saranghae
Key

Aku pun meletakkan surat itu di meja dan berjalan keluar menuju Dorm SNSD.
******************************************************************

Malam ini aku tidak akan pulang berhubung Key juga tidak pulang lebih baik aku menginap. Lagi pula eonnie – eonnieku juga menginap di sini.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam namun jari-jariku masih terus menari di atas keyboard dan mataku masih menjelajahi monitor.
            DRRRTTT
DRRRTT
Tiba- tiba handphoneku berbunyi. Aku pun membanca pesan itu.
Key : “Chagi, cepatlah tidur. Jagalah kesehatanmu”
“Mengganggu saja” Gumamku sambil melemparkan ponselku ke kasur. Dia selalu tau apa yang aku lakukan. Karena setiap hari dia selalu memperhatikan kebiasaanku.

Saat aku melanjutkan bermain dengan laptopku tiba-tiba perutku terasa sangat mual dan kepalaku terasa sangat sakit.
“Soo, Kau kenapa ?” Tanya taeyeon.
“UUWEEKKK” akupun memegang perutku berusaha menahan muntah yang sangat hebat ini.
“Eonnie, kau kenapa ??” Tanya Yoona yang baru keluar dari dapur sambil memegang segelas susu.
Rasa mual ini sangat dahsyat dan menyebabkanku harus pergi ke toilet.

Saat aku keluar dari toilet kulihat semua member sudah ada di depan toilet menungguku denga cemas.
“Soo kau kenapa ?” Tanya Sunny cemas.
“Molla, Rasa pusing dan mual itu kembali” Balasku sambil memegang kepalaku.
“Mungkin kau hamil ?” Tebak Hyoyeon.
“Kurasa tidak, aku mungkin hanya masuk angin” Balasku dan kini kepalaku semakin terasa sangat pusing.
“Seminggu yang lalu kau juga merasa seperti inikan ? ,Apa kau sudah pergi ke dokter ?” Tanya Taeyeon.
“Ne, Dokter bilang aku hanya masuk angin” Balasku lagi.
“Eonnie, biar aku menghantarkanmu ke Dokter” Tawar seohyun.
“Ani, tak usah. Mungkin sebentar lagi aku akan baikan” Ucapku berbohong dan meninggalkan mereka. Tapi kepalaku semakin terasa pusing dan perutku juga semakin terasa mual. Dan tiba- tiba semua menjadi gelap.

Taeyeon Pov-

Aku masih terus menunggu Sooyoung di depan pintu kamar rumah sakit.
“Taeyeon, Duduklah kepalaku pusing melihat mundar mandir” Ucap Sica.
“Ani, aku tidak bisa tenang” Balasku.
“Hoshh .. Hosshh, Mianhae aku terlambat. Mana Sooyoung ?” Tanya key.
“Gwaenchana, Sooyoung ada di dalam” Balasku sambil menunjuk ruang UGD. Kulihat wajahnya sangat cemas. Ya setauku Key sangat mencintai Sooyoung namun kurasa Sooyoung sangat membencinya.

Flashback—

“Eonnie, Namja itu yang membuat aku putus dengan Hangeng Oppa” Teriak sooyoung menangis di pelukkanku.
“Mwo ? Bagaimana bisa ?” Tanyaku
“Ne, Eomma bilang padaku di depan hangeng oppa, kalau aku akan di jodohkan dengan Key” Balasnya.
“Mwo ?, Key Shinee ?” Tanyaku bingung.
“Ne, Dia … Aku bersumpah akan membencinya” Teriak sooyoung berlari ke kamarnya. 
****************************************************************
Saat kami sedang latihan tiba- tiba key datang. Dan meminta sooyoung untuk pulang.
“YA!!! Kau tidak lihat aku sedang latihan, pulanglah sendiri” Bentak Sooyoung.
“Nde, Jaga kesehatanmu chagi”Balas key.
“Nanti aku akan menjemputmu jam 5” Balas key mencium kening Sooyoung dan meninggalkannya.

@ 20.00

“Soo kau tidak pulang ?, ini sudah malam loh” Tanyaku.
“Ani, aku menginap di dorm saja, bersama Yoona dan Seohyun” Balasnya.
“Oh, Baiklah. Aku pulang dulu ne. Annyeong” Ucapku meninggalkannya.

“Padahal baru jam 8 malam sudah sangat dingin” Gumaku.
Aku pun membuka kunci pintu depan gedung. Tapi saat di depan gedung aku melihat seorang namja yang wajahnya tertutup oleh jaketnya.
“Eh, Key ?. sedang apa kau ?” Tanyaku.
“Aku sedang menunggu Soo nuna” Balas key. Kulihat bibirnya bergetar.
“Ayo masuk, pakai kunciku saja” Balasku
“Kenapa kau tidak masuk saja ?” Tanyaku.
“Aku lupa membawa Kunci Nuna” Balasnya.
“Mana mobilmu ?” tanyanya lagi.
“Aku tidak membawa mobil, tadi Minho yang mengantarku kesini” Balasnya lagi.
“Kau tidak menghubungi Sooyoung ?” tanyaku.
“Aku sudah menghubunginya, Tapi selalu direject olehnya” Balasnya.
“Tunggu dulu aku panggil Sooyoung dulu” Ucapku saat di depan dorm.
Aku tidak tahan untuk tidak memarahinya. Bisa-bisanya dia bertinkah kejam dengan suaminya.
“Sooyoung” Panggilku pada sooyoung yang sedang bermain laptop.
“Eh, eonnie kenapa kembali lagi ?” Tanyaku.
“Aku pinjam ponselmu” Balasku. Lalu dia memberikannya.

Aku pun melihat 13 MissCall dan 8 pesan singkat dari Key. Dan ini semakin membuatku marah.
“cepat pulang” Pintaku berusaha menahan amarah.
“Aku mau menginap disini Taeng” teriaknya.
“Cepat pulang” ucapku lagi.
“Kau kenapa sih ?, Aku mau nginap” Balasku.
“Kau tidak tahu Key menunggumu di depan gedung dari jam 5” balaskku.
“Ne, aku tau” Ucapnya.
“Mwo ?, Kau keterlaluan Soo. Kau cepat pulang .. Key sudah menunggumu” Ucapku sambil menendang pintu dan melempar ponsel ke kasur.lalu meninggalkannya.
“Key, cepat masuk kurasa kau sudah kedinginan” Ucapku.
“Ne, Gumawo Nuna” balasnya. Aku pun berjalan menuju dapur dan membuatkannya coklat panas.
“Minum ini” Ucapku.
“Ne, Gumawo nuna. Soo mana nuna ?” Tanya key.
“Dia sedang bermain laptop kau ke kamarnya saja” balasku.
“Aku mau pulang dulu. Annyeong” Ucapku

Flashback end –

Kulihat dokter keluar dari kamar Sooyoung. Dan dengan cepat Key berjalan menuju dokter.
“Dokter apa yang terjadi dengan Anaeku ?” Tanyanya.
“Chukkae tuan, Anae anda sedang mengandung” Ucapnya.
“Mwo ?, Jinja. Kanshamnida dokter. Apa aku boleh masuk ?” Tanya Key.
“Ne, Tentu saja” Balasnya. Kulihat tiba-tiba wajahnya menjadi cerah dan terlihat sangat senang.

Key Pov –

Tadinya aku sangat khawatir dengan keadaan Sooyoung, Tapi setelah mendengar berita ini aku langsung senang dan Sangat bahagia.
“Sooyoung, saranghae” Ucapku sambil mencium keningnya.
“Mwoo ?” tanyanya bingung mungkin dia heran dengan kelakuanku.
“Kau sedang hamil” Balasku penuh senyum.
“Mwo ?”
“Nde, kau senangkan ?” tanyaku.
“Aku akan menggugurkannya” Balas Sooyoung dan itu membuat senyumku sirna.
“Sooyoung kau keterlaluan” Teriak Taeyeon nuna yang baru masuk.
“Mwo ?, Apa maksudmu ?” Tanyanya.
“Kau sudah sangat keterlaluan dengan key, kau tau dia mencemaskanmu sangat mencemaskanmu” Teriak Taeyeon sedangkan Sunny nuna dan Hyoyeon nuna hanya bisa memegangi Taeyeon.
“Gwaenchana nuna, aku tidak keberatan jika dia akan menggugurkannya” balasku. Kau tau ? rasanya sangat sakit namun aku harus bisa bersikap kuat dan tegar.
“Kau dengar ya Sooyoung, kalau kau sampai mengugurkan bayi itu. Aku tidak akan menganggapmu sebagai yeodongsaengku lagi” Teriak Taeyeon nuna lalu berjalan meninggalkan Sooyoung. Kulihat air mata mengalir deras di pipi mulusnya.

Hatiku sangat sakit melihatnya menangis, Aku merasa aku bukanlah seorang suami yang bertanggung jawab.
******************************************************************

Sooyoung Pov-

Penikahan aku denga key sudah berjalan hampir 5 tahun dan kini bayi yang dulunya akan kugugurkan sudah menjadi bidadari cantik yang selalu mengisi hari-hariku. Tapi kini kebencianku dengan key mulai berkurang, tapi rasa egoisku semakin membesar. Mungkin sebentar lagi aku akan bisa mencintainya.

“Seo aku lupa membawa dompet” Ucapku saat di kasir salon.
“Pakai uangku saja eonnie” Balas Seohyun.
“Ani, tidak usah” balasku
“Aku akan menghubungi Key” Lanjutku.
****************************************************************
“Kau dimana ?, Bisa ambilkan dompetku dirumah ?” Tanyaku dari ponselku.
“Aku sedang latihan chagi, dan sedang hujan deras” Balasnya.
“cepat ambilkan atau aku tidak akan pulang ke rumah” Balasku pada key dan langsung menutup ponsel.

1 setengah jam kemudian …

“Kemana namja itu ?, kenapa tidak kembali ?” gumamku kesal.
“Ishh menyebalkan sekali namja itu” Lanjutku.
DRRRTTT
    DRRRTT
Ponselku tiba-tiba bergetar. Tertera nama key disitu, dengan cepat aku menjawab teleponnya.
“YA!! Kau kemana ? aku sudah menunggumu hampir 2 jam, Aku kedinganan disini” Teriakku.
“Mianhae, tapi apa anda istrinya tuan Kim KiBum ?” Tanya Seorang yeoja.
“Nde, Wae ?” Tanyaku.
“Tuan Kim KiBum kecelekaan dan mobilnya hancur” Lanjut yeoja itu dan tiba-tiba badanku lemas dan ponselku terjatuh.
“Eonnie, kau kenapa ?” Tanya seohyun.
**************************************************************
Sudah 1 tahun semenjak kematian Key aku merasa sangat kehilangan.Aku merasa sangat bersalah. Kenapa aku tidak mencintainya ? , Dan kenapa dia harus baik padaku ?.

Kini aku di makam key untuk merayakan hari pernikahanku dan key yang ke 6. Mengapa tuhan mengambilmu disaat aku mulai mencintaimu ?
“Key, Mianhae .. Saranghae” Ucapku di makamnya sambil air mata mengalir dengan deras.

“Hargailah orang yang mencitaimu, karena dia hanya ingin merasakan cinta bukan luka. Ketika dia pergi kau akan merasa kehilangan dan Air matamu tak akan sanggup untuk memintanya kembali”



FF//KyuRi Couple // Oppa..Ai Shiteru //Chapter 6

oleh Riku Kazu Shiroyuki pada 28 Maret 2012 pukul 23:56 ·
Author : Riku Kazu Shiroyuki
Judul : Oppa....Ai Shiteru...

Main cast :

-         Cho Kyuhyun
-         Cho Yuri
-         Choi Siwon

Other Cast  :
-         Lee Donghae
-         Park Hae Ri
Genre : Romance ,Angst and Sad


^Yuri POV^

@Shinning cafe

Sesuai kesepakatan yang di lakukan Donghae dan Hae Ri , maka sepulang dari bandara kami berempat makan siang bersama di cafe yang lumayan dekat dari bandara.
Sikap Kyuppa masih dingin padaku,dia malah sibuk memainkan Iphone nya, sama sekali tak menggubris keberadaan ku, jangan tanya bagaimana perasaanku...
Sedih?Ya! orang yang selama ini ku rindukan , bersikap acuh padaku, aku tahu ini semua gara – gara kesalahanku, tapi ku mohon, jangan bersikap seperti ini....

Setelah pesanan kami datang , kami langsung menyantapnya.
“Kyu..bagaimana hubungan mu dengan Victoria?ku dengar kalian pacaran kan?”Pertanyaan Donghae itu sukses membuat ku tersedak, Hae Ri dan Donghae kompak melihatku, aku hanya menunduk ,perlahan melihat ke arah Kyuppa. Aku ingin mendengar jawaban Kyuppa.

Kyuppa hanya mengangguk perlahan “Hubungan kami baik – baik saja...”Ucapnya dingin sambil mengaduk minumannya tanpa melihatku.
Aku hanya bisa mendengar jawaban itu dengan mata terpejam.. mendadak hatiku sakit.
“Jinjja?aku tidak menyangka kalo kalian bisa pacaran...”Ucap Donghae santai
Kyuppa hanya bisa tersenyum tipis sambil sekilas menatapku tajam.
Dan lagi – lagi aku hanya bisa menunduk, menghindari tatapan matanya itu.

 *****
@Home

Sepulang dari cafe, ku lihat Kyuppa bergegas ke kamar nya
“Oppa,,,”Panggilku
Langkahnya terhenti ,namun tak sedikitpun berbalik melihatku “Mwoya??”
“Mianhae,,jeongmal mianhae..”Ucapku pelan
Kyuppa tak bergeming beberapa saat ,dia masih diam memunggungiku.
Aku melangkah mendekatinya, tak berapa lama aku langsung memeluk tubuhnya dari belakang. “Mianhae,,,,aku telah berbuat egois padamu..”Air mataku langsung keluar saat mengatakan itu.
Perlahan Kyuppa berbalik, Ia langsung menatapku dan kali ini tatapan nya lembut,tatapan Kyuppa seperti biasanya.
Ia memegang kedua pipiku, dan menyuruhku untuk menatap matanya.
“Kamu memang egois..”Ucapnya yang membuatku semakin terisak.merasa bersalah padanya. Dan aku kembali memeluknya “Mianhae...sungguh sekarang Oppa boleh tidak pacaran lagi dengan Victoria, apa lagi jika Oppa merasa tersiksa dan tidak mencintai Vic...ku mohon..”

Kurasakan Kyuppa mencium pucak kepalaku , “Ani...aku dan Victoria memang sudah tidak pacaran lagi...”
Aku langsung melepaskan pelukan “Jinjja?”
Kyuppa mengangguk sambil tersenyum
“Tapi bukan kah tadi saat Donghae Oppa bertanya tentang hubungan kalian, Oppa menjawabnya baik – baik saja?”
Kyuppa terkekeh pelan “Kami memang berhubungan baik, tapi sebagai teman..”
Aku langsung tersenyum , entahlah..aku merasa lega mendengar ini.
Kyuppa kembali memelukku “Berhentilah berbuat egois pada ku atau pun pada dirimu sendiri Yul...aku sangat benci itu..”
Aku mengangguk “Ne..asal Oppa pun berhenti mengacuhkan ku seperti selama 8 bulan ini,,arraseo?”
Kyuppa mengangguk “Kamu pikir , sangat mudah untuk ku mengacuhkan mu seperti itu?padahal dalam hati ,aku sangat merindukanmu...”
Aku diam, “Aku juga merindukanmu Oppa...”
“Saranghaeyo Yul...Jeongmal saranghaeyo....”Bisiknya di telingaku
aku hanya tersenyum , tak bisa membalas pernyataan Kyuppa .
Ternyata dia masih mencintaiku?Ya Tuhan bagaimana ini????

 *****
5 hari kemudian ~

Kyuppa menemaniku ke Universitas Inha untuk Ujian....
Ya hari ini adalah ujian masuk untuk masuk Universitas..(Oh ya Yuri dan Kyuhyun itu udah Lulus SMA..^^)
Kenapa aku memilih Inha ? karena disana lah Kyuppa juga akan kuliah...
Karena Kyuppa lulusan akademi Jepang, maka Kyuppa tidak perlu melakukan tes seperti aku....
“Hwaiting Yul!!!!!” Seru Kyuppa dengan senyum lebar menyemangatiku
Aku mengangguk , lalu menghela nafas mencoba menghilangkan rasa gugup menghadapi ujian ini. “Aku gugup Oppa,,,”
“Aku percaya kamu pasti bisa?ok?”Kali ini Kyuppa mengelus rambutku dengan lembut dan senyuman nya yang membuatku tenang
Aku mencoba tersenyum “Beri aku bukti semangat dari mu Oppa...jeball...”Rengekku dengan memasang wajah aegyo yang ku punya
Kyuppa terlihat diam berpikir , lalu dia menatap ku sambil tersenyum evil ,
Aku mengerutkan alis. Heran. Dan penasaran akan apa yang di lakukan Kyuppa
Wajah Kyuppa mendekat ke wajahku , lalu...
Chu ~
Kyuppa mencium pipi kiri dan kanan ku secara bergantian “Hwaiting Chagi....”
Aku mematung lalu menatapnya yang sedang tersenyum lebar “Yaa Oppa!!!apa yang kamu lakukan!!!”Seru ku dengan wajah yang bersemu merah .ku rasa.
Kyuppa hanya nyengir dengan wajah tanpa dosa..Aigooo....
Aku melihat sekeliling ku , dan orang – orang tengah menatap ku dan Kyuppa.
Aish sungguh memalukan.....
Sebelum wajah ku semakin matang karena malu , aku langsung bergegas pergi menuju ruang ujian...tanpa berpamitan dulu pada Kyuppa

“Yul...setelah Ujian datanglah ke cafetaria!!aku akan menunggumu di sana!Ok?!”Seru Kyuppa yang masih bisa ku dengar
Aku tak menggubrisnya karena tatapan orang semakin intens terhadapku.
Ah Kyuppa kenapa hari ini dia senang membuat ku malu di depan orang – orang !Menyebalkan!!!!

Drrrt Drrt,,, *SMS masuk*
Aku langsung membukanya , langkah ku terhenti saat tahu siapa yang mengirim SMS

From : Choi Siwon
Chagi,,,Hwaiting,,,!!!Semoga ujian mu Sukses\ ^0^ /!
Aku akan menunggumu menjadi Junior ku di Inha!!!LOL

Aku tersenyum , segera ku pilih toolbar ‘Reply’ dan menuliskan beberapa kata untuknya

From : Cho Yuri

Gomawo Oppa ^^ ,aku akan berusaha...

Aku baru sadar , Siwon juga kan kuliah di Inha..mahasiswa tingkat akhir,,,
Huft,,,kelak jika aku di terima disini, maka dia akan jadi seniorku dan juga Kyuppa

 *****
_Setelah Ujian_

Dengan langkah malas, ku berjalan menuju cafetaria . tempat dimana Kyuppa menungguku.
Saat di cafetaria kampus kulihat Kyuppa tengah membaca sebuah buku dengan serius.
Aku tersenyum tipis dan menghampirinya
“Oppa,,,”Panggilku sambil duduk di hadapan nya
Dia mendongak “Ah sudah selesai?bagaimana ujiannya?”
Aku menghela nafas berat “Sangat sulit Oppa,,aku pesimis akan di terima di Universitas ini,,,”Gumam ku putus asa
Kyuppa meraih tangan ku “Yaa jangan pesimis seperti itu, kamu kan pintar mana mungkin tidak lulus di ujian ini,,,percayalah kamu pasti akan lulus,,,”Hiburnya memberiku semangat
Aku mengangguk “Aku harap juga begitu Oppa,,,aku kan sangat ingin satu kampus denganmu,,,”
“Begitu pun aku Yul...aku tak mau lagi jauh darimu...”Ucapnya dengan nada serius


 ****

Di sore yang indah ini , aku dan Kyuppa berjalan – jalan di taman kota. Menikmati matahari senja yang indah...
Di bangku taman ,kami berdua duduk . dengan kepala ku yang di senderkan di bahunya dan tangan Kyuppa yang mengenggam erat tanganku. Kami terlihat seperti pasangan kekasih . (bayangin aza posisi Ji eun m Young Jai di Full House ^^). Apa memang kami ini sepasang kekasih ?

“Yul...bagaimana sikap Appa padamu selama ku pergi?apa dia berbuat kasar padamu ?”Tanya Kyuppa yang membuatku membuka mata
“Sikap appa baik – baik saja.,..”Ujar ku singkat , karena memang selama Kyuppa pergi lebih tepatnya saat aku dan Siwon resmi bertunangan .sikap Appa padaku sedikit berubah. Setidaknya dia tidak lagi memukuliku tanpa sebab.

“Jinjja?syukurlah kalo begitu...jujur saja,.,selama aku di Jepang aku selalu memikirkanmu, takut Appa menyakitimu lagi,,terlebih tak ada yang bisa melindungimu dari Appa...”
Aku tersenyum , hatiku bahagia karena Kyuppa yang selalu mengkhawatirkanku.

“Yul...seandainya kelak aku benar – benar tidak bisa di sampingmu,,,apa kamu bisa menjaga diri?”Ujar Kyuppa yang membuat ku menatapnya
“Memang Oppa mau pergi kemana lagi ?” Tanya ku polos
Kyuppa menggeleng “Aku tidak akan kemana – mana , hanya saja jika aku mati secara tiba – tiba ...aku khawatir tak ada yang menjagamu dan menemanimu lagi...”Ujar Kyuppa dengan lirih

Aku mendengus “Kenapa Oppa bilang seperti itu !!!Oppa tidak akan mati selama aku masih hidup !dan Oppa tidak akan pernah meninggalkan ku lagi !tidak akan pernah !Jadi jangan bicara seperti itu lagi pada ku !”Seru ku dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk , entahlah aku merasa takut mendengar Kyuppa bicara seperti itu. Aku memang tidak mau Kyuppa pergi lagi ,. Andwae!!!!

Kyuppa tampak menatap ku “Yul ...kenapa kamu marah seperti itu ..aku kan hanya bercanda... sekali pun aku tidak akan pernah meninggalkan mu ....”Kyuppa langsung memelukku sambil memegang tangan ku

“Ku mohon jangan bicara seperti itu lagi ....”Bisiku lirih
Kurasa kan tangan Kyuppa mengangkat tangan kiri ku

“Cincin?cincin apa ini ?”Mata ku membulat saat tangan Kyuppa menyentuh cincin itu yang ada di jari manisku . Itu cincin pertunangan ku dan Siwon Oppa .Aigoo aku lupa melepaskannya.

Dengan refleks aku melepasakan tangan ku dari Kyuppa , dia semakin menatapku dengan tatapan heran
“Cincin apa itu ?bukan kah kamu tidak pernah memakai cincin ...?”Tanya Kyuppa penuh selidik
Aku diam , tak berani balas tatapan nya . “Ehm..ini bukan cincin milik ku ..ini cincin milik Sun Hi , aku lupa belum mengembalikannya ...”Elakku dengan gugup
Aku tahu Kyuppa tak langsung percaya dengan jawabanku barusan , tapi mau bagaimana lagi ?aku memang tak pandai berbohong ....
Sebelum Kyuppa mengintograsi ku lebih jauh lagi tentang cincin ini , aku langsung menarik tangan nya “Kajja Oppa kita pulang .seperti nya sudah terlalu sore kita ada di sini ....”

Syukurlah Kyuppa menurut , meskipun aku rasakan dia masih menatapku dari belakang . aku tahu dia pasti mengira aku sedang berbohong pada nya ...
Ah mianhae Oppa....aku harus menyembunyikan ini darimu.

 ********

@Home

Langkah ku terhenti saat melihat Appa sedang berada di ruang tamu .bersama ...Choi Ahjussi ...
Jadi Appa sudah pulang ?apa dengan begitu Siwon Oppa juga sudah pulang.?
“Kenapa berhenti ? apa kamu takut pada Appa ?tenang lah bukan kah sekarang ada aku ?” Kyuppa langsung berjalan di depanku sambil menuntun tanganku ke dalam rumah

“Kyu?kamu sudah kembali dari Jepang ?”
Kyuppa mendelik tanpa menjawab pertanyaan dari Appa itu
Sementara aku hanya tersenyum pada Choi Ahjussi
“Apa namja ini kakak kembar Yuri yang kamu ceritakan itu ?”Choi Ahjussi tersenyum pada Kyuppa tapi lagi – lagi Kyuppa tak menjawab , dan itu sepertinya membuat Appa sedikit kesal

“Kyu ..berilah salam pada Choi Ahjussi ..bagaimana pun dia akan menjadi calon mertua adikmu Yuri...”Ucapan Appa itu langsung membuat Kyuppa berbalik melihat Appa , dan Choi Ahjussi
“Mwo ?Calon mertua Yuri ?maksud mu Appa?”
Appa tertawa “Apa Yuri belum cerita padamu kalo dia sudah bertunangan dengan Choi Siwon?Putra tunggal Choi Ahjussi?”
Kyuppa menatap ku , aku hanya menelan ludah . sungguh tatapan nya sangat tajam padaku seolah dia memang marah padaku.
“Tunangan ?”Tanyanya sinis “Aku belum tahu Appa ,,,Yuri tidak memberi tahu ku tentang kabar bahagia ini ...”Sindirnya dengan penuh penekanan di kata “Bahagia”

“Kyu..kapan – kapan kamu harus bertemu dengan calon adk iparmu , Dia orang yang menyenangkan , baik dan sangat cocok untuk Yuri...”Appa lagi – lagi bersuara

Apa aku salah lihat ?Kyuppa mengepal kedua tangan nya dengan erat . apa dia memang benar – benar marah .

“Baiklah kami akan pergi dulu untuk menemui klien ..kalian hati – hati jaga rumah yaa...”Ku lihat Appa dan Choi Ahjussi bangkit dan bergegas pergi

Kini tinggalah aku dan Kyuppa berdua .masih berdiri mematung . dan sampai sekarang tangan Kyuppa masih mengepal .
“Apa ini arti cincin di jari manis mu itu ?”Sungguh suara Kyuppa terdengar sangat dingin dan datar
Aku tak menjawab hanya bisa menunduk .
“Jawab aku Cho Yuri..!”Dia menatapku dengan tajam
Drrt Drrt Drrt *HP ku Bredering * ada telepon masuk
Tak sengaja aku melihat nama “Choi Siwon” di layar HP ku , aigoo kenapa di saat seperti ini dia menelpon ku...

“Kenapa kamu tidak angkat Hp mu ?apa tunangan mu yang menelpon ?”Kyuppa mendekati ku , aku menggeleng mencoba mematikan Hp ku dan berhasil . suara deringan itu tak terdengar lagi

Kyuppa meraih tangan ku dan mengangkatnya “Apa kamu benar – benar sudah bertunangan dengan namja yang bernama Choi Siwon itu ?”Kali ini Kyuppa berbicara dengan nada yang sedikit lembut

Akhirnya aku mengangguk pelan , mengiyakan pertanyaan Kyuppa
“Sejak kapan ?dan kenapa kalian bisa tunangan ?apa ini ada kaitan nya dengan Appa?”

 ******

Kyuppa menyandarkan kepalanya di punggung sofa yang kami duduki , Kyuppa menutup matanya setelah mendengaranku bercerita tentang alasan aku bertunangan dengan Siwon
“Arrggghh !!!!” Aku terkejut saat Kyuppa tiba – tiba melempar bantal sofa dengan keras
“Kenapa lagi – lagi Appa berbuat sesuka nya pada mu Yul...!!!”Ucapnya seperti putus asa, matanya menatap lurus ke depan dengan sayu.
Aku memeluknya dari samping “Mianhae ...mungkin aku lagi – lagi melukaimu Oppa karena pertunangan ini ..jeongmal mianhae...”
Kyuppa menggeleng “Ini bukan salah mu ,,,kamu hanya menjadi korban keegoisan Appa yang jahat !”
Meskipun Kyuppa bilang seperti itu tapi aku tahu , dalam hatinya Ia merasa sakit dengan semua ini.dan ini semua karena aku.yang menyetujui pertunangan konyol itu.

“Apa sekarang  justru aku yang akan kehilanganmu Yul...”Kyuppa menatapku dengan mata sayunya
Aku diam , aku sendiri tak tahu akan seperti apa masa depanku nanti , apa akan bersama Siwon Oppa atau dengan Kyuppa?
Tapi aku menggeleng “Aku ingin bersama mu Oppa...aku tak mau dengan yang lain..dan aku juga gak mau kehilangan mu.”Entah karena apa aku tiba – tiba bicara seperti itu. Tunggu..apa dengan begitu aku mulai mencintai Kyuppa juga ?

“Yul ... apa dengan kamu bicara seperti itu , kamu juga mencintaiku ?”
Sungguh aku tak bisa menjawab pertanyaan hati ku dan Kyuppa karena aku sendiri takut dengan kesalahan perasaan ini.

Perlahan wajah Kyuppa semakin dekat dengan wajahku . apa dia akan menciumku lagi ?
Chu ~
Yaa...bibir Kyuppa kembali mengecup lembut bibirku .
Awalnya aku diam , tapi entah setan apa yang masuk dalam diriku, lama – lama kau membalas ciuman Kyuppa .
Tuhan ..maafkan aku ....

 *******
1 minggu kemudian

Aku meloncat senang saat menerima amplop kelulusan ku dari Inha
“Oppa!!!aku lulus ujian dari Inha !!”seru ku sambil memeluk Kyuppa yang ada di samping ku
“Jinjja?!ah chukae ...”Kyuppa mencium pipiku
aku mengangguk , ah akhirnya aku dan Kyuppa bisa satu kampus juga ^^
Sungguh aku sangat senang

“Kita harus rayakan ini Yul...”Ujar Kyuppa
“Rayakan dengan cara apa ?”
Kyuppa tampak berpikir “ehm..bagaimana kalo kita lakukan makan malam yang romantis...?”Usul Kyuppa dengan smile evil nya
Aku mengangguk setuju “Itu ide bagus Oppa...”

Tanpa menunggu lama aku dan Kyuppa bergegas menuju Supermarket , belanja untuk bahan makan malam nanti.
Dengan asyik kami belanja di sana sampai tanpa aku sadari sudah ada 16 Misscall dari Siwon Oppa
‘Kenapa Siwon oppa menelpon ku sebanyak ini ?apa ada hal yang penting ?’Batin ku
dengan sembunyi – sembunyi dari Kyuppa yang sibuk memilih daging. Aku mencoba menelpon siwon oppa . tapi hanya terdengar suara operator dari seberang sana , Hpnya tak aktif.

 *******

_Malam Hari_
@Home
Aku sibuk melihat Kyuppa yang asyik memasak dengan serius. Kadang aku tertawa melihat ulah Kyuppa yang sedikit bingung mengambil bumbu – bumbu di lemari
“Apa perlu ku bantu Oppa ?”Tawar ku yang melihat Kyuppa sedikit kerepotan
“Tidak usah ..kamu duduk manis saja di situ ...malam ini aku akan memasak yang special untukmu....”Ujarnya yang masih serius mengaduk adonan di mangkok

Aku hanya manyun , ‘Uuhh aku kan ingin bantu dia ..bagaimana pun aku ini yeoja ...meskipun tidak pandai masak tapi kan aku ingin membantu’ batin ku

Ting Tong *bel berbunyi*

Aku mengerutkan alis , siapa yang datang malam – malam begini ?
“Yaa kenapa kamu masih diam ?ayo cepat buka pintunya ...”Suruh Kyuppa
Aku mengerjap “Ne Oppa...” Aku bangkit menuju pintu

Mataku membulat saat membuka pintu ,
“Chagi...bogoshiepo yo ~ !!!”Namja itu yang tak lain Siwon Oppa langsung memelukku erat
Aku masih tak percaya kalo Siwon Oppa ada di depan ku sekarang “Op..Oppa kamu sudah pulang ?” Aku berusaha melepaskan pelukan nya tapi tak bisa
Siwon mengangguk “Chagi..jangan lepas dulu pelukan ku ...aku masih sangat merindukanmu..”Bisik nya pelan
Aku diam , entah apa yang harus aku lakukan
“Apa kamu tak merindukanku humz?”Tanyanya pelan
“Ne..aku juga sangat merindukanmu Oppa,....”Dusta ku
Beberapa saat kami masih berpelukan , tepatnya siwon oppa lah yang memelukku , pelukan nya sangat hangat , tapi entahlah ...sangat berbeda dengan pelukan Kyuppa...

“Yul...siapa dia ?” Glek! Itu Suara Kyuppa
Dengan kekuatan penuh aku langsung melepasakan pelukan Siwon . Siwon memandangku aneh  lalu ia beralih melihat Kyuppa yang menatap tajam pada Siwon
Aigoo...situasi apa ini ?
Kenapa aku merasa merinding seperti ini.

Kyuppa melihat Siwon oppa dari bawah hingga atas begitu juga Siwon.
Dan aku berada di tengah – tengah mereka yang saling memandang sinis.
Eottokhe ???

_TBC_
Akhirnya FF ini saya publish juga ^^
Mian yaaa agak lama coz galau sih gara – gara SS4INA wkwkwk
Gimana ma part ini ?Jelek ?sok pasti..tapi d tunggu ya RCL nya kaliannn ^^



 

FF YOONWON "By Myself" Part 3

oleh Kezia Gabriella Winoto pada 22 Maret 2012 pukul 20:33 ·
TIDAK RCL DI CHAPTER INI, TIDAK AKAN SAYA TAG LAGI.

SUDAH CUKUP 2 CHAPTER SAYA BIARKAN KALIAN PARA SIDER!

WANNA TAG? RCL..CHAPTER YG INI "BABAK FINAL"

Title : By Myself

Author: kkezzgw / Kezia Gabriella Winoto 

Cast:
  • Im Yoona (SNSD)
  • Choi Siwon (Super Junior)
Other Cast:
  • Jung Jessica (SNSD)
  • Lee Donghae ( Super Junior)
  • Kwon yuri(SNSD)
  • Yesung (Super Junior)
  • Tiffany Hwang  (SNSD)
Support Cast:
  • Seohyun (SNSD) a.k.a Im Seohyun
  • Choi Sooyoung (SNSD)
  • Kim Ryeowook (Super Junior)
  • Lee Hyukjae (Super Junior)
  • Lee Sungmin (Super Junior)
  • Park Jung Soo (Super Junior)
Genre: Sad, Romance, Tragedy

Length: Chapter

Rated: General

Facebook: http://www.facebook.com/keziagw 

Twitter: https://twitter.com/#!/kkezzgw

A/N: MIAN YA KALO INI CHAPTER SEDIKIT BGT, AUTHOR LGI GAK ADA IDE, MIAN..DAN SCENENYA JUGA TERLALU SEDIKIT, MIAHAE, AUTHOR JANJI NEXT CHAPTER AUTHOR BANYAKIN JAUH LEBIH BANYAK..

YOONA POV
 “LEE DONGHAE!” teriak seseorang dari arah belakang. Donghae pun segera menoleh kearah belakang,  “CHOI SIWON!” balas Donghae sambil berteriak.

Mendengar nama Siwon disebut, aku pun jelas sangat kaget dan langsung menoleh kearah suara itu, “Siwon oppa..” gumamku pelan melihat orang yang sedang berhadapan dengan Donghae sekarang. Entah kenapa aku merasa sangat canggung untuk melihatnya..Apakah karena perbuatan kami tadi malam?? Aishh Im Yoona, babo ya! Kenapa kau masih mengingat kejadian itu, aishh..

“Siwon!” kata Donghae sambil memeluk sahabatnya itu. “Wonnie, kau kenal dengannya?” tanya Yesung bingung melihat Siwon memeluk Donghae.

“Ne, dia sahabatku Yesung..” kata Donghae oppa.

“Dunia ini memang terlalu sempit, aku bahkan tak tahu kalau kita punya sahabat yang sama, lagi..” kata Yesung.

“Kau baru menyadarinya? Hha..” kata Siwon riang.

*DEG* Senyuman itu. Kyaa rasanya jantungku hampir copot melihatnya tersenyum seperti itu, ada apa denganku?

“Ahh Sica, mana anakmu?” tanyaku padanya karena sedari tadi aku tidak melihat anaknya.

“Ahh, anak – anakku tidak ikut, mereka masih terlalu kecil untuk diajak, jadi aku titipkan pada penitipan anak disana” kata Sica.

“Hmm..begitu..” kata Yuri sambil manggut – manggut.

“Jessica!” sapa Siwon pada Sica lalu menghampiri Sica.

“Siwon, kau datang juga?” tanya Sica pada Siwon yang sudah berhadapan dengannya.

“Ne, aku ingin menjemput 2 sahabatku, ani, maksudku sepasang suami - istri yang baru pulang ke Seoul.” Kata Siwon sambil tersenyum jahil.

Pipi Sica mulai memerah dan segera memukul bahu Siwon pelan, “Ya wonnie! Hentikan itu!” kata Sica dengan wajah malu dan memerah.

Huh, aishh Sica, kau kan sudah punya Donghae, masih saja dekat – dekat dengan namja lain. Argh.

“Oh ya, Bangapta wonnie..” riang Sica yang nyaris memeluk Siwon.

“Siwon, Sica sudah menjadi istriku, kau bisa mencari yeoja lain kan..” kesal Donghae melihat itu.

“Yeobo, ada apa denganmu? Siwon kan temanku! Kita dulu sudah sering melakukan ini kok.”

“Iya, simpan saja kenangan itu, tapi sekarang selain aku, tidak ada yang boleh menyentuhmu, tak terkecuali kau Wonnie!” kesal Donghae.

“Ya! Kau ini bicara apa?” tanya Siwon bingung melihat kelakuan Donghae.

“Yeobo, sebelum aku kenal denganmu aku sudah mengenal Siwon duluan..”

“Tapi yang jadi suamimu sekarang siapa? Aku atau dia?”

“Aishh jinjja, kau terlalu posesif..”

“Hari ini kau sudah memeluk 2 namja kan? Apa itu tidak cukup? Heuh?” kata Donghae ketus. Sica hanya diam dengan ekspresi datar.

“Lupakan, ayo kita pulang dan makan, aku sudah sangat lapar, Sica, kau harus selalu disampingku! Tak boleh terlalu berdekatan dengan Siwon, Arasso?” kata Donghae lalu menarik tangan Sica untuk berjalan duluan.

“Kenapa dengan anak itu?”tanya Siwon bingung melihat tingkah sahabatnya itu.

“Molla, kau kan tahu dia itu posesif, terlalu posesif,  kita harus menyusulnya, kajja..” kata Yesung lalu jalan beriringan dengan Siwon.

“Yeppa!” teriak yuri dari belakang, “Wae yul?” tanya Yesung.

“Kau denganku saja, jebal..” kata Yuri langsung menggandeng tangan Yesung.

“Kalau begitu aku jalan duluan..” kata Siwon.

“Hha..kajja..” Akhirnya Yesung pun berjalan beriringan dengan Yuri.

Aigoo, Yuri, kau selalu saja mementingkan namjachingu dari pada chingudeulmu asihh,”YA! KWON YURI! KAU MELUPAKANKU!” teriak Yoona.

“Mianhae Yoong, hhe.. kata Yuri dengan muka tanpa dosa dan segera menolehkan kepalanya ke depan lagi.

Aishh dasar Yuri menyebalkan! Aigoo..aku pun akhirnya berjalan sendirian sampai ke depan Incheon.

AUTHOR POV

Setelah sampai di depan Incheon Airport..

“Bagaimana kalau nanti malam kita bertemu?” ajak Donghae pada chingudeulnya.

“Aish, kenapa tidak sekarang saja sih?” proes Yuri.

“Aku lelah setelah melakukan perjalan selama lebih dari 12 jam kalian tahu..”

“Arasseo, nanti malam saja, kita pulang. Yeobo-ah, itu dia supir ummaku, kajja..Gomapta sudah mau menjemput kami, annyeong!” kata Donghae bersama Jessica lalu masuk kedalam mobil umma Donghae.

“Yeppa! Ayo kita pergi bersama, kajja!” ajak Yuri pada Yesung. “Arasseo, kajja!” kata Yesung sambil mencubit pipi Yuri dan berjalan bersama.

“YA! KWON YURI! KAU MENINGGALKAN KU LAGI! LALU AKU PULANG DENGAN SIAPA?” teriak Yoona pada sahabatnya itu.

“KAU BISA IKUT BERSAMA SIWON! AKU INGIN PERGI SEBENTAR DENGAN YEPPA, ARASSEO?” teriak Yuri.

“WONNIE, KAU ANTAR YOONA YA!” teriak Yesung.

“Huh, selalu mementingkan namjachingu" kata Yoona kesal melihat Yuri. Siwon menolehkan kepalanya kearah Yoona yang sedang menggerutu dengan tatapan datar. Yoona menoleh kearah Siwon, “Wae?” tanya Yoona dengan tatapan datar pada Siwon yang langsung mengalihkan pandangannya lurus ke depan.

“Aniyo, kajja kita ke mobilku” ajak Siwon lalu berjalan ke parkiran dan masuk kedalam mobilnya yang diikuti oleh Yoona. Perlahan mobil itu pun berjalan dan berjalan menuju pintu keluar Incheon.

@MOBIL DONGHAE

“Ya! Yuri! Berikan aku nomor ponselmu, kau ini, setiap bulan pasti menggantinya” kesal Sica lewat telpon, lebih tepatnya menelponku ke nomor Yesung.

“Menurutku mengganti nomor ponsel mempercepat daya ingatku hhe^^” kata Yuri dengan muka innocent di sebrang sana yang membuat Sica risih.

“Yul, kau bilang Siwon tidak membawa pasangannya, memang dia sudah punya pacar?” tanya Sica pada Yuri, “Ne, hajiman,  hubungan mereka menggantung, Tiffany sering bolos kuliah sekarang, bahkan waktu ada acara pesta kampus dia tidak datang..”

“Tiffany..?” gumam Sica.

“YA! KWON YURI! CEPAT SELESAIKAN TELPONMU, PULSAKU SEKARAT KAU TAHU?” teriak Yesung di seberang sana.

“ARASSEO! Sica, nanti lagi ya, nanti malam saja, annyeong.” Lalu mematikan panggilan mereka.

“Yeobo-ah, nama yeojachingu Siwon siapa?” tanya Sica pada suaminya, “Tiffany, Tiffany Hwang..” kata Donghae sambil memainkan iPhonenya.

“Sepertinya mereka sudah putus.” Kata Sica dengan nada sangat serius yang membuat Donghaepenasaran. “Yeobo-ah, kau tahu darimana? Bahkan kau tidak pernah bertemu dengannya..” tanya Donghae penasaran.

“Tadi ketika aku ke toilet di Incheon..” kata Sica berusaha mengingat kejadian itu..

FLASHBACK ->

“Ahhh leganya, aishh jinjja, bagaimana bisa di pesawat aku tidak begini, tapi setelah turun dari pesawat langsung begini? Huft.” Gerutu Sica lalu keluar dari bilik toilet.

Dia pun berkaca sambil merapikan rambut dan make upnya di depan kaca toilet , lalu keluar dari toilet.

Celingak celinguk dia mencari Donghae, tapi orang yang di cari itu pun tak kunjung datang.

“Sica!” teriak seorang namja dari arah samping, Jessica pun segera menolehkan kepalanya ke kanan, “Hangeng!”

“Sudah lama kita tidak bertemu” kata Hangeng lalu memeluk Sica. Sica pun membalas pelukan Hangeng lalu melepaskannya, “Sedang apa kau disini?” tanya Jessica.

“Naega? Sedang menunggu yeojachinguku di toilet..” jawab Hangeng.

“Ahh kau sudah punya yeojachingu sekarang? Nuguya” tanya Sica penasaran, belum sempat Hangeng menjawab, seorang yeoja cantik dengan kaca mata hitamnya keluar dari toilet dan tersenyum ke arah Hangeng, “Chagi, palli! Kesini! Ada temanku!” teriak Hangeng dengan semangat kea rah yeoja itu dengan tersenyum manis.

Karena penasaran, Sica memutar badannya dan melihat seorang yeoja cantik yang berjalan kearah mereka. “Nah, Sica, ini yeojachinguku, chagi kenalkan ini temanku.”

“Annyeong haseyo, Tiffany Hwang imnida, bangapta.” Kata yeoja itu tersenyum ramah. “Jessica Jung imnida, bangapta” balas Sica dengan senyum manisnya.

“Ahh oppa, sepertinya ponselku tertinggal di toilet, aku kesana sebentar ya…” kata Tiffany berlalu kearah toilet.
“Dia masih saja ceroboh, seperti biasanya..” kata Hangeng terus tersenyum melihat yeojachingunya itu. “JUNG SOOYEON!” teriak seorang namja dengan keras, Sica lalu meonelh kea rah suara itu berasal saat ada yang memanggionya,“Yeobo-ah..” gumam Sica melihat Donghae berjalan kea rah dia dan Hangeng dengan tatapan kesal.

“Sedang apa kalian berduaan disini?” ketus Donghae melihat Sica bersama Hangeng. “Animida, dia temanku yeobo, kenalkan dia Hnageng..” kata Sica dengan gugup. “Donghae imnida, kau tak usah mengenalkan dirimu padaku karena aku sudah tahu kau Tan Hangeng, artis paling terkenal di tahun ini, okay? Sica, ayo ikut aku!” ketus Donghae lalu segera menarik tangan istrinya itu menjauh dari Hangeng.

Sica hanya bisa membisikkan sesuatu pada Hangeng dari arah jauh, sedangkan Hangeng hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah Donghae.

Tak lama, Tiffany pun keluar dari toilet dan langsung menghampiri Hangeng, “Chagi, mana temanmu?” , “Ahh suaminya sudah membawanya pergi, itu orangnya” tunjuk Hangeng kea rah Donghae, lebih tepatnya punggungnya.

“Dia sudah menikah? Aku tidak menyangka..” kata Tiffany lalu segera memperhatikan Donghae, “Aku seperti mengenalnya..” gumam Tiffany melihat punggung namja yang sedang menarik – narik Jessica.

