“CINTA” dalam jiwa fisika
Assalamualaikum...
Wahwah ,,, disini saatnya saya katakan "Physics is Beautiful".( o. ˘)з┌◦◦◦♥ hothotwow ... Asik tuch Cinta Dalam jiwa Fisika , hey acungkan tangannya siapa yang suka fisika ?... (sayaaaaa) *siap baguslah , memang beragam jawaban yang pastinya akan saya dapatkan . Namun disini akan membahas menarik ... semenarik apa HAYO :D *ngakak abis ...
Disini pula saya mempunyai gebetan yang pastinya bikin greget namanya ... nuttttttttttttt* Ups!! untung saja tidak keceplosan Ahaha...yaeaahhh... dianya senyum - senyum daaah , KETAHUAN ^mening aja keTEMPEan *ngelongser yaa ...
Mari baca bareng - bareng sahabat yhayank yang unyu - unyu :')
Penting tidak penting yang penting penting bangeeeeeeeeeeeeeettttt ...
langsung saja , cekidot ...
Belakangan kata cinta begitu akrap
dengan gendang telinga saya, dan setiap kali orang membahas soal cinta
mereka pasti punya teori yang berbeda-berbeda soal cinta.
Dari
beberapa teori (ingat hanya yeori ya, praktinya juga saya belum
pernah) yang pernah saya dengar ada satu teori yang membuat saya cukup
tertarik untuk membacanya. Teori ini dikemukakan oleh kakak-kakak alumni
kampus saya yang memang meski sudah bisa dibilang berumur dan sangat
siap (secara finasial,moral, dsb.) masih belum juga bisa dikatakan
sukses jika dilihat dari hasil akhir yang mereka tunjukkan.
Secara
kami adalah anak Fisika, tentu saja kami selalu mencoba
menghubung-hubungkan apa saja yang ada dikedihupan dengan gejala fisika,
dan yang terjadi ternyata ada hubungan yang unik antara cinta dan
rumus fisika. Disini saya akan berusaha untuk manguraikannya.
Faktor utama yang menjadi kendala dalam dunia perjodohan adalah, adanya rasa malas, sungkan atau tidak percaya diri ketika harus memulai berkenalan ataupun mendekati “target” yang diinginkan menjadi pasangan hidup. Umur yang sudah lewat menjadikan semangat dan kegigihan berjuang untuk “menjajah” telah jauh berkurang. Yang muncul adalah sifat sabar, arif, bijaksana dan penuh perhitungan.
Faktor utama yang menjadi kendala dalam dunia perjodohan adalah, adanya rasa malas, sungkan atau tidak percaya diri ketika harus memulai berkenalan ataupun mendekati “target” yang diinginkan menjadi pasangan hidup. Umur yang sudah lewat menjadikan semangat dan kegigihan berjuang untuk “menjajah” telah jauh berkurang. Yang muncul adalah sifat sabar, arif, bijaksana dan penuh perhitungan.
Sebuah
deskripsi/gambaran kecil soal strategi dalam pendekatan atau usaha
mendapatkan perhatian seorang pasangan dapat dianalogikan dengan rumus
fisika yang sangat sederhana.
Berkaca pada persamaan usaha :
W=FxS,
dimana W=usaha, F=gaya dan S=jarak.
Berkaca pada persamaan usaha :
W=FxS,
dimana W=usaha, F=gaya dan S=jarak.
==>
Usaha yang diperlukan untuk mendapatkan perhatian seorang pasangan
hidup dipengaruhi dengan jarak target dan gaya tariknya.
Namun
ternyata tak hanya sampai disitu saja karena setelah saya renungkan,
ternyata, gaya tarik menarik antara seorang Laki – laki dan seorang
perempuan dapat diibaratkan bagaikan dua buah muatan yang secara fisika
dapat dinyatakan dalam persamaan fisika.
F = K*(Q1*Q2)/R”
dimana F=gaya, K=konstanta, Q=muatan, R=jarak diantara dua muatan
dimana F=gaya, K=konstanta, Q=muatan, R=jarak diantara dua muatan
Gaya
tarik menarik ataupun gaya tolak menolak berbanding lurus dengan
kosntanta (lingkungan) dikalikan kedua muatan dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya.
==>
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan, gaya ketertarikan ataupun
gaya penolakan suatu muatan akan dipengaruhi oleh faktor K, besar
muatan Q1 dan Q2 serta kuadrat jarak diantara keduanya.
Sebagai contoh sederhana.
Ketika jarak antara kedua pasangan sangat jauh dan muatan cinta keduanya tetap, dengan lingkungan yang tidak mendukung (banyak godaan) maka gaya cinta diantara mereka akan mengecil.
Ketika jarak antara kedua pasangan sangat jauh dan muatan cinta keduanya tetap, dengan lingkungan yang tidak mendukung (banyak godaan) maka gaya cinta diantara mereka akan mengecil.
Sebuah
strategi ketika kita ingin mendekati seorang wanita/laki laki agar
gaya tarik menariknya kuat, maka diperlukan lingkungan yang mendukung
(K), muatan keduanya besar dan saling tarik menarik (Q1,Q2) serta jarak
yang dekat (R).
Akan wajar saja,
ketika kita mendekati wanita/pria dan ternyata tidak mendapatkan respon
seperti yang diinginkan, berarti ada komponen yang perlu diselaraskan
agar dapat sesuai seperti yang kita inginkan.
Disitulah unik dan rumitnya perjuangan mendapatkan gaya tarik menarik cinta.
tentu , harus mempunyai kekuatan bukan ?... itulah CINTA Dalam jiwa fisika , mari berikan asupan positif selalu dalam otak kita , biar responan yang ada begitupun membahagiakan bagi kita ...
Salam hangat dari saya ^_^
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !