MENGENAL “HAL-HAL SEPUTAR PERTANYAAN TENTANG CINTA (1).”
Apakah arti cinta?
Apakah ada cinta sejati?
Apakah perilaku yang ada dalam cinta?
Bagaimana cinta yang ideal?
Apakah cinta selalu mewujud dalam hubungan?
Apakah ada cinta sejati?
Apakah perilaku yang ada dalam cinta?
Bagaimana cinta yang ideal?
Apakah cinta selalu mewujud dalam hubungan?
Apakah arti cinta?
Siapa tak mengenal kata cinta?
Setiap orang pastilah mengenal kata cinta. Hampir-hampir susah ditemui
adanya lagu atau film yang tidak bertema cinta. Pun nyaris semua orang
mengklaim diri pernah jatuh cinta dalam hidupnya. Apakah Anda pernah
jatuh cinta?! Tentunya pernah. Tapi apa arti kata cinta sesungguhnya?
Nah, yang ini tidak setiap orang memahami sepenuhnya.
Sebelum membahas lebih jauh,
pertama harus dibatasi dahulu cinta apa yang akan dibicarakan. Dalam
buku ini hanya akan dibicarakan cinta romantik antara 2 orang dewasa;
antara laki-laki kepada perempuan, antara perempuan kepada laki-laki,
atau antara pasangan gay dan pasangan lesbian. Jadi, Anda harus ingat,
cinta di sini hanyalah cinta romantik. Tidak akan dibahas tentang cinta
kepada sesama manusia, cinta kepada Tuhan, cinta kepada anak dan
semacamnya. Cinta yang dibahas, adalah cinta seorang Romeo kepada
Juliet, cinta Layla kepada Majnun.
Cinta adalah sebentuk emosi yang
yang mengandung ketertarikan, hasrat seksual, dan perhatian pada
seseorang. Cinta membuat seseorang ingin memiliki hubungan khusus dengan
orang lain melalui cara-cara tertentu yang khusus pula. Cara-cara itu
terdiri dari beberapa hal. Pertama, keterhubungan secara fisik
(physically). Jika Anda mencintai seseorang, maka Anda ingin dekat
secara fisik dengannya. Anda ingin berdekatan dengannya. Jika jauh, maka
Anda merindukannya. Keterhubungan fisik juga berarti adanya keinginan
untuk berhubungan seksual dengannya. Ada hasrat seksual di dalam cinta.
Kedua, keterhubungan pengalaman
dan keterlibatan emosional. Jika Anda mencintai seseorang, maka Anda
ingin memiliki pengalaman bersamanya. Pun pengalaman Anda ingin dibagi
padanya. Anda ingin menjadi bagian dari pengalaman yang dimilikinya.
Anda ingin, Anda penting bagi yang Anda cintai. Anda juga memiliki
keterlibatan emosional yang mendalam padanya. Jika ada yang berbicara
kurang baik tentangnya, Anda cenderung tidak suka pembicaraan itu.
Ketiga, berbagi dalam sebuah
pengalaman yang penuh keintiman. Jika Anda mencintai seseorang, maka
Anda ingin berada dalam suasana yang intim. Anda ingin tidak ada orang
lain yang berada dalam hubungan itu. Hanya berdua saja yang ada
dalamnya. Pergi ke mana-mana ingin berdua saja. Jika ada seseorang yang
nimbrung, Anda kurang menyukainya. Pendek kata, Anda ingin berintim ria.
Nah, dari tiga hal di atas,
menjadi jelas bahwa cinta itu mesti mengandung perhatian, kelekatan dan
keintiman. Jika salah satu tidak ada, maka bukan cinta namanya.
Apakah ada cinta sejati?
Cinta sejati itu apa? Banyak
orang tidak memahaminya. Namun begitu banyak yang percaya bahwa cinta
sejati pasti ada bagi setiap manusia. Hanya seseorang itu akan
menemukannya atau tidak. Seolah-olah cinta sejati itu akan dibawa oleh
sosok misterius yang datangnya entah dari mana, yang akan membawa cinta
dalam genggamannya dan memberikannya pada Anda. Bila belum
menemukannya, maka akan dicari sampai dapat, sampai kapan pun. Banyak
orang berkata,”Aku akan menanti cinta sejatiku tiba, kapan pun, di
manapun!” Seolah-olah cinta sejati adalah berkah yang datangnya dari
langit.
Tapi cinta, tidak datang
tiba-tiba. Ia bukanlah berkah. Ia hadir dalam kehidupan kita sebagaimana
kita makan atau minum. Tidak luar biasa. Menurut Abraham Maslow, salah
seorang tokoh psikologi terkemuka, cinta sejati itu ada. Cinta sejati
adalah ketika kita mencintai diri orang lain apa adanya, tidak adanya
kebutuhan terhadap cinta, dan tidak mencintai diri sendiri. Cinta sejati
dicirikan dengan ketika perhatian terhadap yang dicintai menimbulkan
kepuasan sebagaimana ketika mendapatkan perhatian darinya. Ciri lain
dari cinta sejati adalah menghormati yang dicintai, dan memotivasi apa
yang menjadi minatnya. Kebahagiaan merupakan perpaduan antara apa yang
terbaik untuknya dan apa yang diinginkan untuk diri sendiri. Perhatian
akan berakhir untuknya dan tidak akan pernah berakhir. Kita menghormati
yang kita cintai sebagai pribadi yang terpisah dari diri kita bukan
untuk memanipulasi, menguasai, dan mengontrolnya.
Perhatian dalam cinta sejati
mestilah tulus. Ketika perhatian merupakan representasi dari kurangnya
cinta (defisiensi love), perhatian itu barangkali dimanipulasi (saya
menunjukkan perhatian padamu karena saya mengharapkan sesuatu darimu),
menekan/menyesakkan (saya memperhatikanmu tidak peduli apakah kamu
memerlukan perhatianku atau tidak), menimbulkan ketergantungan (saya
memperhatikanmu karena saya tidak ingin kamu menjadi bebas), agresif
(saya memperhatikanmu, jadi kamu seharusnya memberikan perhatian lebih
kepadaku).
Pertanyaannya, apakah Anda memiliki cinta sejati itu?
Apakah perilaku yang ada dalam cinta?
Bisakah Anda mendeteksi seseorang
yang sedang mabuk cinta? Kadangkala hal itu bisa dideteksi dengan mudah
karena cinta, sebagai sebuah emosi tercermin dalam banyak hal, seperti
ekspresi wajah dan tindakan verbal maupun nonverbal. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki cinta yang dalam, menghabiskan
jauh lebih banyak waktu untuk saling memandang daripada pasangan yang
kurang dalam cintanya. Jadi, jika si dia yang Anda cintai jarang mau
saling memandang dengan Anda, mungkin si dia memang kurang dalam
cintanya terhadap Anda. Sekurang-kurangnya tidak seperti Anda
mencintainya.
Apa sajakah perilaku yang mencerminkan cinta? Berikut adalah beberapa perilaku yang mencerminkan cinta, yaitu:
1. Ekspresi fisik yang mencerminkan cinta
Cinta membuat seseorang
berbahagia. Maka, mereka yang mencintai akan menunjukkan ekspresi wajah
yang bahagia. Mereka tersenyum lebih banyak. Mata berbinar dan terlihat
cerah. Wajahnya juga menunjukkan minat yang tinggi terhadap yang
dicintai. Mereka memeluk dengan mesra.
2. Tindakan verbal yang mencerminkan cinta
Tindakan verbal yang mencerminkan
cinta yang paling gampang diketahui adalah mengatakan “Aku
mencintaimu”, “I love u”, “Aku sayang kamu”, “Kamulah cintaku”, dan
semacamnya ungkapan cinta. Tentu saja ucapannya diucapkan dengan penuh
perasaan. Kadang, seseorang yang sedang mabuk cinta, menuliskan nama
yang dicintai di buku-buku, di dinding, di manapun, bahkan sampai
menjadikan nama yang dicintai sebagai alamat email.
Mungkin Anda pernah melihat ada
sebuah buku yang terdapat halaman persembahannya. Di sana ditulis
ungkapan-ungkapan cinta, seperti; “untuk Jane, tersayang”, “untuk Vina,
ibu anak-anakku”, “untuk Dora, yang menemaniku sepanjang jalan”,
semuanya adalah bentuk perilaku cinta.
3. Tindakan nonverbal yang mencerminkan cinta
Perilaku cinta berupa tindakan
nonverbal adalah perilaku cinta yang paling banyak dilakukan oleh orang
yang mencintai. Pertama adalah menunjukkan sikap penuh cinta. Di
dalamnya adalah menunjukkan kepercayaan pada yang dicintai, mengatakan
kejujuran, menunjukkan penghormatan, menghargai pendapatnya, memberikan
dukungan semangat, menunjukkan rasa tertarik pada kegiatan-kegiatan yang
dicintai. Kedua, menyingkapkan diri. Mereka yang mencintai akan membuka
diri seluas-luasnya pada yang dicintai. Informasi apapun tentang diri
akan diberikan pada yang dicintai. Mereka akan berusaha menjadi yang
terdekat bagi yang dicintai. Ketiga, memberikan materi. Biasanya, materi
adalah berupa hadiah-hadiah. Tidak jarang berupa bantuan materi pada
saat yang dicintai kesulitan. Keempat, melakukan komunikasi nonverbal.
Mereka menunjukkan rasa santai dan nyaman bila sedang bersama.
Bagaimana cinta yang ideal?
Apakah Anda merasa bahwa cinta
yang Anda alami berada dalam kondisi ideal? Artinya Anda menemukan
pasangan ideal yang Anda idam-idamkan dan juga memiliki hubungan yang
ideal seperti yang Anda bayangkan? Jika ya, beruntunglah Anda. Itu
artinya kehidupan cinta Anda luar biasa dan membuat Anda benar-benar
bahagia.
Cinta ideal adalah cinta yang
dipikirkan seseorang seharusnya terjadi. Konsep cinta ideal terdiri atas
dua hal, yakni konsep tentang pasangan yang ideal dan konsep tentang
hubungan yang ideal. Sebagian orang beruntung berkesempatan mencari
cinta seperti yang idealkan. Jika berhubungan dengan satu orang tidak
terasa ideal, maka bisa mencari yang lain. Namun, sebagian orang kurang
beruntung. Konsep cinta ideal tetap hanya sebagai konsep belaka. Mereka
gagal mewujudkannya karena dijodohkan mungkin, tidak cukup berusaha,
atau terlalu tinggi berharap.
1. Pasangan cinta ideal
Seperti apa pasangan cinta ideal
Anda? Jika Anda laki-laki, seperti apakah putri impian Anda? Jika Anda
perempuan, seperti apa pangeran Anda? Tipe yang diidealkan setiap orang
bisa berbeda-beda. Namun, secara umum, hampir semua orang mempunyai tiga
standar untuk pasangan yang ideal. Pertama, kapasitas seseorang untuk
menjalin keintiman dan kepercayaan (misalnya jujur, baik hati, tanggung
jawab, setia, dan cukup berkualitas untuk menjadi orangtua). Kedua,
daya tarik dan vitalitas (misalnya seksi, muda, sehat, sex appeal,
cantik, dan tampan). Ketiga, sumberdaya dan status yang dimiliki
seseorang (misalnya keadaan finansial, status sosial, intelektualitas,
kesuksesan, dan pekerjaan yang baik).
Mereka yang percaya bahwa
kesuksesan hubungan cinta ditentukan keintiman dan kepercayaan akan
cenderung mengidealkan kejujuran, baik budi, baik hati, setia,
bertanggung jawab, dan seterusnya. Mereka yang percaya kesuksesan
hubungan ditentukan oleh adanya hasrat dalam hubungan itu, kriteria
idealnya menekankan pada tubuh yang bagus, seksi, cantik, tampan, sehat,
petualang dan seterusnya. Sedangkan mereka yang percaya kesuksesan
hubungan ditentukan oleh suatu jaminan sumberdaya untuk hidup, maka
pasangan yang ideal bagi mereka adalah mereka yang memiliki rumah bagus,
memiliki pekerjaan bagus, memiliki sumber finansial yang memadai,
memiliki gaya hidup aktif, dan seterusnya.
Tipe individu yang umumnya diinginkan sebagai pasangan cinta:
- Tepercaya
Jujur
Komunikatif
Menarik
Suka melucu (good fun)
Pengertian
Suportif
Memiliki selera humor yang baik
Baik budi
Penuh perasaan
Baik hati
Ramah
Berpandangan luas
Bisa dipercaya
Sensitif
Pendengar yang baik
Hangat
easygoing
Cerdas-intelek
Independen
Matang
Stabil
Penuh kesadaran diri
Percaya diri Petualang (Adventurous)
Kritis
Romantis
Gaya hidup yang aktif
Seksi
Atraktif
Spontan
Ramah
Tidak merokok
Murah hati
Asertif
Ambisius
Memiliki tubuh yang bagus
Kreatif
Menyukai anak-anak
Sporty dan atletis
Sukses
Memiliki selera berpakaian yang baik
Berkemampuan finansial yang baik
Memiliki pekerjaan yang bagus
Usia yang sesuai
Memiliki rumah yang bagus
Kesamaan etnik
Religius
2. Hubungan cinta ideal
Umumnya, hubungan cinta ideal
yang dimiliki setiap orang bisa dibedakan ke dalam 2 kelompok besar,
yakni hubungan yang penuh keintiman dan kesetiaan, serta hubungan yang
penuh hasrat. Mereka yang lebih percaya hubungan ideal harus dipenuhi
keintiman dan kesetiaan biasanya menganggap lebih penting hal-hal
seperti perhatian, keterbukaan, penghormatan, kejujuran, kepercayaan dan
dukungan. Mereka biasanya memiliki kualitas hubungan cinta yang lebih
baik dan juga lebih langgeng. Sedangkan mereka yang lebih percaya
hubungan ideal harus penuh hasrat akan menganggap lebih penting hal-hal
seperti kesenangan, kebebasan, romantisme, dan kegairahan.
Tipe hubungan ideal yang umumnya diinginkan orang:
Penuh kejujuran
Penuh persahabatan
Saling percaya
Komunikasi yang baik
Saling menghormati
Adanya kesetiaan
Monogami
Saling menjaga
Kesetaraan
Saling pengertian
Bergelora (In love)
Penuh humor-menyenangkan
Saling mendukung
Penuh perasaan
Adanya komitmen Penuh rasa humor
Saling berbagi
Independen
Membuat nyaman (Relaxed)
Penuh penerimaan
Penuh hasrat
Kompromis
Menggairahkan
Romantis
Menghadapi konflik
Kesetaraan intelektualitas
Kesamaan minat
Menantang
Kesamaan kepribadian
Penuh persahabatan
Saling percaya
Komunikasi yang baik
Saling menghormati
Adanya kesetiaan
Monogami
Saling menjaga
Kesetaraan
Saling pengertian
Bergelora (In love)
Penuh humor-menyenangkan
Saling mendukung
Penuh perasaan
Adanya komitmen Penuh rasa humor
Saling berbagi
Independen
Membuat nyaman (Relaxed)
Penuh penerimaan
Penuh hasrat
Kompromis
Menggairahkan
Romantis
Menghadapi konflik
Kesetaraan intelektualitas
Kesamaan minat
Menantang
Kesamaan kepribadian
Apakah cinta selalu mewujud dalam hubungan?
Anda tentu pernah mendengar
tentang mencintai diam-diam. Seseorang memendam cinta pada seseorang
tapi tak bisa mengungkapkannya. Cinta benar-benar dirasakan, tapi tidak
sanggup mengatakan pada yang dicintai. Berarti, tidak ada hubungan
cinta, yang ada hanya rasa cintanya.
Anda pernah menonton film yang
berjudul ‘jomblo’? Dalam film itu ada seorang tokoh yang bernama Olip,
seorang mahasiswa asal Aceh, yang jatuh cinta pada Astri. Selama 3 tahun
ia memotret Astri diam-diam, membuat puisi-puisi cinta tentangnya,
mengamatinya dari jauh, tanpa ada keberanian untuk mendekat dan
mengatakan cinta. Tapi meski begitu, Olip begitu yakin bahwa dirinya
mencintai Astri. Nah, pernahkah Anda mengalami hal yang serupa itu?
Jangan-jangan Anda pernah.
Kesimpulannya rasa cinta tidak
selalu berkait dengan hubungan cinta. Namun, rasa cinta pasti membuat
seseorang memiliki keinginan untuk menjalin hubungan cinta dengan yang
dicintai. Saat ini, rupa-rupa hubungan cinta banyak macamnya. Mulai dari
pacaran yang paling sederhana, tunangan, menikah, sampai kumpul kebo.
Cinta bisa saja bertepuk sebelah
tangan. Anda mungkin mencintai seseorang, tapi ia tak merasakan hal yang
sama pada Anda. Seperti Olip kepada Astri. Malahan, Astri tidak tahu
ada seseorang yang namanya Olip. Pernah juga kan mendengar seseorang
yang jatuh cinta berkali-kali, dan ditolak cintanya berkali-kali juga?!
Sungguh kurang beruntung yang mengalaminya.
MENGENAL “HAL-HAL SEPUTAR PERTANYAAN TENTANG CINTA (5).”
Cinta dan pernikahan
Cinta dan kekerasan
Cinta dan kesepian
Cinta dan seksualitas
Cinta, agama dan budaya
Cinta dan kekerasan
Cinta dan kesepian
Cinta dan seksualitas
Cinta, agama dan budaya
Cinta dan pernikahan
Cinta selalu membuat orang ingin
memiliki ikatan dengan yang dicintai. Namun apakah cinta selalu membuat
orang berpikir untuk terikat pernikahan dengan orang yang dicintai?
Belum tentu. Sebagian besar memang berpikir untuk menikahi yang
dicintai. Namun, mereka yang mencintai terkadang juga takut menghadapi
pernikahan. Ada yang hanya mau berpacaran saja atau ada yang hanya mau
kumpul kebo.
Saat ini, cinta memang menjadi
landasan untuk menikah bagi sebagian besar orang. Contohnya Anda, apakah
Anda mau menikah dengan orang yang tidak ada cintai? Anda tentu memilih
menikah dengan orang yang Anda cintai. Namun demikian, pernikahan boleh
jadi tanpa cinta dan tidak semua pencinta yang menginginkan pernikahan,
benar-benar menikah. Sebab pernikahan bukan hanya tentang cinta.
Begitulah budaya kita. Di Uni Soviet, pada tahun 1986 dilaporkan hanya
50% orang menikah karena cinta. Di Amerika Serikat, sekitar 87% menikah
karena cinta. Bagaimana dengan di Indonesia? Lagi-lagi tidak ada data
yang tersedia.
Anda pasti sering mendengar
adanya orang yang menikah karena dipaksa. Nah, mereka tentu menikah
tanpa cinta. Mereka berasumsi, jika sudah terbiasa, nantinya cinta akan
tumbuh juga. Begitu pun Anda pasti sering mendengar adanya hubungan
cinta yang dilarang. Orang tua melarang anak gadisnya berpacaran dengan
orang yang dicintai sang gadis karena menilai kurang menjanjikan.
Akibatnya cinta sang gadis tidak pernah berlanjut ke pernikahan.
Sampai saat ini masih sangat
banyak yang beranggapan bahwa menikah akan membuat orang berbahagia
selamanya. ‘Living happily ever after’, demikian istilahnya dalam bahasa
inggris. Benarkah hal tersebut? Banyak ilmuwan mengatakannya sebagai
mitos. Rasa bahagia pasti menurun pada saat-saat tertentu dan naik pada
saat yang lain. Lagi pula tidak ada pernikahan yang tanpa masalah
sedikitpun.
Sebuah survei nasional di Amerika
Serikat oleh National Opinion Research Center, pada tahun 2001,
menunjukkan bahwa hanya sebesar 40% orang dewasa yang menikah, 23% yang
tidak pernah menikah, 19% yang dalam kondisi bercerai, dan 16% yang
hidup terpisah, melaporkan mengalami rasa sangat bahagia dalam hidup
mereka. Hal yang kurang lebih sama ditemukan di Kanada dan Eropa.
Bagaimana dengan di Indonesia? Tidak ada survei yang diketahui telah
dilakukan. Namun mungkin angkanya tidak akan jauh berbeda. Nah, bukankah
60% mereka yang menikah melaporkan kurang bahagia?!
Akan tetapi jelas bahwa mereka
yang menikah lebih banyak yang merasakan bahagia. Diketahui bahwa mereka
yang menikah umumnya lebih berbahagia daripada mereka yang tidak
menikah. Laki-laki menikah dan perempuan menikah lebih bahagia daripada
mereka yang tidak pernah menikah, bercerai atau berpisah. Pada
orang-orang yang tidak menikah, rata-rata bunuh diri dan depresinya jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang menikah. Sebuah survei
yang dilakukan National Institute of Mental Health di Amerika Serikat
menemukan bahwa rata-rata tingkat depresi meningkat dua sampai empat
kali lipat lebih besar pada orang dewasa yang tidak menikah.
Cinta dan kekerasan
Cinta tidak selalu damai. Ia juga
bisa menimbulkan kekerasan. Mereka yang cemburu bisa melakukan
kekerasan. Begitu pun mereka yang hubungannya kurang bahagia. Mereka
akan lebih banyak tidak sepakat pada banyak hal, saling memerintah,
saling mengkritik, dan saling mengabaikan satu sama lain. Kekerasan
domestik atau kekerasan dalam rumah tangga (domestic violence) adalah
hal yang umum terjadi. Anda pasti biasa mendengar ada seorang pria yang
memukuli pacarnya, atau suami memukul istrinya.
Kekerasan domestik adalah pola
kekerasan dan perilaku koersif di mana seseorang mencoba untuk
mengontrol pikiran, keyakinan, atau perilaku dari pasangan intimnya atau
untuk menghukum pasangan bila menolak kontrol. Hubungan cinta yang
tidak setara memungkinkan lebih besar terjadinya kekerasan. Alasan cinta
sering digunakan ketika melakukan kekerasan seksual pada pasangan.
“Jika kamu benar-benar mencintaiku, maka kita harus melakukannya. Jika
tidak, bagaimana aku bisa percaya padamu”, demikian kata-kata yang
sering digunakan.
Kekerasan dalam hubungan cinta
mencakup kekerasan fisik (misalnya menampar dan memukul), kekerasan
emosional verbal (misalnya mengkritik, membuat pasangan merasa bersalah
dan menghina), ketergantungan finansial (misalnya mencegah pasangan
berpenghasilan sendiri dan mengontrol semua aspek keuangan), isolasi
sosial (misalnya membatasi pergaulan dan melarang pasangan bertemu orang
lain), kekerasan seksual (misalnya selingkuh, sadomasokisme, dan
memaksa seks), pengabaian (misalnya membiarkan pasangan dan menyalahkan
pasangan), intimidasi/ancaman (misalnya mengancam mau meninggalkan dan
mau memukul).
Kekerasan bisa terus berlangsung
dalam hubungan cinta, justru karena cinta itu sendiri. Banyak yang sudah
dianiaya pasangan, tetap saja tidak mau berpisah karena merasa masih
mencintainya. Karena rasa cinta, maka apapun tindak kekerasan yang
dilakukan pasangan selalu dimaafkan. Inilah sebab kekerasan terus
berjalan.
Cinta dan kesepian
Apa yang terjadi pada orang yang
mencari cinta tapi tak kunjung mendapatkannya? Rasa kesepian. Orang
merasa sepi dalam hidupnya jika tanpa cinta. Tidak jarang, rasa kesepian
merupakan pendorong bagi seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang
lain. Bukankah biasa kita mendengar mereka yang menikah hanya karena
takut akan kesepian pada masa senjanya?!
Kesepian adalah perasaan
kekurangan dalam hubungan sosial yang menyediakan kesempatan untuk
keintiman atau kedekatan emosional dan persahabatan. Orang bisa merasa
sepi dalam keramaian, dan merasa ramai dalam kesepian, sebab rasa sepi
sangat subjektif. Meskipun dikelilingi puluhan orang setiap hari, mereka
yang merasa kurang memiliki hubungan yang intim, hangat dan akrab
dengan seseorang tetap akan merasa sepi. Sebaliknya ada juga yang hanya
bertemu dengan satu orang saja sehari sekali, tidak merasa sepi karena
yang ditemui dirasakan mampu memberikan rasa dekat.
Remaja sering sekali melaporkan
rasa kesepian. Mereka merasa sepi, meskipun banyak memiliki teman. Oleh
karena kematangan perkembangan, remaja seolah-olah dituntut untuk
memiliki hubungan cinta. Jika mereka gagal, mereka juga merasa gagal
dalam hampir seluruh aspek. Oleh sebab itu kegagalan menjalin cinta bisa
mengakibatkan seorang remaja sangat kesepian. Nah, rasa kesepian itu
akan mendorong mereka untuk berupaya menjalin cinta. Jika gagal,
kesepian akan kembali mendera. Jika berhasil, maka kesepian akan lenyap.
Biasanya, kaum perempuan lebih
mudah merasa kesepian daripada laki-laki. Hal itu disebabkan karena
adanya perbedaan sebab kesepian. Perempuan umumnya menilai dirinya
kesepian atau tidak, berdasarkan kualitas hubungan, seperti dukungan
sosial, kedekatan emosional, dan lainnya. Oleh karena lebih sulit untuk
mendapatkan hubungan yang berkualitas, maka perempuan lebih mudah merasa
kesepian. Berbeda dengan laki-laki, mereka menilai dirinya kesepian
dari sisi jumlah hubungan sosial. Jika Anda laki-laki maka Anda
cenderung melihat diri kesepian bila kurang adanya teman berkegiatan
bersama. Sepanjang ada teman yang bisa diajak memancing bersama,
olahraga bersama, dan semacamnya, maka kaum laki-laki kurang merasa
kesepian.
Cinta dan seksualitas
Jika Anda mencintai seseorang,
apakah Anda tidak ingin melakukan hubungan seks dengannya? Sangat
mungkin Anda menginginkannya. Cinta itu sendiri mengandung elemen
ketertarikan seksualitas. Mereka yang menarik secara seksual, juga
menarik untuk dicintai. Ini artinya terdapat hubungan yang sangat erat,
atau malah integral antara cinta dan seksualitas. Sebagian peneliti
cinta bahkan tidak menganggap berbeda antara cinta penuh hasrat
(passionate love) dengan hasrat seksual. Namun, tentu lebih diterima
jika mengatakan, ‘aku cinta kamu’ daripada mengatakan ‘aku berhasrat
padamu’.
Cinta lebih memungkinkan terjadi
hubungan seksual. Jika tidak ada hubungan seksual, maka tidak ada
keturunan. Jika tidak ada keturunan, maka punahlah umat manusia. Namun,
kenyataan membuktikan bahwa manusia beranak pinak sedemikian banyaknya.
Pada kira-kira tahun 1000 Masehi, di seluruh dunia ada sekitar 300 juta
umat manusia. Hanya dalam 1000 tahun berikutnya, jumlah umat manusia
sudah membengkak menjadi sekitar 10 miliar. Terjadi peningkatan 33 kali
lipat. Nah, cinta merupakan salah satu faktor yang menyumbang terjadinya
pembengkakan jumlah itu.
Terdapat perbedaan strategi
antara laki-laki dan perempuan dalam hal upaya reproduksi karena adanya
perbedaan fisiologis. Hal ini juga berpengaruh terhadap cinta yang
dialami. Perempuan akan lebih mudah jatuh cinta pada mereka yang
memiliki sumber daya berlimpah. Anggapan bahwa perempuan itu ‘matre’,
ada benarnya. Namun, itu sama sekali bukan keburukan. Itu adalah
strategi alamiah yang dimiliki perempuan untuk bertahan hidup dan
survival. Sementara laki-laki lebih mudah jatuh cinta pada daya tarik
fisik pada diri perempuan.
Strategi reproduksi perempuan
Perempuan dapat menghasilkan anak dalam jumlah terbatas dan hanya dalam kurun waktu tertentu
Perempuan mencari laki-laki yang memiliki sumber daya untuk melindunginya dan keturunannya
Perempuan menilai laki-laki berdasarkan kapasitasnya dalam hal pendapatan, ambisi, status, dan kepemilikan.
Perempuan tertarik pada laki-laki yang menunjukkan sumber-dayanya
Perempuan dapat menghasilkan anak dalam jumlah terbatas dan hanya dalam kurun waktu tertentu
Perempuan mencari laki-laki yang memiliki sumber daya untuk melindunginya dan keturunannya
Perempuan menilai laki-laki berdasarkan kapasitasnya dalam hal pendapatan, ambisi, status, dan kepemilikan.
Perempuan tertarik pada laki-laki yang menunjukkan sumber-dayanya
Strategi reproduksi laki-laki
Laki-laki dapat menghasilkan anak dari masa pubertas sampai mati.
Laki-laki mencari perempuan yang dapat bereproduksi
Laki-laki menilai perempuan berdasarkan kemudaan, kesehatan dan kecantikan
Laki-laki tertarik pada perempuan yang menunjukkan adanya kapasitas bereproduksi
Laki-laki dapat menghasilkan anak dari masa pubertas sampai mati.
Laki-laki mencari perempuan yang dapat bereproduksi
Laki-laki menilai perempuan berdasarkan kemudaan, kesehatan dan kecantikan
Laki-laki tertarik pada perempuan yang menunjukkan adanya kapasitas bereproduksi
Cinta, agama dan budaya
Hampir tidak ada budaya dan agama
yang tidak mengatur cinta. Misalnya, ajaran Islam menghendaki
pernikahan sebagai wujud cinta. Jika mencintai, maka menikahlah
dengannya. Nah, dalam pernikahan-lah orang bebas untuk mengekspresikan
cinta. Hubungan seksual juga baru boleh dilaksanakan dalam ikatan
pernikahan. Ekspresi cinta apapun di luar pernikahan dianggap sebagai
tabu.
Cinta, meskipun kemunculannya
benar-benar bebas. Tapi ekspresinya tidaklah bebas. Ia terkungkung norma
budaya. Misalnya saja, adalah hal biasa di negara barat, setelah
mengatakan cinta, kemudian melakukan hubungan seksual. Jam 8 malam
mengatakan cinta, lalu jam 10 malam melakukan hubungan seksual.
Sementara itu, di Indonesia, umumnya orang akan menunggu cukup lama
sebelum hubungan seksual bisa dilakukan. Bahkan masih sangat banyak yang
tidak mau melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Begitu juga tinggal bersama
menjadi tabu bagi sebagian budaya tapi menjadi budaya di beberapa
negara. Misalnya saja, di Inggris, adalah hal biasa tinggal bersama
kekasih tanpa ada ikatan pernikahan. Jika Anda penggemar sepak bola,
Anda pasti sering mendengar pemain-pemain bola yang baru menikah setelah
bertahun-tahun hidup bersama dan bahkan memiliki anak. Tapi tidak di
Yogyakarta. Kalau berani melakukannya, bakal di grebeg habis. Kalau cuma
diusir masih mendingan, tidak jarang sampai dipukuli karena dipandang
sebagai noda. Mereka yang tetap nekad tinggal bersama akan membekali
diri dengan surat nikah palsu.
Pacaran adalah hubungan cinta
yang semakin lama semakin diperbolehkan. Dulu, tidak ada anak muda yang
diperbolehkan pacaran. Saat ini, hampir tidak ada anak muda yang tidak
pacaran. Kegiatan yang dilakukan dalam pacaran pun sangat berbeda. Dulu,
jangankan memegang tangan, melihat pun harus dari lubang jendela.
Sekarang ini, tidak hanya ciuman, hubungan seksual mulai biasa dilakukan
oleh mereka yang berpacaran. Tidak heran jika angka kehamilan di luar
nikah semakin naik dari tahun ke tahun.
Kepada siapa orang boleh
mencintai pun budaya memberi batasan. Mencintai istri orang merupakan
tabu. Itu cinta terlarang. Lebih terlarang lagi mencintai (dalam arti
cinta romantik) kepada ibu, ayah, anak, saudara kandung, dan saudara
sedarah lainnya. Bahkan, perempuan yang mencintai pria jauh lebih tua
juga kurang diterima, begitu pun sebaliknya. Misalnya anak gadis belasan
tahun menikah dengan bapak-bapak umur 60 tahun. Pasti bakal dicurigai
hubungannya.
Bagaimana cinta sesama jenis?
Nah, dalam hal ini terjadi perbedaan antar budaya dalam menyikapinya.
Secara umum, di Amerika Serikat, Perancis, Jerman, dan beberapa negara
lain, cinta seperti itu sah-sah saja. Bahkan Belanda telah membuat
undang-undang yang memungkinkan pernikahan sesama jenis. Sementara itu,
di Indonesia umumnya masyarakat masih mengecam cinta sesama jenis.
Mereka yang mengalaminya jadi enggan menunjukkan diri. Namun ke depan,
agaknya masyarakat akan lebih terbuka dengan fenomena tersebut.
Cinta secara umum tidak hanya
mempengaruhi sektor privat. Ia juga mempengaruhi sektor publik. Banyak
kehidupan ekonomi didorong oleh adanya cinta. Misalnya, Anda melakukan
kegiatan ekonomi tertentu karena cinta. Anda membeli hadiah untuk yang
Anda cintai, adalah salah satunya. Namun, bukan itu kegiatan ekonomi
sebenarnya. Kegiatan ekonomi yang secara langsung didorong cinta adalah
produksi barang dan jasa untuk para pecinta. Mulai dari penerbitan
buku-buku cinta, barang-barang bertema cinta, cokelat (yang identik
dengan kue cinta), kebun bunga, percetakan dan sebagainya.
Salah satu kegiatan ekonomi yang
banyak mendorong kegiatan ekonomi masyarakat adalah saat hari Valentine
pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Hari itu ditasbihkan sebagai
hari milik cinta. Umumnya anak muda saat ini merayakannya. Mulai dari
memberi hadiah-hadiah spesial pada yang dicintai, ikut dalam berbagai
acara musik dan hiburan, melakukan perjalanan bersama, sampai makan di
restoran nan romantis. Semuanya mendorong naiknya volume perdagangan.
Pada saat Valentine Day, banyak produksi barang dikeluarkan untuk
menyambutnya. Salah satu yang paling diuntungkan adalah produsen cokelat
dan bunga mawar, sebab keduanya telah diidentikkan sebagai kue cinta
dan bunga cinta. Penjualan keduanya meningkat sangat tajam. Hampir
seluruh pusat perbelanjaan mempersiapkan secara khusus barang-barang
untuk hari Valentine.
Anda juga pasti tahu, industri
hiburan umumnya digerakkan oleh tema cinta. Hampir semua lagu bertema
cinta. Sangat jarang ada lagu populer yang tidak bertema cinta.
Sepertinya tema cinta tidak habis-habisnya digali. Coba Anda cari lagu
yang tidak bertema cinta, Anda akan menemukannya sedikit sekali
dibandingkan yang bertema cinta.
Pun film-film, drama dan opera
produksi manapun, hampir selalu bertema cinta. Entah itu buatan India,
Hongkong, Jepang, Perancis, Hollywood, sampai Iran. Jikapun cerita
intinya bukan cinta, adegan cinta biasanya tetap dimasukkan di sana.
Sebagai catatan, dari 10 film terlaris sepanjang masa di seluruh dunia,
hampir semuanya memasukkan tema cinta di dalamnya. Tiga film terlaris,
mulai Titanic (1997) yang menghasilkan $1,835,300,000, lalu The Lord of
the Rings : The Return of the King (2003) yang menghasilkan
$1,129,219,252, kemudian Pirates of the Caribbean : Dead Man’s Chest
(2006), yang menghasilkan $1,060,332,628, adakah yang tanpa cinta?
Selamat bercinta!
MENGENAL “HAL-HAL SEPUTAR PERTANYAAN TENTANG CINTA (4).”
Apakah cinta ada karena insting dasar manusia?Mengapa tertarik pada si dia?
Mengapa jatuh cinta pada si dia?
Apakah jatuh cinta?
Kapan seseorang merasa mencintai?
Apakah cinta ada karena insting dasar manusia?
Banyak ahli menyebutkan bahwa cinta merupakan salah satu emosi dasar yang dimiliki manusia, selain marah, bahagia, sedih, terkejut, jijik dan takut. Tidak ada manusia normal yang tidak mengalami cinta dalam hidupnya.
Kapan cinta romantik mulai dirasakan seseorang? Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak umur 3,5 tahun sudah bisa mengalami cinta yang penuh hasrat. Banyak yang masih ingat, pada saat masih sekolah dasar dulu telah mengalami jatuh cinta. Mereka begitu merindukan seseorang, bila bertemu hati berdegup kencang, dan senang sekali bisa melihatnya. Pendek kata, mereka telah jatuh cinta pada saat masih begitu muda. Perasaan cinta berhasrat itu (passionate), semakin menjadi-jadi pada saat seorang anak beranjak puber.
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada saat masih bayi, cinta sudah dirasakan. Namun berbeda bentuk dengan cinta pada orang dewasa. Ini yang membuat orang berkesimpulan bahwa cinta sudah ada dalam gen manusia. Merupakan hal alamiah seseorang memiliki cinta. Cinta yang dialami seseorang pada saat dewasa diketahui tergantung pada tipe kelekatan yang dimiliki saat orang itu masih kecil.
Bayi akan memiliki kelekatan aman (secure) pada ibunya jika mendapat afeksi yang dalam dan dibiarkan independen. Pada saat dewasa, mereka akan merasa aman dengan keintiman dan mampu untuk percaya dan bergantung pada orang lain. Bayi yang memiliki kelekatan ambivalen (disebabkan karena dibiarkan tergantung pada ibu, mengalami takut dikendalikan atau dikerasi), maka ketika dewasa, mereka akan mudah jatuh cinta, sangat khawatir diabaikan, dan ingin mencari kedekatan yang sedekat-dekatnya dengan orang lain. Adapun bayi yang memiliki kelekatan menghindar karena banyak diabaikan secara emosional, pada saat dewasa akan merasa kurang nyaman dengan hubungan yang intim dan dekat, serta sulit bergantung pada orang lain.
Mengapa tertarik pada si dia?
Coba Anda ingat-ingat kira-kira mengapa Anda jatuh cinta pada kekasih Anda. Apakah karena si dia cantik? Atau si dia tampan? Apa karena si dia orang kaya? Atau si dia baik hatinya? Pastinya, Anda bisa jatuh cinta padanya, karena si dia memiliki daya tarik. Begitu pun seseorang mencintai Anda, pastilah karena Anda memiliki daya tarik. Tanpa daya tarik, Anda tidak mungkin mendapatkan seseorang yang datang mencintai Anda.
Daya tarik bisa bersumber dari macam-macam hal. Bisa karena adanya kesamaan, adanya keakraban, adanya kedekatan fisik, dan adanya daya tarik pribadi. Mungkin saja Anda jatuh cinta karena semua hal itu sekaligus. Namun, mungkin saja hanya karena sebagian hal saja.
Kesamaan. Seseorang cenderung menyukai orang yang memiliki kemiripan, baik secara fisik, karakteristik kepribadian, nilai-nilai, sikap, ataupun latar belakang. Biasanya orang cenderung untuk menjalin hubungan cinta dengan orang yang dirasakan sama dalam hal daya tarik fisik Bila seseorang merasa tidak terlalu cantik, maka mungkin dia tidak akan mencintai orang yang terlalu tampan. Ia akan memilih orang yang kurang lebih setara dalam daya tarik fisik. Jika Anda secantik Julie Estelle, apakah Anda akan menjalin hubungan cinta dengan orang yang jelek? Kemungkinan tidak. Begitu pun kita lebih tertarik pada orang yang sama-sama menyukai kegiatan tertentu, misalnya sama-sama suka jalan-jalan. Lalu sama-sama satu agama, sama-sama memiliki pandangan terhadap yang hidup yang serupa, sama dalam hal tingkat ekonomi, dan berbagai kesamaan lainnya. Anda bisa melihat, sebagian besar pasangan memiliki banyak kesamaan di antara mereka. Umumnya pasangan relatif setara dalam hal etnisitas, kondisi ekonomi keluarga, umur, keyakinan, pendidikan, dan lainnya.
Keakraban. Apakah Anda menyukai orang yang akrab dengan Anda? Tentu saja Anda suka. Nah, semakin akrab diri kita dengan seseorang maka kita akan cenderung semakin tertarik padanya. Mereka yang semakin akrab juga akan ‘merasa’ semakin memiliki banyak kesamaan. Tidaklah mengherankan bila banyak hubungan cinta terbangun setelah melalui proses menjadi akrab. Banyak yang mula-mula berteman saja akhirnya menjadi sepasang kekasih.
Kedekatan fisik. Pasti Anda pernah tahu ada orang yang menikah dengan tetangganya, dulunya teman sekerja, atau dulunya satu kampus. Jangan-jangan Anda juga melakukannya. Nah, orang yang berada dekat secara fisik, cenderung lebih disukai. Interaksi mereka lebih kerap sehingga memungkinkan tumbuhnya rasa tertarik.
Daya tarik pribadi. Inilah sumber utama daya tarik seseorang. Pada umumnya orang menilai seseorang memiliki daya tarik atau tidak tergantung pada daya tarik pribadi yang dimiliki. Daya tarik pribadi mencakup daya tarik fisik, daya tarik kepribadian, dan daya tarik sosial. Sebuah penelitian tentang daya tarik yang dilakukan di Yogyakarta menunjukkan bahwa pada umumnya orang lebih mengukur faktor psikis seperti nilai-nilai, kepribadian, kecerdasan, prestasi, dan keberhasilan daripada faktor yang bersifat fisik seperti ketampanan atau kecantikan dan kedekatan fisik.
Kita cenderung menyukai orang yang memiliki daya tarik fisik yang relatif mirip dengan kita. Namun kita berkecenderungan untuk menilai yang kita cintai memiliki daya tarik fisik yang sedikit lebih tinggi dibandingkan diri kita. Hal itu menjadikan seseorang lebih puas karena merasa mendapatkan cinta dari seseorang yang lebih menarik. Secara umum, perempuan yang cantik dan laki-laki yang tampan adalah yang paling disukai dalam hubungan cinta. Kalau Anda tampan atau cantik, maka Anda lebih memiliki daya tarik. Daya tarik fisik rupa-rupanya tidak dinilai paling penting sebagai daya tarik. Seseorang yang tidak terlalu tampan akan tetapi berkepribadian menyenangkan akan memiliki daya tarik yang lebih besar daripada bila seseorang tampan tapi berkepribadian tidak menyenangkan atau jelek.
Apa yang membuat Anda tertarik dengan mereka yang pintar? Tidak lain karena secara sosial, mereka memiliki status lebih tinggi. Nah, status sosial yang dimiliki seseorang merupakan daya tarik kuat. Status sosial bisa berupa, kekuatan ekonomi atau finansial, kekuasaan, reputasi, ketenaran, dan lainnya. Daya tarik sosial juga tidak berarti hanya apa yang telah dimiliki oleh seseorang tetapi juga potensi seseorang untuk memperoleh status sosial yang tinggi. Anda lebih menyukai yang pintar karena mereka berkesempatan lebih besar untuk memperoleh status sosial yang tinggi. Begitu pun, mereka yang berpendidikan tinggi, dan belajar di perguruan tinggi terkemuka, lebih memiliki daya tarik karena mereka memiliki potensi lebih besar mendapatkan status sosial tinggi.
Mengapa jatuh cinta pada si dia?
Di atas telah dikupas tentang daya tarik yang bisa menyebabkan seseorang tertarik pada seseorang dan lantas jatuh cinta. Di luar sumber-sumber daya tarik yang dimiliki seseorang, ada beberapa hal lain yang juga berpengaruh dalam menimbulkan cinta. Hal tersebut adalah adanya penguatan positif dari seseorang, adanya asosiasi seseorang dengan sesuatu, dan adanya keseimbangan dalam hubungan.
1. Penguatan
Seseorang akan menyukai orang yang memberikan respons positif atas sikap dan tindakan yang diambilnya. Jika Anda jalan-jalan sore hari berjalan kaki lalu Anda dicela, tentu saja Anda kurang menyukai si pencela. Sebaliknya jika jalan-jalan Anda dipuji, maka Anda akan lebih menyukai yang memuji. Nah, mereka yang lebih banyak memberikan pujian dan persetujuan pada apa yang kita pikirkan dan kita lakukan akan cenderung lebih kita sukai. “I love you, because you love me’, begitu kita sering mendengar, adalah kata-kata yang muncul dari adanya prinsip penguatan, khususnya prinsip resiprositas. Emosi positif akan dibalas dengan emosi positif. Cinta akan dibalas cinta. Jadi, mencintailah maka Anda akan dicintai.
2. Asosiasi
Jika Anda laki-laki dan bertemu seorang gadis yang diasosiasikan dengan dunia hitam, misalnya pelacur, apa Anda akan menyukainya? Begitupun jika Anda dikenal dekat dengan sesuatu yang negatif, misalnya dikenal sebagai Johan si pemabuk, Johan si pemadat, Johan si pencuri, Johan si pelaku kekerasan, apakah Anda bakal menarik bagi gadis-gadis? Sudah pasti Anda tidak menarik bagi mereka. Sebab, seseorang cenderung menyukai orang yang diasosiasikan dengan hal-hal baik. Agar disukai, Anda harus dikenal lewat sesuatu yang positif, misalnya Johan si penolong atau Johan si baik hati.
3. Pertukaran yang seimbang
Merupakan sesuatu yang alamiah bila kita memperhitungkan keuntungan dan kerugian dari suatu hubungan, meskipun tidak selalu eksplisit. Jika Anda sangat memperhatikan seseorang, menyediakan banyak waktu untuknya, namun si dia hanya memberikan sedikit waktu buat Anda dan juga kurang memperhatikan, maka Anda akan cenderung kurang menyukainya. Kalaupun Anda merasa jatuh cinta pada pandangan pertama, rasa cinta akan memudar seiring waktu.
Apakah jatuh cinta?
Kapan Anda menyadari bahwa Anda mencintai seseorang? Tentu saja saat Anda menyadari telah jatuh cinta padanya. Cinta adalah sebuah proses, dan jatuh cinta adalah proses pertamanya. Ibarat cinta adalah lari maraton, maka jatuh cinta adalah langkah pertamanya. Jadi, jatuh cinta terjadi saat di mana seseorang menyadari bahwa dirinya mencintai seseorang. Ia merupakan transisi dari tidak mencintai kepada mencintai. Namun tidak hanya itu, jatuh cinta juga mensyaratkan adanya dorongan kuat untuk dekat dan membangun hubungan romantis. Saat itulah di mana seorang pecinta akan berusaha agar yang disadari dicintainya, bisa digandeng untuk dijadikan pasangan.
Jatuh cinta kadang seperti berkah dari langit yang datangnya tiba-tiba. Bertemu dengan seseorang sekali di bus, lantas Anda merasa jatuh cinta. Jika Anda begitu, tentu saja jenis cinta Anda adalah passionate love, sebuah cinta yang penuh hasrat.. Namun boleh jadi, seseorang kurang menyadari sedang jatuh cinta, karena cinta terbangun melalui proses persahabatan dan keakraban yang lama. Mereka yang bertahun-tahun menjadi sahabat, mungkin tidak menyadari bahwa di antara mereka telah terjalin cinta yang cukup dalam. Banyak dari mereka bahkan tetap tidak sadar, meskipun telah menikah.
Seseorang yang jatuh cinta akan menghayati peran jenisnya secara sungguh-sungguh. Jika Anda laki-laki dan jatuh cinta pada perempuan, bukankah Anda jadi menyadari kelelakian Anda? Begitu pun jika Anda perempuan, dan jatuh cinta pada laki-laki, maka Anda semakin memantapkan kepribadian Anda sebagai perempuan. Coba Anda bayangkan, jika Anda menganggap diri laki-laki tapi hanya bisa jatuh cinta pada laki-laki, bukankah Anda akan bertanya-tanya apakah Anda laki-laki sejati atau bukan?!
Apa yang terjadi pada saat seseorang jatuh cinta? Mereka yang jatuh cinta mengalami perubahan konsep diri, harga diri dan efikasi diri. Jika Anda jatuh cinta, maka Anda sebetulnya cukup merasa percaya diri untuk terlibat dan bergabung bersama orang lain. Anda akan menilai diri Anda lebih positif. Dengan penilaian lebih positif, maka Anda merasa harga diri meningkat. Dengan harga diri meningkat, Anda akan mengubah konsep diri. Misalnya jika mula-mula Anda merasa tidak cukup berharga untuk menjalin hubungan dengan seseorang, saat jatuh cinta Anda lantas memiliki keberanian besar untuk menjalin hubungan. Tidak jarang mereka yang jatuh cinta akan mengalami perubahan drastis dalam dirinya. Ada yang dulunya pendiam jadi tidak lagi pendiam. Ada yang dulunya malas, jadi rajin. Ada yang dulunya kumal, jadi rapi jali.
Adakah orang yang tidak mampu untuk jatuh cinta? Ya, ada orang yang tidak mampu jatuh cinta. Mereka adalah orang yang menilai diri sendiri sangat rendah dan memiliki harga diri yang juga sangat rendah. Mereka merasa diri tidak layak bagi siapa pun. Meskipun mereka bisa saja menyadari adanya rasa cinta pada seseorang, namun tidak ada dorongan kuat untuk menjalin hubungan cinta. Oleh sebab itu, tidak ada jatuh cinta, sebab jatuh cinta adalah saat seseorang menyadari jatuh cinta dan muncul dorongan kuat menjalin hubungan cinta.
Kapan seseorang merasa mencintai?
Nah, akhirnya kita sampai pada pertanyaan, kapan seseorang merasa dirinya mencintai seseorang. Kita menganggap cinta hadir dalam hidup kita karena hadirnya orang lain (terutama lawan jenis), adanya keterbangkitan fisiologis yang kemudian disebut cinta, dan adanya situasi-situasi dipelajari yang disebut cinta. Pertama, hadirnya orang lain. Kehadiran lawan jenis sangat jelas merupakan penanda pertama kemunculan cinta. Lawan jenis yang bisa memunculkan cinta adalah yang memiliki daya tarik tertentu, seperti tampan, sehat dan sebagainya, seperti yang telah dibahas di atas.
Kedua, keterbangkitan fisiologis. Anda tahu Anda jatuh cinta pada saat Anda merasakan adanya suatu perbedaan dalam diri Anda. Anda merasakan sesuatu yang lain padanya. Ketika bertemu dengannya, Anda mengalami hal yang tidak dialami ketika bertemu orang lain. Anda mungkin mengalami cemas, gelisah, gembira berlebihan, dan lainnya.
Ketiga, pengaruh situasi yang dipelajari. Anda mungkin berharap seseorang akan datang untuk mengatakan cinta, karena begitulah lagu-lagu dan film menceritakan pada Anda. Nah, jika Anda belajar bahwa situasi-situasi tertentu merupakan ekspresi cinta, maka ketika Anda menghadapinya, Anda akan merasa jatuh cinta. Jika tidak ada orang lain yang menganggapnya sebagai cinta, maka Anda tidak akan menganggapnya cinta. Dulu, pada saat cinta tidak se-masif sekarang pengaruhnya, orang tidak terlalu peduli tentang cinta, dan tidak mengharapkannya.
MENGENAL “HAL-HAL SEPUTAR PERTANYAAN TENTANG CINTA (3).”
Benarkah ada tipe cinta yang berbeda?
Segitiga cinta dari Robert Stenberg
Enam warna cinta dari John Allan Lee
Kuis: tentukan tipe cintamu
Segitiga cinta dari Robert Stenberg
Enam warna cinta dari John Allan Lee
Kuis: tentukan tipe cintamu
Benarkah ada tipe cinta yang berbeda?
Apa cinta yang Anda rasakan?
Boleh jadi bergelora dan penuh hasrat. Namun orang lain mungkin
merasakan cinta tidak seperti Anda. Mereka tidak bergelora dalam
merasakan cinta. Nah, sejak dulu para ahli menyadari perbedaan itu dan
telah mencoba menyingkapkan perbedaan-perbedaan cinta yang dialami
manusia.
Banyak ahli membedakan adanya 2
tipe cinta yang berbeda, yakni cinta yang penuh hasrat (passionate love)
dan cinta yang penuh keintiman (companionate love). Keduanya berbeda
dalam intensitas emosi yang dialami. Cinta yang penuh hasrat ditandai
adanya intensitas emosi yang tinggi, dan penuh gelora. Sedangkan cinta
yang penuh keintiman kurang adanya intensitas emosi, namun adanya
kelekatan, keintiman dan komitmen tinggi terhadap cinta.
Sebagian ahli menemukan bahwa
cinta tidak hanya terpolarisasi dalam 2 kutub berbeda seperti di atas.
Berdasarkan penelitian, mereka mengidentifikasi tipe-tipe cinta yang
lain, yang harus dibedakan menjadi tipe cinta tersendiri. Salah satu
peneliti cinta, yakni ahli psikologi Robert Sternberg, berhasil
mengidentifikasi suatu model cinta yang disebut segitiga cinta atau
‘triangle of love’. Menurutnya, cinta memiliki tiga dimensi utama, yakni
hasrat (passion), keintiman/kedekatan (intimacy), dan komitmen
(commitment). Peneliti lain menemukan hal yang tidak jauh berbeda. John
Allan Lee, seorang antropolog, berhasil mengidentifikasi bahwa cinta
terdiri dari 6 jenis yang berbeda. Identifikasinya dikenal dengan
sebutan enam warna cinta atau ‘six color of love’. Lee membedakan ada
tiga cinta primer, yakni eros, ludus, dan storge, serta tiga jenis cinta
sekunder, yakni mania, pragma, dan agape. Sementara itu Clyde Hendrick
& Susan Hendrick juga berhasil mengidentifikasi enam tipe cinta
berbeda, yaitu passionate love, game-playing love, friendship love,
practical love, dependent love, dan selfless love.
Selain ketiga tipologi cinta di
atas, masih ada pembagian tipe-tipe cinta yang berbeda. Hampir setiap
kebudayaan memiliki pembagian tersendiri. Misalnya ada yang membagi
cinta dalam 4 jenis, yakni tipe cinta api, cinta air, cinta udara, dan
cinta tanah. Ada juga yang membaginya berdasarkan mitologi binatang ,
misalnya cinta anjing, cinta merpati, dan lainnya. Pendek kata, cinta
memang memiliki tipe-tipe.
Buku ini hanya akan membahas
tipologi cinta menurut Robert Sternberg yakni segitiga cinta dan enam
warna cinta dari John Allan Lee. Keduanya dibahas di sini karena
keduanya merupakan tipologi yang paling banyak digunakan di dunia
akademik, oleh karena itu cukup teruji kebenarannya.
Segitiga cinta dari Robert Sternberg
Menurut tipologi ini, cinta
memiliki tiga dimensi, yakni hasrat (passion), keintiman/kedekatan
(intimacy), dan komitmen (commitment). Dimensi hasrat (passion)
memfokuskan pada intensnya perasaan dan keterbangkitan yang muncul dari
daya tarik fisik dan daya tarik seksual. Mereka yang mengalami jenis
cinta ini mengalami ketertarikan fisik yang nyata, selalu memikirkan
yang dicintai sepanjang waktu, melakukan kontak mata yang intens bila
bertemu, mengalami perasaan indah terlambung ke awan, mengagumi dan
terpesona dengan pasangan, detak jantung meningkat bila berjumpa,
mengalami perasaan sejahtera, ingin selalu bersama yang dicintai,
memiliki energi besar untuk melakukan sesuatu demi pasangan, merasa
memiliki kesamaan dalam banyak hal, dan merasa sangat berbahagia.
Dimensi keintiman (intimacy)
menekankan pada kedekatan perasaan antara dua orang dan kekuatan yang
mengikat mereka untuk bersama. Sebuah hubungan akan mencapai keintiman
emosional manakala kedua pihak saling mengerti, terbuka, dan saling
mendukung, dan bisa berbicara apapun tanpa merasa takut ditolak. Mereka
mampu untuk saling memaafkan dan menerima, khususnya ketika mereka tidak
sependapat atau berbuat kesalahan.
Dimensi komitmen (commitment)
diartikan sebagai keputusan untuk tetap bersama seorang pasangan dalam
hidupnya. Komitmen berarti pula mencurahkan perhatian, melakukan sesuatu
yang menjaga suatu hubungan tetap langgeng, dan melindungi hubungan itu
dari bahaya, dan memperbaikinya bila hubungan itu dalam keadaan
kritis.
- Kombinasi dari tiga dimensi cinta utama, menghasilkan adanya 8 tipe cinta berbeda. Satu tipe adalah nonlove,
berarti tidak ada cinta. Kebanyakan hubungan antar manusia merupakan
nonlove, misalnya antara guru dan murid, antara penumpang dan sopit
taksi, antara pembeli dan penjual, dan sebagainya. Oleh karena itu
sebenarnya hanya ada 7 tipe cinta yang benar-benar mengandung cinta.
Liking (intimacy). Hubungan secara esensial dimaknai sebagai persahabatan. Tipe cinta ini mengandung kehangatan, keintiman, kedekatan, dan emosi positif lainnya, akan tetapi kurang adanya hasrat (passion) dan commitment.
Infatuation (Passion). Dalam tipe cinta ini ‘cinta pada pandangan pertama’ menjadi cerita yang paling menonjol. Daya tarik satu sama lain sangat kelihatan dan menggetarkan. Gelora dan hasrat sangat tampak.
Empty love (Commitment). Dalam cinta ini, antar pasangan memiliki komitmen untuk saling setia dan setia pula terhadap hubungan itu. Akan tetapi mereka kurang memiliki keterhubungan emosi yang dalam dan tidak pula memiliki hasrat yang mendalam.
Romantic love (Intimacy + passion). Pasangan memiliki rasa dekat dan keterhubungan serta daya tarik fisik yang kuat. Mereka memiliki hasrat yang menyala dan memiliki kedekatan emosional. Mereka yang memiliki tpe cinta ini tidak memiliki komitmen untuk setia terhadap hubungan dan terhadap pasangan.
Companionate love (intimacy + commitment). Dalam hubungan cinta tipe ini terdapat persahabatan yang stabil dan jangka panjang. Mereka yang memiliki tipe cinta ini memiliki kedekatan emosional yang tinggi, berkeputusan untuk mencintai pasangan, dan komitmen untuk selamanya dalam hubungan itu. Tipe hubungan ini sering disebut ‘persahabatan terbaik, dimana tidak ada ketertarikan seksual ataupun kalau ada dalam pernikahan jangka panjang daya tarik seksual akan memudar dan tidak diangggap penting.
Fatuous love (passion + commitment). Hubungannya penuh gelora dan hangat. Akan tetapi biasanya hubungan seperti ini tidak stabil dan berisiko cepat berakhir.
Consummate love (intimacy + passion + commitment). Ini adalah cinta yang lengkap dimana setiap orang ingin mencapainya. Dalam tipe cinta ini terdapat hasrat, terdapat keintiman, dan sekaligus terdapat komitmen. Inilah tipe cinta yang diidealkan.
Enam warna cinta dari John Allan Lee
John Allan Lee adalah seorang
antropolog yang banyak mempelajari cinta. Ia mengemukakan bahwa cinta
memiliki 3 jenis cinta yang utama dan 3 jenis cinta sekunder. Tiga jenis cinta primer adalah eros, ludus, dan storge. Sedangkan tiga jenis cinta sekunder adalah mania, pragma, dan agape. Tipe cinta sekunder merupakan perpaduan antara tipe-tipe cinta primer. Tipe
cinta mania merupakan perpaduan antara tipe cinta eros dan tipe cinta
ludus. Tipe cinta pragma adalah tipe cinta sebagai hasil perpaduan tipe
cinta ludus dan storge. Sedangkan tipe cinta agape adalah perpaduan tipe
cinta eros dan tipe cinta storge.
- Berikut adalah ciri-ciri masing-masing tipe cinta, baik tipe cinta primer maupun tipe cinta sekunder.
1. Tipe cinta primer eros.
Daya tarik fisik dan emosional yang kuat, komitmen terhadap yang dicintai
Penuh gairah akan cintanya
Cinta pada orang yang diidealkan
Cinta pada pandangan pertama, berdasarkan daya tarik fisik dan keterbangkitan fisik.
2. Tipe cinta primer ludus
Cinta dianggap sebagai suatu permainan (game-playing Love)
Tidak ada komitmen terhadap cinta dan pasangan
Tidak pernah ada kecemburuan yang sesungguhnya.
Tanpa adanya komitmen dan kecemburuan, maka cinta terbebas dari kecemasan dan selalu menyenangkan. Bagi mereka hal inilah yang dinilai sebagai cinta yang sesungguhnya.
Dapat mencintai lebih dari satu orang pada saat bersamaan
Dapat dengan mudah mencintai seseorang lalu beralih ke yang lainnya.
Cinta dianggap sebagai suatu permainan (game-playing Love)
Tidak ada komitmen terhadap cinta dan pasangan
Tidak pernah ada kecemburuan yang sesungguhnya.
Tanpa adanya komitmen dan kecemburuan, maka cinta terbebas dari kecemasan dan selalu menyenangkan. Bagi mereka hal inilah yang dinilai sebagai cinta yang sesungguhnya.
Dapat mencintai lebih dari satu orang pada saat bersamaan
Dapat dengan mudah mencintai seseorang lalu beralih ke yang lainnya.
3. Tipe cinta primer storge
Perasaan yang ada kurang berkobar-kobar tetapi mengandung afeksi yang dalam.
Komitmen kuat terhadap hubungan yang telah dibuat
Lebih sebagai hubungan persahabatan yang membutuhkan kepercayaan satu sama lain sepanjang waktu untuk membangunnya.
Perasaan yang ada kurang berkobar-kobar tetapi mengandung afeksi yang dalam.
Komitmen kuat terhadap hubungan yang telah dibuat
Lebih sebagai hubungan persahabatan yang membutuhkan kepercayaan satu sama lain sepanjang waktu untuk membangunnya.
4. Tipe cinta sekunder mania (kombinasi eros dan ludus)
Cinta yang obsesif, sangat intens, penuh kecemasan, dan posesif.
Orang yang dicintai dipikirkan terus menerus
Ada kebutuhan yang sangat besar untuk dicintai
Ada kebutuhan untuk menjamin cinta akan terus bertahan sampai kapanpun
Cinta yang obsesif, sangat intens, penuh kecemasan, dan posesif.
Orang yang dicintai dipikirkan terus menerus
Ada kebutuhan yang sangat besar untuk dicintai
Ada kebutuhan untuk menjamin cinta akan terus bertahan sampai kapanpun
5. Tipe cinta sekunder pragma (kombinasi ludus dan storge)
Cinta dipandang sebagai sesuatu yang realistik dan praktis.
Dalam menemukan yang dicintai dilihat kesamaan demografi dan kualitas kepribadian yang dibutuhkan untuk kecocokan dan lebih dari itu untuk keberlanjutan hubungan.
Cinta dipandang sebagai sesuatu yang realistik dan praktis.
Dalam menemukan yang dicintai dilihat kesamaan demografi dan kualitas kepribadian yang dibutuhkan untuk kecocokan dan lebih dari itu untuk keberlanjutan hubungan.