END of FLASHBACK


“Jinjjayo? Apa kau yakin itu Tiffany? Tiffany Hwang?” kata Donghae dengan nada bingung dan sedikit terbata.

“Ne, dia yang mengatakan sedniri, namanya Tiffany Hwang..”

“Aku tak menyangka, dia melakukan itu..” gumam Donghae.

“Yeobo, jangan beritahu Wonnie tentang ini, arasseo?”

“Arasseo..”

@MOBIL SIWON

Keheningan pun tak bisa dihilangkan diantara Siwon dan Yoona. Mereka diam. Hanya diam dan memikirkan sesuatu entah apa itu. Tak lama, Yoona pun memejamkan matanya karena terlalu lelah akibat tadi malam.

Tiba – tiba ponsel Siwon bergetar..

“Incoming Call: Lee Donghae”

“Donghae? Buat apa dia menelponku?”


“Yeoboseo? Wae?”

“Wonnie, tolong bacakan alamat restoran kesukaan Yoona padaku..Alamatnya selalu ada di ponsel Yoona, tolong bacakan..” Yang ternyata Sica.

Siwon pun menghentikan mobilnya di pinggir, “Ahh mereka itu, menganggu saja..” gerutu Siwon.

“Yoona, Sica memintaku untuk mengambil ponselmu, dimana ponselmu?” tanya Siwon pada Yoona.

“Yoona, irona, Sica ingin meminta alamat restoran kesukaanmu..” kata Siwon dengan keras sambil terus mendorong – dorong pelan bahu Yoona, sampai kepala Yoona berpindah arah dan menghadap kea rah Siwon.

Melihat  wajah Yoona, Siwon teringat akan sesuatu,”Dia mirip dengan..” karena penasaran, Siwon mendekatkan wajahnya kea rah Yooona. Lama kelamaan wajah Siwon semakin mendekat kearah wajah yeoja itu sambil terus memperhatikannya, Siwon menghentikan aktifitas itu setelah jaraknya dengan Yoona sekarang kurang dari 5 cm. “Kenapa dia begitu mirip dengan yeoja itu? Apakah dia yeoja itu??” gumam Siwon yang terus memperhatikan wajah innocent Yoona yang sedang tertidur.Dia terus memperhatikan wajah Yoona dengan tatapan lekat. Semakin lama semakin dekat.

Perlahan, mata lentik Yoona pun terbuka secara perlahan – lahan, dan dia sangat kaget melihat bibrinya sudah sangat dekat dengan Siwon. “Oppa, a-apa yang kau lakukan?” pekik Yoona dengan ekspresi gugup melihat itu. Siwon pun tersadar dan langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Yoona, “Mianhae, Yoona, hanya saja kau mengingatkanku dengan..”

“Incoming Call: Lee Donghae”

Tanpa pikir panjang, Siwon langsung mengangkat telpon dari Donghae untuk menghilangkan rasa gugupnya..

“Yeoboseo..”

“Wonnie, mana alamatnya, cepat bacakan padaku!”

“Okay, Restoran XXX di jalan XXX , puas?”

“Hhe..gomapta, aku mau makan disana! Sampai bertemu nanti malam! Annyeong!”

Siwon hanya diam lalu meletakan ponselnya kembail di kantung celananya, dia tidak berani menatap Yoona, dia merasa bersalah atas perbuatannya tadi, dia melirik Yoona sekilas, terlihat wajah Yoona masih sedikit shock sambil meminum sebotol air minum, berusaha menenangkan diri. Siwon akhirnya menyalakan mesin mobilnya lagi dan menjalankan mobilnya.

“Mianhae..” kata Siwon pelan.

“Gwenchanayo..” kata Yoona tak kalah pelan, lalu minum kembali.

“Kau, kau mengingatkanku dengan seorang yeoja, tadi malam..kau sangat mirip ketika kau sedang tertidur” kata Siwon pelan yang membuat Yoona tersedak.

“Uhuk..uhuk..(?) ye..o..ja?” kata Yoona yang masih terbatuk karena tersedak.

“Ne, seorang yeoja yang menolongku, dan tadi malam kami..ahh lupakan itu.” Kata Siwon berusaha tidak memberi tahu sembarangan orang.

“Hmm…” gumam Yoona lalu minum air lagi. “Baguslah dia tidak ingat, ini lebih baik..” kata Yoona dalam hati sambil meminum air putihnya.

Tak lama, akhirnya mereka sampai di rumah Yoona, “Gomapta, oppa..” lalu Yoona segera keluar dari mobil Siwon dan melambaikan tanganny. Dia pun segera masuk ke dalam rumah mewahnya.

Yoona pun segera naik ke lantai atas dan masuk kedalam kamarnya, dia lalu menyenderkan tubuhnya di belakang pintu kamarnya dan tersungkur ke lantai, “Kau tidak boleh ingat masalah itu, Choi Siwon…Andwae, andwae...” Gumam Yoona masih dalam posisi semula.

Siwon menghentikan mobilnya saat lampu merah, tiba – tiba , bayangan tadi malam muncul kembali dalam pikirannya.

“Aish kenapa aku tidak bisa mengingat – ngingat wajahnya? Dan kenapa sepertinya wajah itu mirip sekali dengan Yoona? Tapi, yang aku ingat yeoja itu Fany…” tiba – tiba lamunannya pun terhenti karena suara klakson mobil dari arah belakang yang tak henti – hentinya. Siwon pun tersadar dan segera menjalankan mobilnya.

@RUMAH KELUARGA LEE

“AHH!!! MY HOME! AKU SANGAT MERINDUKANMU!” teriak Donghae ketika sudah sampai di rumah besarnya. Umma Donghae pun perlahan keluar dengan wajah ceria, lalu segera memeluk Donghae sambil menanggis, “Donghae-ah, akhirnya kau pulang, umma sangat merindukanmu..” kata umma dongahe sambil menangis terharu.

Perlahan umma donghae melepaskan pelukannya pada Donghae dan melihat Jessica dan langsung memeluknya juga, “Menantuku..” Sica hanya bisa menanggis terharu melihat ini semua. Dia tidak menyangka, Umma Donghae yang dulunya tidak menyukainya, sekarang memanggilnya dengan sebutan itu, tetesan air mata pun tak bisa dibendung lagi, Sica pun menanggis terharu sambil terus memeluk ibu mertuanya itu. Donghae hanya bisa tersenyum penuh arti melihat kejadian itu.

“Nah, ini kamar baru kalian, walaupun kalian hanya beberapa hari disini, tapi kalian juga harus mendapat fasilitas yang sangat layak, ruangan ini sudah umma ganti semua peralatannya, semua sudah umma perbaharui..” terang umma donghae sambil tersenyum senang.

“Umma, apa ini tidak terlalu berlebihan?” tanya Donghae. “Tentu saja tidak, umma ingin membuat kalian berdua nyaman disini, terutama Jessica..” kata ummanya yang membuat Sica sekali lagi nyaris menitikkan air mata.

“Aigoo, hampir saja lupa, mana cucu – cucuku?” tanya umma donghae sambil celingak celinguk.

“Kami tidak membawanya, mereka masih terlalu kecil untuk dibawa, kami takut mereka kelelahan, jadi kami terpaksa menitipkannya di penitipan anak di sana..” terang Donghae pada Ummanya.

“Siapa saja nama mereka? Umma lupa..”

“Yang pertama namja, namanya Lee Yong Hae, yang kedua yeoja, namanya Lee Eun Jung.” Kata Sica.

“Aigoo, kenapa kalian tidak membawanya, umma ingin melihat ke – 2 cucuku dan mendengar secara langsung mereka memanggilku dengan sebutan ‘halmoni’ hha..” Donghae dan Jessica hanya bisa tertawa mendengarnya.

“Omo, umma hampir lupa, umma tahu kalian pasti sangat lelah dalam perjalanan, lebih baik kalian istirahat sebentar, arasseo?” kata umma donghae lalu keluar dari kamar mereka.

Jessica langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur, “Aku benar – benar lelah..aku mau tidur sekarang, supaya nanti malam tidak ngantuk..” Sica langsung memilih bantal dan guling lalu tidur di sisi kanan kasur mereka.

Donghae ikut tidur di samping Sica, “Ya, apa kau yakin itu memang Tiffany Hwang?” tanya Donghae sekali lagi pada Sica yang sudah mulai mengantuk.

“Ne…aku yakin sekali, ahh sudahlah, aku mengantuk, jangan ganggu aku lagi sampai nanti malam..” erang Sica.

Donghae hanya tersenyum lalu perlahan memejamkan matanya dan tertidur.

Malam harinya, mereka pun berkumpul di klub malam kesukaan mereka, disana mereka minum dan berpesta ria, pesta ini diadakan untuk menyambut kedatangan Donghae dan Jessica.

“Cheers…” ucap mereka ber-6 bersama. “Ahh..” desahan setelah minum itu pun keluar dari mulut mereka.

“Kita sudah lama tidak melakukan ini..” kenang Yuri pada YoonSic yang hanya mengangguk riang.

“Bagaimana? Minuman disini dan di Amerika, lebih enak mana?” tanya Yesung pada HaeSica.

“Tentu saja disini, karna aku minum bersama sahabat – sahabatku” kata Donghae yang dijawab dengan tawaan riang.


“Incoming call: Appa”

“Celaka, appaku menelpon” pekik Yoona melihat nama yang terpampang di layar ponselnya.

“Angkat saja..” jawab Yuri enteng. “Apa kau gila? Kau lupa dengan appaku yang dengan keras melarangku ke tempat seperti ini?”

“Kau angkat diluar saja, dan bilang kalau hari ini kau menginap di rumahku yang baru datang ke Korea” usul Sica pada Yoona. “Kau ini, ada saja alasan untuk berbohong, arasseo, aku akan bilang seperti itu..” kata Yoona lalu bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke luar.

“Mau kemana dia?” tanya Siwon pada Yesung yang melihat Yoona yang berjalan ke arah pintu keluar, Yesung hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu.

“Yeoboseo? Appa..”

“Ne, Im Yoona, kau ada dimana sekarang? Kau tidak bisa lihat sekarang jam berapa?”

“Hmm…appa, umma Sica mengajakku untuk menginap di rumahnya, karna dia baru pulang dari New York, berhubung besok libur, bolehkah?”

“Kalau itu alasannya, baiklah, kali ini appa ijinkan, jangan tidur terlalu malam dan jangan makan yang aneh – aneh, dan jangan pergi ke KLUB MALAM, arasseo?”

“Arasseo, appa..”

“Bagus, kalau begitu, appa tutup telponnya ya …”

“Huft, hampir saja..” ucap Yoona lega dan masuk ke dalam klub itu lagi.

Saat Yoona ingin masuk ke klub itu, tiba – tiba ada seorang yeoja yang menumpahkan minumannya ke baju Yoona secara tidak sengaja, “Aww..” pekik Yoona sambil memegangi bajunya yang basah.

“Mianhaeyo agasshi, aku tidak sengaja, jeongmal mianhae..” ujar yeoja itu sambil membungkuk pada Yoona 3x.

“Gwenchana, ini bisa dibersihkan” ujarnya sambil tersenyum, lalu dia pergi ke toilet untuk membersihkan bajunya yang terkena tumpahan minuman tadi.


 DI SISI LAIN..

Siwon terus memperhatikan pintu keluar, berharap yeoja yang diharapkannya akan segera masuk dan duduk di tempat mereka lagi (re:Yoona) , tapi ketika Yoona masuk, Siwon sedang asik mengobrol dengan Yuri.

Ketika dia memalingkan arah matanya kearah pintu, dia kaget melihat yeoja itu sedang dirangkul oleh namja yang juga sangat dia kenali. Matanya tak berhenti melotot geram melihat itu dan akhirnya dia berdiri dan menghampiri mereka.

“Fany, sedang apa kau bersama Hangeng disini?” tanya Siwon dengan mata melotot membuat Fany semakin kikuk.

“Aku dengannya…sedang..hmm..hmm…” Tiffany bingung mau menjawab apa, begitu pula Hangeng.

“Ikut aku!” teriak Siwon keras yang membuat semua orang di klub itu memandang kearahnya, dia langsung menyeret yeojachingunya itu entah kemana.

“Ohh..bukankah itu…” gumam Sica. “Tiffany, benarkan?” kata Donghae pada Sica.
“Ohh kenapa Tiffany bisa bersama Hangeng? Apa mereka..selingkuh?” tanya Yuri. Donghae dan Jessica hanya diam, berusaha untuk menjaga rahasia itu.

YOONA POV

“Aishh, jinjja, kenapa noda ini sangat susah untuk dibersihkan? Aigoo…” gerutuku yang masih mengucek – ngucek bagian bajunya yang terkena tumpahan alcohol tadi.

“Ahh akhirnya, hmm..walaupun tidak terlalu bersih, yang penting tidak sekotor yang tadi..” kataku lalu segera meninggalkan toilet itu.

Saat aku berjalan keluar toilet, aku melihat seorang namja yang sedang menarik seorang yeoja cantik dengan kasar dan membantingnnya ke tembok, “Siwon dan Tiffany..” gumamku pelan.

Aku memutuskan untuk bersembunyi dibelakang tembok. Aku penasaran, kenapa Siwon memperlakukan Tiffany seperti itu dengan sorot mata yang sangat tajam yang membuat Fany terlihat semakin takut dan gugup.

“Apa yang kau lakukan dengannya!!” teriak Siwon yang berhasil menimbulkan suara – suara gema disekitarnya, maklum, ini wilayah toilet, jadi sangat sepi, terletak diujung, terpencil, dan sedikit remang – remang. Aku yang mendengar teriakan itu rasanya ingin jantungan, kaget.

“Mianhae oppa..mianhae..” tangis Fany pecah begitu saja mendengar teriakan itu.

“Kenapa kau melakukan itu padaku? Heuh?” tanya Siwon lagi.

“Kau tahu kan, aku sangat mengidolakannya, aku bertemu dengannya, dan suatu hari, dia bilang kalau dia mencintaiku, tanpa pikir panjang aku langsung menerimanya..”

“Kalau begitu, kita akhiri hubungan kita..” jawab Siwon ketus lalu membalikkan tubuhnya, dan berjalan.

Akhiri hubungan kita? Ternyata benar dugaanku..

“Hajiman, aku masih…me..mencintaimu oppa..” kata Tiffany parau.

Siwon tertawa melecehkan dan berjalan mendekati Tiffany lagi, “Mwo? Bisa kau ulangi lagi kalimatmu, Nona Hwang?” kata Siwon datar lalu meninggalkan Tiffany lagi.

“Mianhae oppa..Tolong maafkan aku…” katanya lagi sambil menangis. Siwon yang bertambah kesal, “Mungkin tidak akan pernah..” katanya datar lalu berjalan meninggalkan Fany.

“APA KAU YAKIN KAU MENGAKHIRI HUBUNGAN KITA HANYA KARENA AKU SELINGKUH? HEUH?” teriak Tiffany yang langsung mengehentikan langkah Siwon.
Kenapa aku merasa ada yang tidak enak ya?

“Tentu saja..” kata Siwon lalu melanjutkan langkah pelannya.

Kali ini Tiffany mengeluarkan senyum liciknya, “Bukankah karena yeoja itu?” kata Tiffany dengan lantang yang membuat Siwon menghentikan langkahnya.

Siwon membalikkan badannya menghadap Tiffany, “Yeoja? Nugu yeoja?” kata Siwon bingung.

“Jangan pura – pura bodoh, Choi Siwon. Kau pikir aku tak tahu kau menyukai…IM YOONA!” kata Tiffany sambil menekan namaku.

Mendengar itu, aku jelas sangat kaget. Aku nyaris berteriak di tempat itu, tapi ku tutup mulutku dengan telapak tanganku, lalu memperhatikan mereka yang sekarang sedang bertatapan tajam.

Siwon semakin mempertajam tatapannya pada Tiffany, “Aniyo aku tidak menyukainya..” katanya cepat.

Mendengar itu, tiba – tiba, setetes air bening menetes dari pelupuk mataku. Tubuhku mendadak lemas. Hatiku rasanya sudah di cabik – cabik oleh kata – katanya. Tangisku pun pecah dalam diam, aku terlalu sakit mendengar kata – kata itu. Harusnya aku sadar akan hal itu sejak awal, dia hanya menganggapku “CHINGU” tidak lebih. Air mataku tak berhenti menetes.

Perlahan tapi pasti, aku melangkahkan kakiku menuju klub itu. Dengan tubuh yang lemas seketika, aku pun berlari sekuat tenaga sampai akhirnya aku samapi di meja chingudeulku, masih dengan linangan air mata.

“Yoong, waegurae?” tanya Sica khawatir.

“Yoona, gwenchanayo?” tanya Donghae yang tak kalah khawatir.

Aku berusaha tersenyum pada mereka, “Gwenchana, Sica sepertinya aku tidak bisa menginap di rumahmu, aku pergi duluan, annyeong..” ujarku tersenyum kecut lalu segera berlari keluar klub itu.

“Dia kenapa?” tanya Yuri khawatir.

“Sekarang dimana Siwon dan Tiffany?” tanya Yesung.

Dengan langkah cepat aku berlari menuju halte bus. Kulirik jam tanganku yang menunjukan pukul 09.00 KST. Walaupun ragu, tapi akutetap menunggu atau kendaraan yang lainnya untuk pulang kerumah.

Kata – kata Siwon terngiang – ngiang lagi di pikiranku, kembali, aku menangis di halte bus itu sendirian.

TO BE CONTINUE


Chocolate, Love? (Oneshoot)

Author : Lee Hyura
Title : Chocolate, Love?
Genre : Romance
Rating : PG
Main Cast :
-          SNSD Jessica
-          SNSD Tiffany
-          SJ Kibum

Harusnya sih ini ff untuk valentine. Tapi saya lupa ngepostnya u.u ini ff untuk ngebayar janjiku pada Winda onnie yg sudah menjadi umma tiriku sekarang XD
Ff ini bisa dibilang drabble yg kepanjangan dan oneshoot yg kependekan
Dan demi apapun saya ga tau mau kasih judul ff ini apa. Jadi maklum kalau judul ga nyambung .__.v 
Terakhir, maaf asal ngetag. soalnya bingung mau ngetag siapa aja



===Chocolate,Love?===

“Sica-yaa~” teriak Tiffany kesal. “Keluar dari kamarmu dalam 5 menit atau kita akan terlambat!”

“Ne~” sahut Jessica sambil membuka pintu kamarnya cepat.

Tiffany menatap sahabatnya sejak kecil itu dari atas hingga bawah lalu menghela nafas membuat Jessica terdiam di tempatnya. Jessica menggigit bibir bawahnya gugup. Tak lama Tiffany mengerang pelan.

“Sica-ya! Apa itu semua perlu?” tanya Tiffany pelan –berusaha menahan emosi.

“Mwoya?” sahut Jessica sambil memasang pandangan polosnya agar Tiffany semakin menahan emosinya.

“Penampilanmu!” teriak Tiffany, gagal menahan emosinya. Jessica mundur selangkah karena ternyata rencananya gagal.

Jessica berlari kecil ke depan cermin besar di kamarnya. Seragam sekolah yang dibalik jaket putih bergambar Hello Kitty, rambut diikat ke samping dengan ikat rambut berhiasa boneka Hello Kitty kecil, kaos kaki bergambar Hello Kitty, dan jam silver yang jika dicermati, beraksen Hello Kitty. Apa salahnya?, pikir Jessica.

“Aku tahu kau sangat addict dengan Hello Kitty. Tapi sungguh, Sic.. kau sudah remaja. Itu sangat tidak pantas untukmu!” ceramah Tiffany yang sudah di belakang Jessica. Jessica melompat kaget dan berbalik untuk menatapnya.

Baru saja Jessica ingin membuka mulutnya untuk memberi pembelaaan, Tiffany sudah melanjutkan perkataannya. “Hello Kitty tidak ada hubungannya dengan keberuntunganmu, Sica..”

“Tapi—“

“Seluruh keberuntunganmu saat kau kecil hanya sebuah kebetulan. Mana mungkin memakai hal-hal yang berhubungan dengan Hello Kitty dapat memberikanmu keberuntungan? Bullshit!” potong Tiffany. Dia sudah tidak menahan emosinya.

Jessica menunduk. Sesaat kemudian dia mengangkat wajahnya dan merengutkan bibirnya. Dia berlari melewati Tiffany dengan langkah kasar. Tiffany menghela nafas panjang, aku salah lagi..

>>>

Seperti hari-hari biasanya saat jam istirahat selama sekitar 3 bulan ini, ia pergi ke atap sekolah. Dia tahu benar orang itu ada di atap sekolah. Dia berlari dengan semangat menyusuri koridor sekolah dan menaiki tangga. Dengan rencana yang sudah ia siapkan di rumah, membuatnya semakin bersemangat.

Dia membuka pintu perlahan. Dia melihat ke sekitar dengan ragu. Saat melihat orang yang ia cari sedang duduk di sisi yang teduh sambil membaca buku seperti biasanya, ia tersenyum. Ia menghampiri orang itu dan duduk di sampingnya.

“Annyeong, Kibum sunbae~” sapa Jessica.

“Aish! Kau ke sini lagi?” gerutu orang itu—Kibum—kesal .

“Aku ingin menemanimu,” jawab Jessica asal. “Lagipula ini sekolahku.”

“Ya, berhentilah menggangguku!” erang Kibum.

Jessica mengerucutkan bibirnya. Ia memang terbiasa menghabiskan jam istirahatnya dengan duduk disamping Kibum sambil mengganggu waktu membaca Kibum dengan berbagai pertanyaan dan kata-kata tak penting lainnya. Tapi anehnya Kibum tetap memilih untuk membaca di atap.

Jessica memang mengenal Kibum yang bernotabene sebagai anak kepala sekolah Jessica. Kibum memang sering menghabiskan waktu di atap sekolah itu saat ia tak ada jam kuliah karena kebetulan sekolah Jessica dan kampus Kibum sangatlah dekat.

“Aku.. aku hanya.. hanya..” Jessica terdiam. Dia tidak mempunyai kata-kata pembelaan. Akhirnya dia mendesah kasar. “Aku hanya ingin menemanimu, sunbae! Apa salahnya?”

“Kau menggangguku dengan segala keributan yang kau buat!” desis Kibum.

“Baiklah.. silahkan kembali membaca dan membiarkanku mengoceh sendiri seperti biasa,” balas Jessica ketus.

Kibum bangkit dan mencari tempat lainnya. Ia memilih tempat di samping pintu dan kembali membaca. Jessica bersendagu di kedua lututnya.

Hello kitty..” gumam Kibum.

Jessica mengerjap, “Ne?”

“Kau menyukai hello kitty.”

Jessica tersenyum lebar mendengarnya.

“Sunbae..”

Kibum menoleh, “Ne?”

“Joahaeyo.. manhi joahaeyo..” kata Jessica pelan. Kibum hanya mengerjap.

Next day.

“Kibum-ah,” panggil Changmin –teman sekelasnya.

Kibum yang sudah bersiap meninggalkan kelas, akhirnya memilih untuk berbalik badan. Dia menatap Changmin bingung.

“Coklat yang ada di mejamu..”

“Kalau kau mau, kau boleh memiliki semua itu,” kata Kibum –memotong ucapan Changmin.

Changmin tersenyum lebar. Dia segera berlari ke meja Kibum dan mengambil coklat itu. Tentu saja meja Kibum dipenuhi oleh coklat. Hari itu adalah valentine day. Beberapa mahasiswi sudah meletakkan coklat-coklatnya di meja-meja orang yang mereka sukai. Contohnya seperti meja Kibum yang menjadi tempat menampung coklat-coklat itu. Tapi sayangnya Kibum tidak menyukai makanan manis.

“Kau ingin ke atap seperti biasa?” tanya Ryeowook—sahabatnya—yang sedang mencoba mencicipi salah satu coklat yang ia terima.

Kibum mengangguk, “Yap. Wae?”

“Bukannya kau selalu bilang ada gadis yang suka mengganggumu di atap sekolah itu? Bahkan kau bilang kau membencinya karena terlalu mengganggu. Tapi, kenapa kau selalu terlihat bersemangat setiap waktunya untuk pergi ke atap?” tanya Ryeowook.

Kibum memutar matanya. “Ayolah. Kau sudah tahu jawabannya. Yaitu karena hanya tempat itu yang paling tenang. Lagipula Jessica tidak terlalu mengganggu juga kalau dipikir-pikir.”

“Jadi namanya Jessica?” seru Ryeowook.

Kibum mendesah. Dia segera berbalik badan dan pergi dari kelasnya sebelum Ryeowook mulai beraksi.

>>>

Kibum membuka pintu dan duduk di tempat biasanya. Dia membuka buku yang mengulas tentang makhluk-makhluk misterius di dunia. Tapi entah mengapa dia tidak bisa berkonsentrasi ke bacaannya itu. Sesekali, ia melirik jam tangannya.

“Kenapa aku merasa gugup seperti ini? Aish, baboya!” desisnya.

Dia kembali mencoba berkonsentrasi ke dalam bacaannya. Tapi keinginan untuk melirik jam tangan terlalu lah besar. Tak lama, dia mengerang kesal.

“Sudah 10 menit aku di sini tapi dia belum juga da—“ dia tersadar lalu menepuk pipinya. “Hei, kenapa aku jadi mengharapkan kedatangannya?”

Jessica’s side.

“Eotteokhe, Fany-ah?” gumam Jessica gugup.

“Ku rasa tidak ada bedanya dengan kemarin. Kau hanya akan didiamkan olehnya,” sahut Tiffany. Dia mendesah. “Lagipula apa sekali saja menyatakan cinta pada itu tidak cukup? Hanya satu hari itu tidak akan mengubah apapun.”

Jessica menggembungkan pipinya. Dalam hati, dia setuju dengan kata-kata Tiffany. Tapi saat melihat coklat yang ia genggam sedari tadi, dia rasa dia harus melakukannya. Atau, perjuangannya membuat coklat semalaman tidak akan ada artinya. Tapi saat ia ingat kejadian kemarin, entah kenapa dia menjadi tidak bersemangat untuk menemui Kibum.

“Jadi?” tanya Tiffany.

“Mungkin lebih baik coklat ini untuk ku makan saja,” kata Jessica lemas.

“Hei, jangan seperti itu. Ayo semangat! Ini hari penuh kasih sayang, Sic..” seru sahabatnya itu.

>>>

Bel pulang berbunyi lebih cepat dari biasanya. Itu semua karena besok adalah hari kelulusan para siswa tahun pelajaran terakhir yaitu Jessica, Tiffany dan teman-teman seangkatannya. Jessica dan Tiffany segera membereskan barang-barang mereka dan keluar dari kelas. Tiffany dan Jessica membicarakan hari esok sambil berjalan keluar dari sekolah.

Saat sampai di halaman parkir, Tiffany menunjuk ke arah gerbang sekolah mereka. Disana, sosok kibum sedang bersandar di dinding pos satpam. Jessica mendesah kesal.

“Argh! Kenapa dia ada disana saat aku tidak ingin bertemu dengannya?” gerutu Jessica.

“Kalau begitu, bagaimana jika kita lewat gerbang belakang?” usul Tiffany.

“Bukannya gerbang belakang ditutup karena sering digunakan sebagai jalan untuk bolos?”

Tiffany menepuk keningnya, “Astaga, aku lupa!”

“Bukan lupa. Tapi otakmu itu tidak mau menerima sesuatu yang bukan berupa pelajaran penting,” sahut Jessica mendesis. Tiffany menggembungkan pipinya kesal.

“Jadi bagaimana sekarang?” tanya Tiffany.

“Mollayo..”

“Lewati saja. Kalau perlu, lari yang kencang!”

“Setuju!”

Jessica dan Tiffany melangkah dengan perlahan. Mereka memperhitungkan waktu yang tepat untuk berlari. Saat mereka sudah hampir dekat dengan Kibum, mereka segera berlari.

“Jessica-ssi!”

Itu kelemahan Jessica. Entah sejak kapan suara itu berhasil menyihirnya setiap kali suara itu memanggil namanya. Perasaan bahagia menyelimut Jessica. Kaki yang tadi berlari pun menjadi berhenti. Jessica berbalik badan –menghadap Kibum. Sedangkan Tiffany mak tak mau juga berhenti dan memperhatikan sahabatnya.

“Urm.. apa yang kau lakukan disini, sunbae?” tanya Jessica seraya menggaruk tengkuknya karena gugup.

“Entahlah.” Kibum menjawabnya sngkat. Ia menghampiri Jessica dan melirik tas kecil bergambar hello kitty yang ditenteng oleh Jessica. “Itu.. apa?”

Jessica menggigit bibirnya. “Err.. sesuatu...”

“Sesuatu?”

Jessica menghela nafas panjang. Ia sadar ia tidak bisa untuk menahannya. Ia mengeluarkan kotak yang berisi coklat. Dia memberikannya pada Kibum. Kibum tidak bereaksi. Dia hanya menatap Jessica bingung.

“Ini coklat. Untukmu. Orangtuaku memaksaku untuk memberikan ini kepada teman-temanku,” kata gadis itu sambil tersenyum manis.

Untuk pertama kalinya Jessica bersyukur atas sifat malasnya hingga hanya menghias kotak itu sesuka hatinya hingga terlihat seperti bukan kotak coklat remaja yang sedang jatuh cinta biasanya.

“Tapi aku bukan temanmu!” sungut Kibum.

Jessica mendesah, “Terserah lah! Intinya, aku menanggapmu sebagai temanku. Jadi kau harus terima ini!”

Kibum menatapnya dalam setelah mendengar itu. Perlahan, tangannya terangkat untuk menerima itu. Kibum mengambilnya. Jessica langsung tersenyum kaku dan membuang muka. Sedangkan Kibum menghela nafas panjang.

“Dengan begini, semua coklat yang ku bawa sudah habis!” seru Jessica. Walaupun kenyataannya dia hanya membawa 2, untuk Tiffany dan Kibum.

Kibum menarik sudut bibirnya membentuk seringaian tipis dan kaku. “Oh, chukkae.”

“Kau tidak mau mencobanya, sunbae? Jessica membuat coklat-coklat itu semalaman,” celetuk Tiffany dari belakang Jessica. Jessica menepuk wajahnya dan meruntuki Tiffany.

Kibum melirik Jessica, “Jeongmal?”

Tiffany mengangguk mantap. “Ne. Jadi kau harus mencobanya!”

“T-tapi—“

“Ayolah, sunbae.. walaupun kau menolaknya kemarin, tapi tidak ada alasanmu untuk menolak coklat persahabatan itu, kan?”

Kibum menatap Tiffany dan Jessica bergantian. Dia tersenyum tipis. Tangannya membuka kotak itu dan mengambil salah satu coklat. Yap, dia memakannya.

“Eotteo? Enak, kan?” seru Tiffany.

Kibum hanya mengangguk. Jessica mengerjap melihatnya. Ia ingat sesuatu.

“Sunbae, bukannya kau tidak menyukai makanan manis?” tanya Jessica.

Kibum tersedak mendengarnya.

“Tidak ada salahnya kan mencoba makanan yang tidak kita suka?” kata Kibum –mencoba membela diri. Tiffany dan Jessica hanya mengangguk ragu.

“Semoga acara kelulusan besok lancar. Dan… Terimakasih atas coklatnya. Aku ada kelas setelah ini. Bye!”

Kibum pergi meninggalkan Jessica dan Tiffany yang masih ragu akan jawabannya. Baru beberapa langkah, dia berbalik –menatap Jessica.

“Dan lagi, aku tidak menolakmu, Jessica. Tapi tidak juga menerimamu. Aku tidak menjawab apapun,” kata Kibum.

Tiffany dan Jessica saling bertatapan lalu kembali menatap Kibum yang sudah mulai menjauh dari mereka.

“Sunbae, saranghae!” teriak Jessica.

===Chocolate, Love?===

Maaf kalo ceritanya aneh ^^v
alasan utama saya tetap mengpublish ini karena saya mau ngepost sequelnya ^^
yg mau ditag sequelnya ya tinggal komen. kalo engga ya ga usah komen :))
maaf untuk komen yg kemarin-marin ga saya bales. lg ga mood .__.v *deepbow


Chocolate Kitty (Oneshoot) -Chocolate, Love? sequel-

Author : Lee Hyura
Title : Chocolate Kitty
Genre : Romance
Rating : PG
Cast :
-          SNSD Jessica
-          SJ Kibum
-          SNSD Tiffany
-          SJ Ryeowook
-          DBSK Changmin



===ChocolateKitty===

Kibum terdiam di depan sebuah toko. Ia memperhatikan 2 boneka hello kitty berwarna putih yang berpasangan. Adiknya mengatakan itu adalah boneka yang sangatlah lucu saat mereka melewat toko itu kemarin. Tapi bukan itu masalahnya. Dia ragu apakah gadis itu mau menerimanya.

“Ya, Kim Kibum! Sadarlah!” desisnya sambil mengetuk kepalanya lalu berbalik badan.

“Ini coklat. Untukmu. Orangtuaku memaksaku untuk memberikan ini kepada teman-temanku,” kata gadis itu sambil tersenyum manis.

“Tapi aku bukan temanmu!” sungut Kibum.

Gadis itu mendesah, “Terserah lah! Intinya, aku menanggapmu sebagai temanku. Jadi kau harus terima ini!”

Kibum kembali berbalik badan saat mengingat itu. Dia mengangkat tangan kanannya untuk menyentuh kaca yang menjadi pembatas antara dia dan boneka itu. Dia jelas tahu bahwa gadis yang sekarang menjadi juniornya di kampus itu sangat menyukai hello kitty. Mungkin aneh karena ia mengetahui itu. Tapi itu kenyataannya.

“Jessica Jung, kau benar-benar hebat. Kau berhasil membuatku seperti ini!” desisnya lalu tersenyum tipis. Dia mulai melangkah memasuki toko itu.

Next day.

“Oh, lihat! Kim Kibum membawa sebuah bingkisan! Apa dia ingin membalas coklat valentine? Hari ini kan white day,” seru Ryeowook main-main sambil menghampiri sahabatnya yang baru saja duduk di kursinya.

Kibum terkekeh kaku, “T-tidak mungkin.. bahkan aku tidak menerima satu coklat pun.”

“Jeongmal? Lalu coklat-coklat yang dimakan oleh Changmin hingga dia sakit gigi sebenarnya ditujukan pada siapa kalau bukan kau?” desis Ryeowook.

“Aku tidak mengenali siapa yang memberikan coklat itu. Jadi untuk apa aku menerimanya?” sahut Kibum yang mulai kesal. “Lagipula Changmin tidak hanya memakan coklat-coklat yang diberikan padaku tapi juga coklat-coklat yang diberikan padanya.”