6. Tipe cinta sekunder agape (kombinasi eros dan storge)
Penuh perhatian pada yang dicintai tanpa adanya kepentingan pribadi.
Cinta dilihat sebagai sesuatu yang intens dan penuh persahabatan.
Mereka menambahkan kualitas cinta dengan keinginan saling menolong (altruisme), dimana kebutuhan yang dicintai didahulukan daripada kebutuhan-kebutuhannya sendiri
Penuh perhatian pada yang dicintai tanpa adanya kepentingan pribadi.
Cinta dilihat sebagai sesuatu yang intens dan penuh persahabatan.
Mereka menambahkan kualitas cinta dengan keinginan saling menolong (altruisme), dimana kebutuhan yang dicintai didahulukan daripada kebutuhan-kebutuhannya sendiri
Kuis Cinta
Silakan jawab
pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan seakurat mungkin. Jika
Anda tidak sedang memiliki pasangan atau kekasih, jawab pertanyaan
berikut dengan orang yang paling baru menghiasi pikiran Anda. Jika
tidak, jawablah berdasarkan perkiraan respons Anda terhadap
pernyataan-pernyataan yang ada.
Skala
Sangat setuju
Setuju
netral
tidak setuju
sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
netral
tidak setuju
sangat tidak setuju
Skoring
Skor cintamu bisa Kamu peroleh dengan memberikan nilai berdasarkan skala di atas pada setiap item. Jumlahkan dan bagi 7. Nilai terkecil yang Kamu dapat dalam satu jenis cinta berarti itulah jenis cinta yang Kamu miliki. Bisa jadi Kamu khas memiliki salah satu jenis cinta yang ada namun bisa juga kombinasi dari tipe-tipe.
Skor cintamu bisa Kamu peroleh dengan memberikan nilai berdasarkan skala di atas pada setiap item. Jumlahkan dan bagi 7. Nilai terkecil yang Kamu dapat dalam satu jenis cinta berarti itulah jenis cinta yang Kamu miliki. Bisa jadi Kamu khas memiliki salah satu jenis cinta yang ada namun bisa juga kombinasi dari tipe-tipe.
Eros
Pasangan saya dan saya saling tertarik segera setelah pertama kali berjumpa
Percintaan kami sangat intens dan memuaskan
Pasangan saya dan saya bisa dengan cepat saling terlibat secara emosional
Pasangan saya dan saya sungguh-sungguh saling mengerti satu sama lain
Pasangan saya dan saya memiliki fisik yang benar-benar sangat sesuai satu sama lain seperti campuran kimia.
Saya merasa bahwa pasangan saya sangatlah berarti, dan saya sangat berarti baginya.
Pasangan saya memenuhi standar ideal saya akan sebuah kecantikan/ketampanan.
Pasangan saya dan saya saling tertarik segera setelah pertama kali berjumpa
Percintaan kami sangat intens dan memuaskan
Pasangan saya dan saya bisa dengan cepat saling terlibat secara emosional
Pasangan saya dan saya sungguh-sungguh saling mengerti satu sama lain
Pasangan saya dan saya memiliki fisik yang benar-benar sangat sesuai satu sama lain seperti campuran kimia.
Saya merasa bahwa pasangan saya sangatlah berarti, dan saya sangat berarti baginya.
Pasangan saya memenuhi standar ideal saya akan sebuah kecantikan/ketampanan.
Ludus
Saya berusaha menjaga agar pasangan sedikitpun tak ragu akan kesetiaan saya terhadapnya
Saya dapat dengan mudah melakukan selingkuh terhadap pasangan saya
Bila pasangan saya terlalu tergantung pada saya, saya akan sedikit mundur
Saya menikmati percintaan saya dengan beberapa pasangan saya
Saya percaya bahwa pasangan saya tidak akan mengetahui kalau saya menyakitinya.
Saya kadang-kadang harus menjaga pasangan saya agar tidak menemukan cinta saya yang lain.
Pasangan saya akan terganggu bila ia tahu tentang beberapa hal yang pernah saya lakukan bersama orang lain.
Saya berusaha menjaga agar pasangan sedikitpun tak ragu akan kesetiaan saya terhadapnya
Saya dapat dengan mudah melakukan selingkuh terhadap pasangan saya
Bila pasangan saya terlalu tergantung pada saya, saya akan sedikit mundur
Saya menikmati percintaan saya dengan beberapa pasangan saya
Saya percaya bahwa pasangan saya tidak akan mengetahui kalau saya menyakitinya.
Saya kadang-kadang harus menjaga pasangan saya agar tidak menemukan cinta saya yang lain.
Pasangan saya akan terganggu bila ia tahu tentang beberapa hal yang pernah saya lakukan bersama orang lain.
Storge
Sangat sulit untuk mengatakan bahwa persahabatan saya dengannya mulai beralih menjadi cinta
Saya ingin selalu menjadi sahabat bagi pasangan saya
Cinta kami didasari persahabatan yang dalam, bukan atas dasar emosi mistis yang misterius.
Untuk menjadi terlihat nyata, cinta kami memerlukan sejenak perhatian.
Cinta kami adalah cinta yang paling baik karena tumbuh setelah melalui persahabatan yang panjang.
Persahabatan kami secara perlahan berubah menjadi cinta.
Hubungan cinta kami adalah yang paling memuaskan karena dibangun dari persahabatan yang baik.
Sangat sulit untuk mengatakan bahwa persahabatan saya dengannya mulai beralih menjadi cinta
Saya ingin selalu menjadi sahabat bagi pasangan saya
Cinta kami didasari persahabatan yang dalam, bukan atas dasar emosi mistis yang misterius.
Untuk menjadi terlihat nyata, cinta kami memerlukan sejenak perhatian.
Cinta kami adalah cinta yang paling baik karena tumbuh setelah melalui persahabatan yang panjang.
Persahabatan kami secara perlahan berubah menjadi cinta.
Hubungan cinta kami adalah yang paling memuaskan karena dibangun dari persahabatan yang baik.
Pragma
Saya memikirkan apa yang pasangan saya akan lakukan dalam hidupnya sebelum saya memiliki komitmen terhadapnya.
Saya telah berusaha merencanakan hidup saya secara hati-hati sebelum memilih pasangan.
Menurut saya, pasangan cinta yang terbaik adalah yang memiliki latar belakang yang sama.
Sebelum melibatkan diri secara mendalam dengan pasangan saya, saya berusaha membayangkan kecocokan latar belakang keturunannya dengan latar belakang saya dalam rangka kemungkinan pemilikan anak
Bagi saya, pertimbangan utama memilih pasangan adalah persetujuan keluarga saya.
Bagi saya, faktor penting dalam memilih pasangan adalah apakah ia akan menjadi orangtua yang baik atau tidak.
Bagi saya, salah satu pertimbangan dalam memilih pasangan adalah bagaimana ia akan dapat membantu karier saya.
Saya memikirkan apa yang pasangan saya akan lakukan dalam hidupnya sebelum saya memiliki komitmen terhadapnya.
Saya telah berusaha merencanakan hidup saya secara hati-hati sebelum memilih pasangan.
Menurut saya, pasangan cinta yang terbaik adalah yang memiliki latar belakang yang sama.
Sebelum melibatkan diri secara mendalam dengan pasangan saya, saya berusaha membayangkan kecocokan latar belakang keturunannya dengan latar belakang saya dalam rangka kemungkinan pemilikan anak
Bagi saya, pertimbangan utama memilih pasangan adalah persetujuan keluarga saya.
Bagi saya, faktor penting dalam memilih pasangan adalah apakah ia akan menjadi orangtua yang baik atau tidak.
Bagi saya, salah satu pertimbangan dalam memilih pasangan adalah bagaimana ia akan dapat membantu karier saya.
Mania
Ketika terjadi sesuatu yang tidak benar antara saya dan pasangan saya, perut saya mengalami gangguan
Bila pasangan saya dan saya bertengkar, saya merasa tertekan sekali bahkan kadang saya berpikir untuk bunuh diri
Kadangkala saya mendapatkan kesenangan yang luar biasa dalam merasakan cinta terhadap pasangan saya yang membuat saya tidak dapat tidur
Semenjak saya jatuh cinta terhadap pasangan saya, saya mengalami gangguan konsentrasi dan berbagai hal lainnya.
Ketika pasangan saya tidak membalas perhatian yang saya berikan padanya, saya merasa sakit.
Saya tidak dapat bersantai bila saya tahu/mengira bahwa pasangan saya sedang bersama orang lain
Bila pasangan saya mengabaikan saya untuk beberapa waktu, saya kadang-kadang merasa melakukan tindakan bodoh untuk mendapatkan perhatiannya kembali.
Ketika terjadi sesuatu yang tidak benar antara saya dan pasangan saya, perut saya mengalami gangguan
Bila pasangan saya dan saya bertengkar, saya merasa tertekan sekali bahkan kadang saya berpikir untuk bunuh diri
Kadangkala saya mendapatkan kesenangan yang luar biasa dalam merasakan cinta terhadap pasangan saya yang membuat saya tidak dapat tidur
Semenjak saya jatuh cinta terhadap pasangan saya, saya mengalami gangguan konsentrasi dan berbagai hal lainnya.
Ketika pasangan saya tidak membalas perhatian yang saya berikan padanya, saya merasa sakit.
Saya tidak dapat bersantai bila saya tahu/mengira bahwa pasangan saya sedang bersama orang lain
Bila pasangan saya mengabaikan saya untuk beberapa waktu, saya kadang-kadang merasa melakukan tindakan bodoh untuk mendapatkan perhatiannya kembali.
Agape
Saya berusaha selalu membantu pasangan saya melalui waktu-waktu yang sulit baginya.
Saya biasanya berkeinginan untuk mengorbankan keinginan saya demi pasangan saya agar mencapai apa yang diinginkannya.
Bila pasangan saya marah terhadap saya, saya tetap mencintainya sepenuhnya dan tanpa syarat.
Apapun yang saya miliki adalah milik pasangan saya untuk digunakannya, bilamana ia memilihnya.
Saya lebih suka saya yang menderita daripada pasangan saya yang menderita.
Saya tidak dapat berbahagia kecuali jika saya memberikan kebahagiaan pada pasangan saya sebelum saya sendiri.
Saya akan menanggung segala sesuatunya demi pasangan saya.
Saya berusaha selalu membantu pasangan saya melalui waktu-waktu yang sulit baginya.
Saya biasanya berkeinginan untuk mengorbankan keinginan saya demi pasangan saya agar mencapai apa yang diinginkannya.
Bila pasangan saya marah terhadap saya, saya tetap mencintainya sepenuhnya dan tanpa syarat.
Apapun yang saya miliki adalah milik pasangan saya untuk digunakannya, bilamana ia memilihnya.
Saya lebih suka saya yang menderita daripada pasangan saya yang menderita.
Saya tidak dapat berbahagia kecuali jika saya memberikan kebahagiaan pada pasangan saya sebelum saya sendiri.
Saya akan menanggung segala sesuatunya demi pasangan saya.
MENGENAL “HAL-HAL SEPUTAR PERTANYAAN TENTANG CINTA.”
Dominasi dalam cinta
Penyingkapan diri dalam cinta
Komitmen dalam cinta
Kelekatan dalam cinta
Kecemburuan dalam cinta
Kepuasan dalam cinta
Konflik dalam cinta
Penyingkapan diri dalam cinta
Komitmen dalam cinta
Kelekatan dalam cinta
Kecemburuan dalam cinta
Kepuasan dalam cinta
Konflik dalam cinta
Dominasi dalam cinta?
Apa yang Anda ingat tentang kata
dominasi? Mungkin tentang adanya satu pihak yang menguasai lainnya.
Seperti suami yang menguasai istrinya. Nah, cinta pun semacam itu. Ada
dominasi yang mungkin terjadi dalam cinta. Tentunya tidak semua cinta,
karena cinta sejati mungkin tanpa dominasi. Sekarang coba Anda ingat,
siapa yang diharapkan lebih patuh, Anda atau kekasih Anda? Setara?! Jika
setara, siapa yang lebih banyak menentukan keputusan tentang hidup Anda
berdua? Siapa yang lebih sering memutuskan mau pergi ke mana dan mau
apa? Siapa yang lebih kerap memutuskan mau membeli apa dan mau makan
apa? Anda atau kekasih Anda?
Nah, siapa yang lebih banyak
menentukan bagaimana hubungan cinta berjalan adalah pemegang dominasi.
Ia penguasa dalam hubungan cinta Anda. Pernah kan mendengar tentang
ikatan suami takut istri? Hal itu ada karena adanya dominasi dalam
hubungan. Seorang istri mendominasi hubungan, di mana sang suami hanya
patuh belaka pada istrinya.