“Tapi aku lihat kau memakan salah satu coklatnya,” celetuk Changmin yang baru datang.

“Tidak mungkin! Aku membuang semua coklat yang aku terima!” tekan Kibum agak berteriak.

Changmin mengibaskan tangannya, “Tidak usah mengelak. Aku tahu. Itu dari Jessica, bukan? Aku lihat kau memakannya di gerbang SMA itu.”

Kibum mendengus. “Tapi setelah itu aku langsung membuangnya.”

“Ah, jadi begitu..”

Kibum, Changmin dan Ryeowook menoleh ke pintu kelas. Disana, terlihat Jessica yang perlahan melepaskan genggaman tangannya pada tangan Tiffany. Kibum menutup matanya sambil menggigit bibirnya. Jessica berbalik badan dan berlari pergi. Tiffany segera mengejarnya.

“Jadi?”

Kibum membuka matanya dan menatap Changmin dan Ryeowook tajam. Sedangkan mereka berdua menatapnya bingung.

“Mian, aku tidak bermaksud membuatmu berkata seperti itu. Lagipula untuk apa kau menutupinya?” ujar Changmin.

Kibum menghempaskan dirinya di kursi dan menggeleng, “Bukan urusanmu.”

>>>

Kibum bangkit saat kelasnya selesai. Dia melirik tas yang berisi boneka hello kitty yang ia beli kemarin. Jarinya mengetuk meja sementara ia berpikir. Tak lama, dia menghela nafas dan keluar dari kelas dengan tas itu di tangannya.

Kakinya melangkah menuju taman kampusnya. Tepatnya di bawah pohon yang paling besar di sana. Dia melihat sosok yang ia cari; Jessica. Gadis itu sibuk dengan buku diklatnya. Entah kemana sahabat yang selalu bersamanya itu. Jessica sama sekali tidak menyadari kehadiran Kibum walaupun pria itu sudah berada di depannya. Kibum menarik nafas dalam.

Hi, Jessica-ssi.”

Jessica mendongak. Gadis itu mengerjap bingung.

“Wae, sunbaenim?”

Suara Jessica terdengar datar. Kibum menggigit bibirnya.

“Jessica.. hmm..”

“Ada apa? Katakan dengan jelas,” sentak Jessica dingin.

Kibum menarik nafas dalam. Perlahan, dia mengulurkan tangannya untuk memberika Jessica tas yang ia bawa sedari tadi. Jessica malah menatapnya bingung.

“Ambil saja!” kesal Kibum.

Jessica mendengus pelan dan menerimanya. Dia tersenyum kecil melihat isi tas itu. Kibum ikut tersenyum melihatnya.

“Gomaseumnida, sunbae,” kata Jessica sambil memeluk kedua boneka itu.

Kibum menggaruk tengkuknya gugup. “Jangan salah sangka. Itu hanya untuk membawa coklatmu itu. Karena hanya coklatmu yang ku makan. Hari ini white day, bukan? Jika aku tidak membalasnya, adikku akan memarahiku.”

“Adikmu?”

“Ne, adikku yang sekarang sekolah di Amerika. Namanya Kim Saehee. Dia selalu tahu tentangku. Jadi.. ugh! Untuk apa aku bercerita padamu?” Kibum mendengus pelan.

“Tak apa. Uhm, mungkin saat dia ke Korea, dia bisa menjadi temanku,” sahut Jessica cepat dan agak ragu.

Hening.. mereka tidak ada yang membicara. Tak lama Kibum menyerah. Dia menarik nafas.

“Jadi, kenapa kau sendiri? Kemana Tiffany?” tanya Kibum.

“Dia ada kelas. Aku dan dia kan tidak mengambil jurusan yang sama,” jawab Jessica.

“Jadi kau diam disini sampai kelasnya selesai?”

Jessica mengangguk pelan. “Yap.”

“Mau ikut aku?”

Jessica menatap Kibum tak percaya. Dia tak menyangka seniornya yang dingin itu mengajaknya ikut bersamanya.

“Eoddiga?” tanya Jessica.

“Atap sekolah,” jawab Kibum.

Jessica tersenyum lebar. Tempat itu tempat yang bersejarah baginya. Datang ke tempat itu seperti mengulang kenangan-kenangan itu dan membuat kenangan baru lainnya. Dia mengangguk.

>>>

Jessica bersendagu sambil memperhatikan Kibum yang sedang serius membaca bukunya –seperti biasa. Jessica hanya bisa mengerjap saat menyadari Kibum tengah menatapnya.

“Wae?” tanya Jessica.

“Tumben.. kau tidak membuat keributan seperti biasanya,” gumam Kibum lalu terkekeh lembut.

Jessica mendesis, “Lalu kau akan memarahiku? Tidak, terima kasih. Aku sudah bosan dimarahi olehmu. Cukup di kampus saja kau memarahiku. Jangan di tempat lainnya.”

Kibum mendesah mendengarnya. “Terserah lah. Nanti, biar aku yang mengantarkanmu pulang.”

Jessica mengambil hpnya di tas. Dia mulai mengetik pesan singkat.

To : Tiffany
Kau pulang sendiri, ya.. mian.

Dia tersenyum tipis sambil menekan tombol untuk mengirim pesan itu.

“Kalau begitu, aku ingin pulang sekarang,” seru Jessica.

Kibum mengangkat alis kanannya, “Jigeum?”

“Ne!” Jessica mengangguk cepat.

>>>

Jessica merapikan jaketnya. Musim dingin memang sudah berakhir. Tapi bukan berarti keadaan sudah berubah menjadi hangat seperti musim semi yang seharusnya. Tapi udara dingin tidak membuat jalanan yang mereka lewati menjadi sepi. Ia melirik Kibum yang berjalan di sampingnya.

“Ah!” seru Jessica saat melewati toko coklat yang memajang coklat berbentuk hello kitty. Ia segera menarik tangan Kibum ke dalam toko itu.

“Semuanya jadi 5000 won,” kata kasir itu sambil memasukkan coklat itu ke dalam kotak.

Jessica mengeluarkan dompetnya. Tapi saat ia ingin membayarnya, Kibum sudah terlebih dahulu membayarnya. Jessica menatap Kibum bingung.

“Kau tidak perlu melakukan itu. Aku bisa membayarnya dengan uangku sendiri, sunbae,” kata Jessica.

Kibum menggeleng, “Aku tidak bisa membiarkanmu membayar hal kecil seperti itu.”

Jessica mengulum bibirnya membentuk senyum lalu mengambil kotak coklat itu. Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah Jessica.

“Sunbaenim~” panggil Jessica.

“Hm?” Kibum hanya menyahut dengan gumaman.

“Apa kau benar-benar membuang coklatku?” tanya Jessica.

Kibum tidak menjawab.

“Aku tahu. Kau memang tidak menyukai makanan manis. Aku tahu. Aku memang bodoh karena memberimu coklat,” runtuk Jessica.

“Aku—“

“Kau itu terlalu baik. Kau mau memakan makanan yang kau benci. Itu pasti karena Tiffany memaksamu,” lanjut Jessica –memotong ucapan Kibum.

“Sebenarnya—“

“Aku minta maaf karena telah membuatmu memakan makanan manis. Aku tidak bermaksud membuatmu memakan coklat. Mianhae.”

“Jessica—“

“Aku sadar sekarang. Aku terlalu berharap padamu. Aku minta maaf karena sudah menyusahkanmu selama ini. Mendatangi kelasmu setiap hari, selalu berusaha menghabiskan waktu denganmu. Padahal aku tahu kalau kau sangat terganggu karena itu.”

Kibum berhenti dan berbalik –menghadap Jessica. Jessica ikut berhenti.

“Aku—“

“Cukup! Tidak usah mengatakan apapun, sunbae.. aku tahu. Aku salah. Dan aku.. mmppphh!!”

Kibum membungkam mulut Jessica dengan tangannya. Dia menghela nafas. Sudah beberapa kali Jessica memotong ucapannya dengan kata-kata yang membuat telinganya panas.

“Dengarkan aku baik-baik dan jangan mengatakan apapun lagi. Mengerti?” desah Kibum pelan.

Jessica mengangguk. Melihat itu, Kibum melepaskan tangannya.

“Pertama, aku tidak menyalahkan siapapun karena aku memakan coklat itu atas kemauanku sendiri. Kedua, kau tidak menyusahkanku atau menggangguku. Entah mengapa aku senang saat kau di sekelilingku. Ketiga, berhentilah meminta maaf!” ujar Kibum.

Jessica menatapnya dengan tatapan yang tidak Kibum mengerti. Tak lama Jessica tersenyum jahil dan memeluk Kibum.

“Gomawo, sunbae..”

Tangan Kibum melingkar di pinggang Jessica dengan perlahan. Dia meruntuki tangannya yang sudah bergerak tanpa perintah terlebih dahulu dari otaknya.

“Dan yang terakhir, berhenti memanggilku sunbae, Sica-ya..” bisik Kibum.

===ChocolateKitty===

Mian telat posting *deep bow* soalnya tadi keasyikan berusaha dengan keras mentranslate ff thai (?) (_ _)>
Ini emang ff khusus white day. Walaupun di Indonesia white day udah lewat, setidaknya di Amerika masih white day *maksa XD
Ceritanya memang aneh. Maaf ^^v
Dan sekali lagi, ff ini memang sebuah drabble yg kepanjangan dan Oneshoot yg kependekan. Entah kenapa saya jadi sering buat ff yg seperti ini XD




0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Mengenai Saya

Foto saya
saya selalu ingin menguasai harapan demi harapan saya , dan impian demi impian saya selalu terwujud dalam hasrat untuk dapat tercipta dengan sempurna dan sesuai dengan keinginan. karena kreatif saya dalam menulis juga membuat hal menarik tersimpan sejuta langkah yang begitu melesat. ketekunan saya untuk lebih bisa menjadi mandiri terutama tetap menjadi diri sendiri . sering kali terpikir dipikiran saya , selalu ingin mengejar impian seperti salah satu nya saya ingin mewujudkan keinginan untuk buat blog ini menjadi menghasil , dan bermanfaat bagi pembaca , umat manusia . sifat saya selalu ingin mengejar sebuah keinginan dengan kerja keras yang berakhir kesuksesan . saya orang nya asik , dan juga sedikit manja , juga selalu tertarik untuk mencari hal - hal yang baru ( positif ) khusus nya untuk diri sendiri dan umum nya untuk orang lain ( pembaca ) . semoga langkah demi langkah aku temukan tujuannya dan tidak sulit aku temukan kemudahan yang berkilau didepan mata untuk masa depan aku... goOd LucK!

CLOC'KS NOW

PERHATIKAN !!

Saranghae ...
Pemirsa yang pada unyu - unyu selamat menikmati khiasan dalam tulisan , semoga menghibur . Diharapkan yang sedang VISIT to BLOG'S BOMBASTIS ini harus pada suasana hati sedang bahagia , DILARANG galau , sedih , kalau terharu boleh ^_^ . JIKA ADA YANG MELANGGAR AKAN DIBERI SANSI .Jadi ayo kita tebarkan senyuman !! :*

Disini yhayank berbagi , semoga bisa bermanfaat dan menjadikan anda memilih posting yang akan merayu-rayu mouse anda untuk melakukan klik pada postingnya

SEMANGKA !!

Anda para pembaca akan saya panggil "GOCIN" dan saya adalah DETEKTIF anda , semoga bermanfaat , disini anda bisa bersenang - senang ...

VISI & MISI
Menjadi yang terbaik .


HOLA HOLA !! say hay buat kamu dimanapun berada ^^

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Pemulih Jiwa (Nursing Care) - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template