Sampai saat ini, umumnya
masyarakat masih menilai bahwa laki-laki adalah pihak yang sepantasnya
berperan dominan dalam hubungan cinta dengan perempuan. Pihak perempuan
diharapkan untuk lebih menurut apa kehendak laki-laki. Sejarah panjang
dominasi laki-laki telah menjadikan perempuan menyerahkan dominasi
kepada laki-laki baik secara sadar ataupun tidak. Laki-laki diberi hak
untuk mengatur dan mengelola hubungan. Laki-laki secara otomatis
diserahi jabatan sebagai pemimpin rumah tangga hanya karena ia
laki-laki.
Dominasi juga bersumber dari
sumber daya pribadi dan tingkat ketergantungan terhadap hubungan. Mereka
yang memiliki sumber daya pribadi lebih tinggi biasanya akan lebih
dominan dalam hubungan. Beberapa sumber daya pribadi misalnya
penghasilan yang lebih besar, tingkat pendidikan dan pengetahuan yang
lebih tinggi, daya tarik fisik yang lebih tinggi, melalui kekerasan dan
ancaman, dan lainnya. Dalam hal ketergantungan, semakin tergantung
seseorang di dalam hubungan maka orang itu juga akan memiliki kekuasaan
mengatur dan mengelola hubungan yang semakin rendah. Bila Anda sangat
tergantung pada kekasih Anda, maka akan sangat mungkin Anda didominasi
kekasih Anda.
Penyingkapan diri dalam cinta
Penyingkapan diri adalah kegiatan
membagi perasaan dan informasi yang akrab pada orang lain, dalam hal
ini pada pasangan cinta Anda. Seseorang yang mencintai pasangannya akan
banyak menyingkapkan dirinya. Semakin banyak dan dalam informasi serta
perasaan yang disingkapkan, maka hubungan itu bisa dinilai semakin
mendalam. Mereka yang hubungannya bertahan lama dan memuaskan adalah
mereka yang menyingkapkan diri lebih banyak. Jadi, jika hubungan ingin
bertahan lebih lama dan lebih memuaskan, percayailah pasangan Anda
dengan menyingkapkan diri Anda sedalam-dalamnya.
Apa yang disingkapkan kepada
pasangan? Mereka yang memiliki cinta yang dalam benar-benar
menyingkapkan diri seluruhnya. Tidak ada rahasia sedikit pun. Semua
perasaan yang dirasakan, peristiwa yang dialami, kisah masa lalu,
rahasia pribadi, kebiasaan-kebiasaan buruk, dan semuanya yang lain
disingkapkan kepada pasangan. Sedangkan mereka yang baru pada tahap awal
hubungan cinta, biasanya menyingkapkan diri hanya pada beberapa hal
saja. Namun, seiring waktu, secara bertahap mereka akan menyingkapkan
diri seluruhnya.
Ada satu prinsip yang harus Anda
taati dalam proses penyingkapan diri, yakni singkapkanlah sebanyak yang
disingkapkan orang. Biasanya orang cenderung tidak nyaman jika orang
lain menyingkapkan diri lebih banyak. Oleh karena itu mereka bisa
menarik diri dari hubungan lebih lanjut. Agar hubungan bisa terus
berlanjut dengan nyaman, jagalah keseimbangan dalam penyingkapan diri.
Komitmen dalam cinta
Cinta adalah sebentuk emosi.
Sebagaimana bentuk emosi lain, sulit untuk bisa bertahan sangat lama.
Padahal orang selalu berharap untuk memiliki cinta selamanya. Nah, oleh
karena itu harus ada komitmen untuk melanggengkan cinta. Jika cinta
surut, bisa dikuatkan kembali dengan adanya komitmen. Adanya komitmen
inilah yang menjamin keberlanjutan hubungan cinta. Jika tidak ada
komitmen, maka pada saat cinta surut hubungan akan bubar. Mereka-mereka
yang kawin-cerai berkali-kali biasanya hanya memiliki cinta tapi tidak
memiliki komitmen.
Lalu apa sesungguhnya komitmen?
Komitmen diartikan sebagai keadaan psikologis di mana seseorang merasa
terikat atau terhubung dengan seseorang, dan secara langsung
mempengaruhi keputusan seseorang untuk melanjutkan atau mengakhiri
hubungan. Jika Anda memiliki komitmen tinggi, maka Anda merasa sangat
terikat dengan pasangan dan tidak akan mengakhiri hubungan. Jika
hubungan rusak, Anda akan berupaya memperbaikinya. Sebaliknya jika Anda
memiliki komitmen rendah, maka Anda kurang terikat dengan pasangan.
Boleh jadi Anda akan selingkuh atau malah berniat mengakhiri hubungan.
Sedangkan jika Anda mengakhiri hubungan sama sekali, tentu saja Anda
akan disebut tidak berkomitmen.
Komitmen lebih sering merupakan
hasil dari suatu proses, ketimbang muncul tiba-tiba. Biasanya komitmen
akan muncul jika kepuasan dalam hubungan meningkat, semakin langkanya
alternatif hubungan (misalnya sulit mendapatkan kekasih baru), dan telah
sedemikian besar investasi yang ditanam dalam hubungan (misalnya
pengalaman menjalani kesulitan bersama).
Secara umum komitmen bisa dibagi
ke dalam 2 kategori berdasarkan motivasinya, yakni komitmen mendekat dan
komitmen menjauh. Jenis komitmen mendekat adalah komitmen yang ditandai
dengan keinginan melanjutkan hubungan karena bisa mendapatkan sesuatu
yang positif. Misalnya percaya bahwa jika berkomitmen akan membuat
hidupnya lebih bahagia. Sedangkan jenis komitmen menghindar ditandai
dengan keinginan melanjutkan hubungan karena khawatir dampak negatif
jika hubungan bubar. Misalnya was-was bakal sulit mendapatkan pengganti
sepadan, takut kehilangan sumber finansial, takut dikecam keluarga dan
lainnya. Orang yang memiliki tipe komitmen menghindar ini pada umumnya
memiliki kepuasan hidup yang rendah.
Kelekatan dalam cinta
Kelekatan atau ‘attachment’ dalam
bahasa inggris, adalah konsep yang kurang begitu dikenal di luar
lingkungan psikologi. Namun sebenarnya konsep ini merupakan konsep
mendasar yang ada pada diri manusia tentang bagaimana seseorang
berhubungan dengan orang lain. Kelekatan biasa didefinisikan sebagai
keadaan keterhubungan seseorang dengan orang lain yang berkait dengan
keintiman dan kepercayaan.
Seberapa lekat Anda terhubung
dengan pasangan cinta Anda? Maka Anda harus menjawab dengan menerangkan
tentang seberapa intim dan seberapa percaya Anda kepada pasangan Anda.
Lalu bagaimana model kelekatan Anda? Terdapat 3 model kelekatan yang
umumnya dimiliki orang, yakni aman (secure), menghindar (avoidant), dan
ambivalen (anxious/ambivalent).
1. Tipe kelekatan aman.
Mereka yang memiliki tipe aman
memiliki kepercayaan penuh terhadap yang dicintai. Terdapat dorongan
untuk dekat dengan yang dicintai tapi dengan tetap menjadi dirinya
sendiri. Mereka yakin bahwa pasangannya adalah orang yang layak
diperhatikan serta sebaliknya sangat memperhatikan dirinya. Mereka
merasa nyaman bila bergantung pada yang dicintai. Sebaliknya mereka
juga merasa nyaman bila yang dicintai bergantung pada mereka. Mereka
tidak merasa khawatir ditinggalkan oleh yang mereka cintai.
- Berikut adalah beberapa pernyataan yang menggambarkan tipe
kelekatan aman. Jika Anda merasa pernyataannya banyak sesuai dengan
Anda, maka mungkin inilah tipe kelekatan Anda:
Saya merasa nyaman dengan kedekatan dan atau independence
Saya merasa cukup mudah merasa dekat dengan orang lain
Saya merasa nyaman bergantung pada seseorang
Saya merasa nyaman seseorang bergantung pada saya
Saya tidak merasa khawatir ditinggalkan
Saya tidak merasa khawatir seseorang menjadi sangat dekat dengan saya.
2. Tipe kelekatan menghindar
Tipe kelekatan menghindar
ditandai dengan perasaan kurang nyaman mengalami suatu keintiman atau
kedekatan. Mereka enggan untuk percaya dan bergantung pada orang yang
dicintai. Mereka akan berusaha menjaga hubungan agar tidak terlalu dekat
atau intim.
- Berikut adalah beberapa pernyataan yang menggambarkan tipe
kelekatan menghindar. Jika Anda merasa pernyataannya banyak sesuai
dengan Anda, maka mungkin inilah tipe kelekatan Anda:
Saya memerlukan keberanian besar untuk independen
Saya merasa tidak nyaman menjadi lebih dekat dengan orang lain
Saya menemukan kesulitan untuk mempercayai orang lain seutuhnya
Saya sulit untuk membiarkan diri saya tergantung pada orang lain
Saya gugup ketika seseorang menjadi begitu dekat dengan saya
Pasangan yang saya cintai menginginkan hubungan yang lebih intim, lebih dari yang saya rasakan nyaman melakukannya.
3. Tipe kelekatan ambivalen
Mereka yang memiliki tipe
ambivalen mempunyai dorongan untuk meleburkan diri sepenuhnya dengan
orang yang dicintai. Mereka merasa tidak sanggup untuk berdiri sendiri
tanpa ada yang dicintai. Akibatnya mengalami kecemasan tinggi akan
ditinggalkan. Mereka juga sangat takut akan diabaikan. Terkadang, muncul
juga kekhawatiran bahwa mereka tidak sungguh-sungguh dicintai oleh
pasangan mereka.
- Berikut adalah beberapa pernyataan yang menggambarkan tipe
kelekatan ambivalen. Jika Anda merasa pernyataannya banyak sesuai dengan
Anda, maka mungkin inilah tipe kelekatan Anda:
Saya memerlukan keberanian besar untuk menjadi lebih dekat dengan seseorang.
Saya merasa bahwa orang lain enggan untuk ‘dekat’ dengan saya seperti yang saya inginkan.
Saya sering khawatir bahwa pasangan saya tidak sungguh-sungguh mencintai saya
Saya sering merasa khawatir pasangan saya tidak sungguh-sungguh ingin tinggal bersama saya
Saya ingin menyatu seluruhnya dengan orang lain, dan dorongan ini kadang membuat orang lain menjauh dari saya
Kecemburuan dalam cinta
Anda pernah merasa cemburu?
Jangan bilang belum daripada Anda dituduh berbohong. Siapa yang pernah
jatuh cinta, mesti pernah juga cemburu. Banyak orang yakin bahwa cemburu
juga merupakan salah satu tanda cinta. Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa mereka yang sukses dalam hubungan cinta adalah mereka yang pada
awal hubungan memiliki cemburu yang lebih tinggi.
Cemburu adalah emosi yang muncul
sebagai reaksi terhadap ancaman yang mungkin bisa membuat seseorang
kehilangan afeksi dari seseorang yang bernilai penting baginya, di mana
afeksi itu diberikan pada orang lain. Jadi, Anda cemburu pada pasangan
Anda ketika dia berbicara pada orang lain, tidak lain karena Anda takut
kehilangan afeksi darinya karena afeksinya bisa pindah ke orang yang
diajak bicara. Cemburu juga bisa dialami kepada seseorang yang belum
jadi pasangan. Apabila Anda diam-diam mencintai seseorang, Anda akan
cemburu bila seseorang itu bertingkah mesra dengan orang lain.
Apa yang dilakukan orang ketika
cemburu? Setidaknya ada lima hal yang mungkin dilakukan orang ketika
cemburu. Pertama, melakukan komunikasi integratif. Pada saat cemburu,
seseorang mencoba menilainya sebagai sesuatu yang wajar. Jika Anda
cemburu pasangan Anda berbicara dengan orang asing, maka Anda mungkin
mengatakan pada pasangan bahwa meluaskan pergaulan sangatlah penting
baginya. Kedua, memberikan kompensasi. Pada saat cemburu, seseorang akan
lebih memperhatikan, lebih sensitif terhadap keinginan pasangan, kerap
memberi hadiah dan lainnya. Ketiga, mengawasi. Bak elang, pasangan akan
diawasi di manapun berada. Keempat, memanipulasi. Pada saat cemburu,
seseorang melakukan tindakan-tindakan agar pasangan lebih memperhatikan.
Misalnya pura-pura sakit. Terakhir, melakukan kekerasan. Adapun
kekerasan yang dilakukan bisa verbal atau nonverbal. Misalnya menampar,
memaki, menghina dan lainnya. Termasuk di dalamnya adalah ketika
seseorang mengatakan pada pasangan bahwa tidak akan ada yang mau padanya
lagi.
Semakin serius dan eksklusif
hubungan cinta, biasanya kecemburuan cenderung meningkat. Intensitas
cemburu seseorang yang baru pacaran sangat mungkin lebih rendah bila
dibandingkan dengan seseorang yang sudah 5 tahun pacaran. Bukankah Anda
sering mendengar banyak keluhan bahwa semakin lama pacaran, sang pacar
semakin cemburuan? Padahal umumnya orang berharap semakin lama pacaran
maka cemburu juga semakin berkurang karena percaya telah terbangun kuat.
Biasanya semakin tinggi cemburu dalam suatu hubungan cinta maka
kepuasan hubungan juga cenderung semakin tinggi. Tentu dengan catatan,
bila sungguh-sungguh mencintai pasangan. Jika kurang mencintai pasangan
tetapi pencemburu, maka tentu saja hubungan tidak akan memuaskan.
Diakui ada tipe pribadi tertentu
yang lebih mudah menjadi pencemburu ketimbang yang lain. Mereka yang
cenderung menjadi pencemburu adalah mereka yang memiliki tipe
kepribadian egoistik, cenderung mementingkan diri sendiri, ambisius, dan
berpandangan sempit. Demikian juga orang yang memiliki tipe kelekatan
ambivalen umumnya sangat pencemburu.
- Apakah Anda pencemburu? Berikut adalah sebuah kuis bagi Anda
untuk menguji apakah Anda sangat pencemburu atau kurang pencemburu.
Pernyataan-pernyataan yang menggambarkan kecemburuan di bawah, coba Anda
cocokkan dengan diri Anda. Apabila lebih dari 10 pernyataan sesuai
dengan Anda, maka Anda sangat pencemburu:
Ketika pasangan saya tidak berada dalam pandangan saya, saya khawatir bahwa dia akan tertarik pada orang lain.
Saya sering khawatir pasangan saya akan meninggalkan saya untuk orang lain
Saya sering khawatir bahwa pasangan saya tidak sungguh-sungguh mencintai saya
Saya merasa frustrasi bila pasangan saya tidak berada di sisi saya sebanyak yang saya inginkan.
Saya tidak merasa nyaman jauh dari pasangan saya.
Saya merasa tidak nyaman ketika sedang asyik berdua dengan pasangan saya lalu tiba-tiba ada teman yang ikut nimbrung.
Saya enggan mendengarkan kisah cinta masa lalu pasangan saya.
Saya tidak suka bila pasangan saya menceritakan kebaikan-kebaikan orang lain selain saya.
Saya merasa sering diabaikan pasangan saya.
Saya ingin pasangan saya menceritakan seluruh kegiatannya.
Saya ingin selalu mengawasi pasangan saya.
Saya ingin pasangan saya meminta izin kepada saya sebelum melakukan sesuatu.
Saya tidak suka pasangan saya pergi bersama orang lain lawan jenis
Saya merasa cemas bila pasangan saya terlihat sangat cantik/tampan
Saya tidak suka pergi ke tempat-tempat dimana pasangan saya menjadi pusat perhatian.
Kepuasan dalam cinta
Apa yang diinginkan dalam
menjalin hubungan cinta? Sudah tentu bahagia. Nah, dari mana bahagia
berasal? Tidak lain dari rasa puas terhadap hubungan cinta yang
dijalani. Mereka yang puas mengalami perasaan sejahtera, aman, nyaman,
tenteram, dan tidak menginginkan adanya hubungan yang lain. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa bubarnya hubungan cinta tidak disebabkan
oleh hilangnya cinta, tetapi karena ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan
yang terbangun.
Mereka yang puas dalam hubungan
cinta akan semakin terikat dalam hubungan. Bukankah jika Anda puas
dengan pasangan, Anda tidak akan meninggalkannya? Namun begitu, bukan
berarti jika tidak puas maka akan meninggalkan hubungan. Banyak orang
merasa tidak puas dalam hubungan, tapi tetap tidak mau meninggalkan
hubungan. Anda mungkin pernah mendengar ada seorang gadis yang sering
disakiti pacarnya. Sang pacar sering selingkuh dan memukulnya. Namun
sang gadis tidak mau putus. Mau tahu kenapa? Karena si gadis merasa
telah banyak menanamkan investasi dalam hubungan itu berupa ‘having sex’
bersama. Ia menyerahkan kegadisannya pada sang pacar. Jika putus, ia
merasa tidak percaya diri untuk bisa mendapatkan pengganti yang mau
mengerti.
- Hubungan yang memuaskan adalah jika hubungan cinta berjalan
seperti yang diidealkan, memiliki kualitas hubungan yang tinggi dan
hubungan terus berlanjut. Berikut ciri-ciri umum hubungan yang
memuaskan. Jika hubungan Anda tidak memenuhi satu ciri pun, maka boleh
jadi hubungan cinta Anda kurang memuaskan.
Adanya rasa cinta kepada pasangan
Memiliki keinginan untuk selalu membantu pasangan
Kebutuhan pasangan dan kebutuhan diri menjadi sama
Mengalami eksklusivitas (tidak ada orang ketiga di antaranya)
Adanya rasa suka pada pasangan
Adanya penghormatan pada pasangan sebagai pribadi tersendiri
Mengalami evaluasi hubungan yang positif
Merasakan kesamaan antara diri dan pasangan
Mengalami kepuasan pada umumnya.
Persetujuan yang luas antar pasangan
Mengalami afeksi yang positif dan puas dalam hubungan seksual.
Memiliki jumlah kegiatan bersama antar pasangan yang tinggi.
Senang, nyaman dan merasa aman bersama pasangannya.
Adanya kestabilan hubungan
Di atas telah dibahas ciri-ciri
dari hubungan cinta yang memuaskan. Nah, sekarang saatnya untuk mengupas
sebab-sebab yang bisa menimbulkan kepuasan dalam hubungan. Setidaknya
ada empat hal yang membuat hubungan cinta menimbulkan kepuasan, yakni
keadilan dan keseimbangan dalam hubungan, perasaan dimengerti (kindred
spirit), mendapatkan hubungan cinta yang diidealkan, dan strategi
memecahkan masalah (coping) yang sama.
1. Keadilan dan keseimbangan dalam hubungan
Sebuah survei menunjukkan bahwa pasangan yang melaporkan ketidakpuasan dalam hubungan cinta mereka, sebagian besar memiliki interaksi yang tidak adil dan tidak seimbang diantara mereka. Salah satu pasangan merasa melakukan terlalu banyak untuk hubungan sementara yang lain sangat sedikit melakukannya. Keadilan dalam hubungan bisa dilihat dari keseimbangan pertukaran dalam hubungan. Apabila yang dipertukarkan pasangan tidak seimbang maka terjadilah ketidakadilan dalam hubungan. Akibatnya muncullah ketidakpuasan. Adapun hal-hal yang dipertukarkan bisa berupa tenaga, waktu, finansial, dukungan emosional, rahasia pribadi, hasrat seksual, dan sebagainya. Misalnya Anda selalu ada waktu untuk pacar Anda, tapi pacar selalu tidak ada waktu untuk Anda.
Sebuah survei menunjukkan bahwa pasangan yang melaporkan ketidakpuasan dalam hubungan cinta mereka, sebagian besar memiliki interaksi yang tidak adil dan tidak seimbang diantara mereka. Salah satu pasangan merasa melakukan terlalu banyak untuk hubungan sementara yang lain sangat sedikit melakukannya. Keadilan dalam hubungan bisa dilihat dari keseimbangan pertukaran dalam hubungan. Apabila yang dipertukarkan pasangan tidak seimbang maka terjadilah ketidakadilan dalam hubungan. Akibatnya muncullah ketidakpuasan. Adapun hal-hal yang dipertukarkan bisa berupa tenaga, waktu, finansial, dukungan emosional, rahasia pribadi, hasrat seksual, dan sebagainya. Misalnya Anda selalu ada waktu untuk pacar Anda, tapi pacar selalu tidak ada waktu untuk Anda.
2. Merasa dipahami dan dimengerti (kindred spirit)
Perasaan dipahami dan dimengerti atau kindred spirit yang muncul dalam hubungan cinta akan membuat pelakunya merasakan perasaan sejahtera. Mereka percaya pasangannya memberikan perhatian yang sama, mengerti mereka dan berbagi pengalaman dengan mereka. Biasanya mereka merasa memiliki kesamaan yang besar meski sesungguhnya mungkin kesamaan-kesamaan yang ada tidak sebesar yang mereka kira.
Perasaan dipahami dan dimengerti atau kindred spirit yang muncul dalam hubungan cinta akan membuat pelakunya merasakan perasaan sejahtera. Mereka percaya pasangannya memberikan perhatian yang sama, mengerti mereka dan berbagi pengalaman dengan mereka. Biasanya mereka merasa memiliki kesamaan yang besar meski sesungguhnya mungkin kesamaan-kesamaan yang ada tidak sebesar yang mereka kira.
3. Mendapatkan hubungan cinta ideal
Seperti apa hubungan cinta yang Anda idealkan? Jika Anda mengidealkan hubungan cinta yang penuh hasrat dan bergelora, dan Anda mendapatkannya, maka tentu saja Anda akan puas. Semakin jauh dari ideal, maka kepuasan juga semakin menurun.
Seperti apa hubungan cinta yang Anda idealkan? Jika Anda mengidealkan hubungan cinta yang penuh hasrat dan bergelora, dan Anda mendapatkannya, maka tentu saja Anda akan puas. Semakin jauh dari ideal, maka kepuasan juga semakin menurun.
4. Strategi memecahkan masalah yang sama
Masalah adalah keniscayaan dalam hubungan cinta. Wajar saja, sebab mempersatukan dua orang yang berbeda. Jadi, yang terpenting adalah bagaimana menangani masalah. Pasangan yang menyelesaikan konflik dengan cara yang sama, maka akan muncul kepuasan pada mereka. Secara bersama menyelesaikan masalah dengan cara memperbaiki masalah secara langsung, akan sama memuaskannya dengan mereka yang sama-sama menyelesaikan masalah dengan cara melakukan penyesuaian emosional.
Masalah adalah keniscayaan dalam hubungan cinta. Wajar saja, sebab mempersatukan dua orang yang berbeda. Jadi, yang terpenting adalah bagaimana menangani masalah. Pasangan yang menyelesaikan konflik dengan cara yang sama, maka akan muncul kepuasan pada mereka. Secara bersama menyelesaikan masalah dengan cara memperbaiki masalah secara langsung, akan sama memuaskannya dengan mereka yang sama-sama menyelesaikan masalah dengan cara melakukan penyesuaian emosional.
Konflik dalam cinta
Anda pernah bertengkar dengan
pasangan Anda? Anda pernah memarahinya atau Anda dimarahinya? Hampir
semua pasangan pasti pernah mengalami konflik. Namun begitu, kebanyakan
konflik antar pasangan sebenarnya hanyalah hal-hal kecil belaka. Ibarat
kata, hanya kerikil yang menggelitik tapak kaki. Namun begitu,
kadangkala konflik membahayakan hubungan cinta.
Terjadinya konflik cenderung
semakin banyak seiring interaksi yang semakin erat, semakin banyak waktu
yang dihabiskan bersama, dan semakin banyak kegiatan yang dilakukan
bersama. Jarang ada yang berkonflik pada saat mulai membangun hubungan
cinta. Justru setelah lama menjalin hubungan, konflik bisa sering
muncul. Anda mungkin pernah mendengar keluhan tentang pasangan yang
ketika pacaran tidak pernah bertengkar, tapi setelah menikah justru
sering bertengkar. Sebenarnya hal itu wajar karena semakin kerapnya
interaksi.
Berdasarkan sumber penyebabnya,
konflik bisa dibedakan dalam 3 kelompok besar, yakni konflik yang
bersumber dari perilaku spesifik pasangan, dari norma peran, dan karena
disposisi pribadi. Sumber konflik karena perilaku spesifik pasangan
misalnya bertingkah jorok, asusila, membuat malu, kecanduan narkoba, dan
sebagainya. Termasuk di dalamnya adalah tidak mengikuti keinginan
pasangan.
Konflik karena norma peran
berkait hal-hal di sekitar hak dan kewajiban pasangan yang terlibat.
Jenis sumber konflik itu misalnya karena ingkar janji, kurang
seimbangnya hubungan timbal balik (salah satu pihak merasa memiliki
tugas yang lebih banyak), dan melalaikan tugas yang disepakati bersama.
Affair atau selingkuh merupakan salah satu sumber konflik besar yang
berasal dari norma peran.
Salah satu sumber konflik adalah
karena adanya disposisi pribadi. Seseorang berperilaku khas dalam
menanggapi perilaku pasangan. Mereka yang pemarah, akan selalu marah
untuk hal-hal sepele misalnya lambat mencuci piring. Mereka yang
berpikiran negatif akan selalu menilai negatif hal-hal yang dilakukan
pasangan. Misalnya hanya karena ada sms mengatakan ‘apa kabar’, langsung
dicemburui habis-habisan.
Sumber : http://psikologi-online.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !